Meetup Diary #3 | Kebersamaan Adalah Bersama-sama
Title | Meetup Insan Cita |
---|---|
Lens | Internal |
Setting | Automatic |
Camera | HP Samsung |
Location | Dapoer Mama, Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat |
Steemian semua, semoga waktu-waktu menjemput hari nan fitri dipenuhi warna kebahagiaan. Sahabatku semuanya, dalam kehidupan, ada banyak hal yang bisa diperjuangkan sesuai dengan kelompok, komunitas, genk, atau club. Perjuangan tersebut memang boleh-boleh saja, tidak ada yang melarang.
Dalam pertemuanku dengan sahabat-sahabat di Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, muncul pembicaraan tentang kata "bersama-sama" tanpa memilih dan memilah. Namun, kata bersama-sama harus tergerus oleh aksi-aksi kelompok khusus atau komunitas spesial. Sehingga, kata kebersamaan pun memiliki warna berbeda, beda saat bersama dan beda saat di kelompoknya. Miris.
Beberapa waktu yang lalu, aku juga mendengar kisah tentang senior yang tidak mau bersama-sama. Bahkan terungkap bagaimana temanku malah tidak ingin bersama-sama dengan perjuanganku. Semua memang hak mereka, tidak bisa kita larang atau kiya hakimi. Mau bagaimana lagi? Toh, dalam kelompok kecilnya, namaku tidak ada di list yang harus diperjuangkan.
Teman-temanku, percayalah bahwa sesuatu yang disembunyikan, akan terungkap dengan sendirinya. Sampai-sampai aku menulis status di whatsappku:
Berkah ramadhan, apa yang tersembunyi, terungkap dengan sendirinya.
Dalam pertemuan kemarin dan yang baru saja berlangsung, aku bahkan menyampaikan keraguanku. Seandainya suatu saat aku turut berjuang, apakah kata bersama-sama memuat namaku? Apakah aku termasuk dalam nama-nama yang diusahakan dalam semangat perjuangan bersama? Menurut pandangan sementara, mungkin saja nasibku tidak akan bagus bila perjuanganku ada di wilayah ini.
Padahal, kata bersama-sama ini adalah kata pemberi semangat yang memuat energi ke dalam jiwa pejuang. Kebersamaan dengan ketulusan meramu ikhtiar menjadi produk perjuangan. Begitulah seharusnya yang terjadi. Dengan demikian, siapapun akan mendapati keikhlasan dan tawakkal setelah berusaha sekuat tenaga di bawah atap kebersamaan.
Dari perjalanan dan pembicaraan beberapa hari ini, aku mendapati pelajaran bahwa hidup ini memang realistis. Mereka yang berjuang sekuat tenaga untuk mereka sendiri. Begitu juga usaha yang harus menyikut teman dan menelantarkan saudara sendiri. Semua demi kata bilik gadang, bilik ketek.
Meetup Menjaga Kebersamaan
Demi menjaga kebersamaan, maka kita harus sering bertemu. Karena pertemuan yang akan menguatkan komunitas. Begitu juga di steemit, pertemuan berkelanjutan adalah penguat dan pengikat persaudaraan. Siapapun kita, kata persatuan dari benih pertemuan akan menjadi suplemen energi untuk berjuang bersama-sama.
Apabila ada serangan dari orang lain, maka setiap anggota akan saling dukung untuk bertahan. Saat ada yang menyakiti, pertemuan adalah obat penawar karena steemian akan mendapati saudara perjuangannya dalam pertemuan ke pertemuan selanjutnya.
Title | Meetup Insan Cita |
---|---|
Lens | Internal |
Setting | Automatic |
Camera | HP Samsung |
Location | Dapoer Mama, Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat |
Sahabatku semua, pahamilah bahwa pertemuan bukan hanya menyelenggarakan suatu kegiatan untuk bertatap muka, berbagi kasih, saling membantu. Pertemuan adalah jalinan perekat yang menjaga steemian yang satu dengan yang lainnya tetap menyatu dalam nafas pergerakan yang sama.
Apabila ada yang dengan pengakuan sendiri atau kabar terklarifikasi dari orang lain yang menyatakan bahwa kita lemah dan tidak akan sanggup berjuang. Jangan hiraukan, biarkan mereka bersenang-senang dengan kekuasaan dan jabatannya. Cukuplah kita memahami bahwa kita masih mendapatkan kesempatan berupa ujian dari Tuhan Yang Maha Esa untuk menghadapi tantangan dan menaiki kelas kehidupan.
Meskipun kita tidak dianggap, janganlah bersedih hati. Cukup Tuhan menjadi tempat mengadu, bahwa kebersamaan kita yang tulus di balas dengan kebersamaan kelompok dengan jenis masing-masing. Tetaplah bersama-sama dalam kebersamaan yang luas. Kemudian, biarkan mereka kembali pada kebersamaan yang luas ini secara berangsur-angsur.
Tips Menghadapi Ujian Kebersamaan
Saat ujian datang, maka kita harus menyiapkan beberapa hal untuk tetap positif dan memiliki energi berjuang yang bersih.
- Catatlah semua sindiran, ejekan, ketidaksukaan, kekhawatiran terhadap kita. Salin satu persatu dalam buku harian. Kalau bisa dengan bahasa yang lengkap dari sang penutur.
- Siapkan halaman kosong untuk memuat tindakan baik atas setiap catatan ujian. Berikan semangat pada diri sendiri untuk menguatkan kebersamaan. Sampai tidak ada ujian tanpa jawaban, lalu renungilah siapa yang menolak kebersamaan itu.
- Buatlah tindakan nyata dengan cara terus menerus menebar kata bersama-sama. Meskipun berat, selalu siapkan gerakan pemersatu, sampai kelomopok penolak menyatu kembali di rumah bersama-sama.
- Terus belajar dan memperbaiki diri untuk menepis kecurigaan, sindiran dan berbagai aktifitas penyerangan. Sampai suatu ketika, mereka mengakui bahwa kebersamaan kita yang tulus berhasil ke arah yang lebih baik.
Diary Mettup
Postingan #DiaryMeetup adalah postingan yang memuat tentang perjalanan kata pertemuan. Pada bagain akhir, saya memuat hubungan #meetup dengan #steemit dan #community. Semoga pembaca membaca postingan #DiaryMeetup sebelumnya:
Meetup Diary #1 | Steemian Cita untuk #promo-steem dan #joinsteemit
Meetup Diary #2 | Membangun Mimpi Kejayaan KSI
Selamat menyambut hari Raya Bang @andrian.
Senang bisa berkumpul dgn keluarga di kampung halaman
Terima kasih mbak
@resteemator is a new bot casting votes for its followers. Follow @resteemator and vote this comment to increase your chance to be voted in the future!
Selamat telah mencipta kontens kreatif
Selamat juga untuk perjuangannya bang, semangat terus