Terapi Stres Dengan Menulis

Kamu pasti pernah curhat dalam buku harianmu. Ia nggak? Kira-kira apa yang kamu rasakan? Legah, bahagia, atau merasa sedikit longgar dengan beban yang sempat membuat hatimu terkecamuk.

Saat kamu menulis, berarti kamu sedang menuangkan sedikit dari apa yang kamu rasakan. Baik itu kebahagiaan, kekecewaan dan sebuah keterpurukan yang mungkin membuatmu menjadi stres.

Ternyata menulis adalah salah satu cara untuk menghilangkan stres loh sobat. Menurut Adam Grani, sebagaimana yang dilansir dari huffingtonspot.com penelitian yang dilakukan oleh Laura King menunjukkan bahwa menulis tentang pencapaian tujuan dan masa depan dapat membuat orang lebih bahagia dan sehat.

Demikian menurut Journal of consulting and clinical psychologi "orang-orang yang menulis pada umumnya memiliki kondisi mental yang lebih sehat dari pada mereka yang tidak memiliki kebiasaan tersebut. Kesehatan mental tentunya akan memberi stimulasi yang positif pada tubuh."

Dari kedua pernyataan di atas. Menunjukkan bahwa, memang benar bahwa menulis adalah salah satu keterampilan yang dapat dapat menghilangkan stres dan depresi. Bahkan terapi menulis telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan daya ingat, dan mengurangi potensi stres. Menulis juga dapat meningkatkan mood, mengurangi kekosongan dalam pekerjaan.

Saya secara pribadi telah membuktikan hal tersebut. Saat menulis ada kepuasaan sendiri yang nantinya berdampak positif bagi tubuh kita. Saya pernah menulis saat bosan, marah dan dalam kondisi perasaan yang tak karuan. Awalnya saya tidak pernah berpikir tuk mendapatkan kelegahan setelah menulis. Namun, setiap merasa bosan dan sedih. Ternyata pikiran dan perasaan lebih stabil dari pada sebelumnya.

Saya juga melakukan hal itu ketika saya sedang merasa terpuruk. Untuk hal ini, tentu saya butuh suntikan kata-kata motivasi. Saya pun menulis hal-hal positif atau kata-kata yang membangun. Seperti: saya bisa, saya kuat, saya hebat, saya mampu dan kata-kata pembangun lainnya.

Nah, sekarang giliran kamu untuk mempraktekkan terapi sederhana ini. Jangan jadikan keterampilan dan kemampuan menulismu hanya sekedar menulis hal-hal yang tidak jelas dan merugikan. Apa yang kita tulis akan berdampak pada diri kita.

Yuk hidup sehat dengan terapi menulis. Pannebaker menyimpulkan dalam the secret of pronouns "Saat menulis kesehatanmu pun menjadi lebih baik."