Kau, mimpi yang menyelinap tanpa izin.
Jam 02.00 pagi : cukup pagi waktuku untuk kembali terjaga, dingin berada dalam puncak kuasanya, mengusik siapapun yang lalai dari selimutnya,.
Sudah beberapa hari ini aku memimpikan hal yang sama, entah apakah ini sebuah pertanda, atau hanya akibat stress yang akhir akhir ini sering ku rasa. Tapi rasanya aku baik baik saja.
.. tepat seminggu yang lalu, suara yang begitu ku kenal terdengar kembali, suara yang seharusnya tak kembali!
" Assalamualaikum, ngga ? Ini aku, maaf mengganggu tidurmu.. kamu apakabar?
..
Iya waalaikumsalam, aku baik. Kok tumben telfon jam segini..
Malam malam berikutnya adalah malam dimana aku harus mengulang cerita, dan bagian utama adalah saat-saat bersamanya. Dan seketika dia menjadi seorang pengangum atas dirinya. Dalam cerita cinta, dia adalah tokoh utama; Seorang Putri yang cantik jelita.
"Rangga, di sini sedang Hujan. Di kota mu bagaimana?"
"Di sini deras sekali" jawabku
"Oh ya, ada puisi yang kau tulis untuk ku?"
... Tentu saja ada!
Bagiku, menceritakan masa lalu kita tidak akan menggugah apapun, walaupun kita telah bertukar ribuan pesan setiap malam, namun hati kita tidak akan bergerak mendekat walau hanya satu sentimeterpun,.
..
05.00: seperti biasa aku terbangun dalam keadaan yang sama, mimpi yang sama masih jelas seperti terjadi dalam dunia nyata, dan bahkan setelah aku jauh membuang rasa, kau tetap saja menemukan cara agar ku tidak lupa; menyelinap dalam mimpiku adalah cara yang paling kau suka!
..
Aaah mungkin ini adalah cara Tuhan yang selalu punya cara terbaik dalam menyambung hati, mungkin mimpi itu adalah doa-doa yang terucap di antara sunyi, doa yang menempuh ribuan kilometer antara kau dan aku disini.
Kasih, terimakasih telah melawan sepi.
Namun aku bukanlah sebenarnya yang kau cari.