Bagaimana Caranya Bertahan Hidup Tanpa Listrik?
Di Zaman modern ini, barang elektronik yang memanfaatkan listrik sebagai daya penggeraknya sudah menjadi bagian hidup bagi sebagian besar masyarakat dunia. Hampir di segala usia dan golongan. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan, bahkan bisa dibilang kalau kita di zaman now ini, sudah ketergantungan pada benda elektronik.
Di tengah ketergantungan akan kemudahan yang diberikan teknologi maju di zaman sekarang, bagaimana jika seandainya saja di suatu pagi tiba-tiba segala macam benda elektronik tidak berfungsi? Bukan hanya televisi, komputer, atau kulkas saja, tetapi hingga kendaraan, mesin air, elevator, bahkan jam dan senter. Apa yang terjadi kepada kita yang sudah sangat ketergantungan kepada teknologi berdaya listrik tersebut?
Dampak fenomena tersebut, coba disampaikan oleh Shinobu Yaguchi lewat filmnya yang berjudul, Survival Family. Berkisah tentang keluarga Suzuki yang seperti tipikal keluarga perkotaan kekinian dengan berbagai macam masalah setiap individunya, diharuskan beradaptasi dengan fenomena global misterius yang mengakibatkan listrik di Tokyo, bahkan seluruh dunia tidak bisa digunakan lagi.
Fenomena ganjil yang tiba-tiba saja terjadi itu membuat seluruh kota geger, karena otomatis melumpuhkan aktivitas sehari-hari, karena rutinitas mereka yang biasanya bergantung kepada alat elektronik, termasuk kendaraan, tiba-tiba saja berhenti total.
Fenomena itu terus berlanjut, sehingga banyak perubahan yang terjadi. Tidak ada lagi makanan dan air bersih menjadi masalah utama, yang diperparah lagi dengan tidak ada penjelasan pasti tentang keadaan tanpa listrik tersebut, di tengah banyaknya kabar simpang siur.
Di tengah kekacauan yang semakin menjadi-jadi, Suzuki sekeluarga memutuskan untuk pergi demi dapat bertahan hidup. Menempuh perjalanan jauh dengan menggunakan sepeda, yang sangat penuh tantangan dan bahaya, ditambah konflik yang datang silih berganti.
Bisakah mereka melewati bencana global ini dengan selamat, dan tetap menjaga keutuhan keluarganya? Lalu apakah listrik akan kembali berfungsi, dan apa sebenarnya penyebab fenomena itu? Tonton saja langsung film drama komedi ini, dan bersiaplah untuk tertawa dan menangis di setiap scene.
Recommended film for spent your holidays.
My Word
Setelah menonton film Survival Family ini saya jadi tersadar, kalau sebenarnya selama ini kita yang digunakan oleh teknologi, bukan kita yang menggunakan teknologi.
Manusia zaman sekarang tanpa teknologi canggih akan lumpuh. Tidak tahu lagi bagaimana hidup dengan alam dan mendapatkan kehidupan darinya, karena sudah terbiasa mendapatkan kemudahan. Kemudahan mendapatkan makanan, minuman, dll, tanpa harus kesusahan mempelajari dari mana sumber mendapatkannya.
Di film ini juga saya tersenyum miris saat melihat di satu scene saat seorang berpakaian perlente coba mendapatkan beras dan air minum dengan menukar jam Rolex berlapis emas dan mobil sport Eropa kepada seorang nenek. Barang yang biasanya dalam kondisi normal sangat mahal itu ternyata hanya dianggap sampah, karena sudah tidak lagi ada guna. Kalah dengan sebotol air mineral yang bisa ditukar sekantong beras.
Last word... Menilik dari paragraf sebelumnya, saya ingin membuat satu quote yang semoga berkesan dan bermanfaat bagi para pembaca. "Segala hal yang berharga itu dinilai bukan dari harga dan merknya, karena sesungguhnya harga sejati itu dilihat dari manfaat dan waktunya, berikut nilai emosional yang terkandung di dalamnya."
Terima Kasih
Re-Kun
Bandar Lampung, 5 Agustus 2018
Agreed, dengan Quotesnya...Makanya, pilihlah barang sesuai dengan manfaat.& tempat psnggunaannya...😊
Kalo pilih jodoh?