Bukan Meet Up Biasa -- #Bivakemperom
Berawal sebab postingan @bookrak yang mengananalogikan postingan paling banyak dilirik para whale akhir-akhir ini adalah postingan berbau meet-up, maka dia mencoba bersiasat dalam pikirannya untuk membuat sebuah meet-up. Sebab karena memang dia jarang ikut serta di dalamnya, apalagi saya - bahkan tidak pernah mengikuti meet-up, sepi sekali!!.
Tekatnya sudah bulat untuk melakukan meet-up bertemakan "promo-steemit" secara sederhana, namun aku heran kenapa dia memilih tempat pertemuannya di salah satu aula yang ada dalam pikirannya sendiri, dan orang-orang yang akan di undangnya pun terbatas saja. "Semakin sepi ni", otakku pun ikut berimajinasi.
Apalagi keinginannya untuk mengundang @ned dan @dan sekaligus. Ingin pula di undang @curie, @pharesim, @acidyo juga @sndbox atau @dobartim. Duo kurator; @aiqabrago dan @levycore berikut para punggawa lainnya seperti @abduhawab, @abunagaya, @acehpungo, @bahagia-arbi, @cicisw, @dokter-purnama, @horazwiwik, @kemal13, @kobold-djawa, @mariska.lubis, @rayfa, @razack-pulo @rismanrachman, @teukumukhlis, sebagai pembicara dalam meet-up yang akan di adakan di aula pikirannya. Aku khawatir dia akan kerasukan, dan pasti bukan ini yang dia harapkan, walau kata sepi sekali akan berubah menjadi ramai sekali. "Tapi gak gitu juga kale.."
Kemarin, 14/03/2018 lepas shalat dzuhur adik-adik dari berbagai daerah dan berbagai sekolah yang tergabung dalam program pembuatan film "Pencegahan Paham Radikalisme dan Ekstrimisme" berkunjung ke #bivakemperom untuk meminta wajengan dari orang-orang di @kanotbu.
Entah apa yang mendasari mereka untuk berkunjung dan belajar disini, apa mereka pikir kami itu... ehmm.
Tapi yang jelas menurutku - Paham Radikalisme, Ekstrimisme harus ditangani dengan sangat serius. Perlu di deteksi dan di temukan formula pencegahannya sejak dini. Salah satu cara mengantisipasinya adalah dengan memberikan peningkatan pemahaman literasi dan sosialisasi kepada orang banyak.
Jangan sampai penanganannya sama seperti pemadam kebakaran, tunggu terbakar dulu - barulah ditangani. Percuma, percuma...
Seharusnya upaya pencegahan atau penanggulangannya perlu dilakukan oleh berbagai komponen dan elemen bangsa ini, baik pemegang otoritas maupun masyarakat secara komprehensi.
Sepanjang yang saya ketahui dan Dr. Phil. Syafiq Hasyim (Direktur International Center for Islam and Pluralism dan Pengajar FISIP UIN Jakarta), "Bersikap ekstrim dalam beragama tidak dilarang oleh otoritas politik dan keamanan kita. Itu apabila ekstremisme masih berada dalam bentuk diskursus, jelas tidak bisa dilarang. Bahkan dalam beberapa kasus,* ekstremisme* keagamaan yang mendeskreditkan keyakinan orang lain juga tidak bisa dikenakan sebagai tindakan yang menyalahi hukum, karena memang kita belum memiliki dasar untuk menjerat mereka.
Lain hal bila ekstremisme keagamaan berwujud menjadi kekerasan. Kekerasaan berbasis agama menurut Pengajar FISIP UIN Jakarta itu banyak jenisnya, ada kekerasan yang bersifat excessive religious crowd sebagai contohnya adalah apa yang dilakukan oleh FPI dalam operasi anti kemaksiatan. Ada pula model kekerasan yang bersifat blasphemy-based violence seperti yang dialami oleh orang-orang Ahmadiyah dan Syiah di Lombok dan Madura. Dan ada juga kekerasan yang berlebel tindakan terorisme, seperti yang dicontohkan oleh kelompok Jamaah Islamiyah di Indonesia. Walaupun ketiga-tiganya mengadopsi pola yang berbeda, namun ada satu karakteristik yang mempersatukan mereka yaitu kekerasan dan ini menjadikan sebagai fondasi utamanya. Ini yang bahaya.
Untuk lebih lanjutnya, kalian bisa membaca tulisan-tulisan Dr. Phil. Syafiq Hasyim di google tentang Paham Radikalisme, Ekstrimisme.
@bookrak yang sedari tadi sedang asyik meet-up dalam pikirannya, tiba-tiba buyar sebab kehadiran adik-adik yang membutuhkan meet-up secara nyata. Kali ini dia harus rela membuyarkan pikiran meet-up dikepalanya yang membicarakan tentang platform media sosial paling revolusioner yang pernah ada yaitu Steemit berbasis blockchain, harus berganti dengan meet-up yang tak kalah revolusioner pula yaitu "Pencegahan Paham Radikalisme dan Ekstrimisme Melalui Media Sinematrografi". Aku rasa ini lebih penting.
Tempat ini juga pernah diadakan meet-up sekaligus peluncuran Buku Judul Di Belakang seperti cerita pada postingan @mariska.lubis, @levycore dan kawan-kawan lainnya sekitar dua bulan lalu. "No Color Day" pun ikut memeriahkan acara kali ini. Semua acara butuh hiburan, tidak boleh ada ketegangan apalagi ketegangan itu keluar kearah yang tidak jelas. Bahaya..
Akhirnya, apapun meet-up nya - harus ada imbas yang nyata, bukan hanya buang-buang waktu semata.
Salam Manis
@only.home
Seru sang lagoe, kukalon sangat semangat. Meunyoe kuteupeu kujak keunan
Neujak aju, sabe-sabe lam semangat nyoe.. he he
Meukeut'am barang 😊
Ha ha ha...
Lage lam film aju bg..
Sep bereh aju meet up nyan. Semoga sukses selalu dan dapat memberikan yang positif . salam KSI Bereh
Meet up dadakan bg..
Mudah-mudahan selalu menyebar hawa positif.
Saleum Mameh...
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by only.home from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
bereh bg,semoga bermanfaat