Menolak Blockchain dan Cryptocurrency, Berarti Menolak Masa Depan

in #meetup6 years ago (edited)

image


Sebagai pembicara pertama pada meet up KSI chapter Pidie kemarin, pak @rismanrachman benar-benar telah membuka mata hati para newbie yang selama ini masih tertutup atas apa yang sebenarnya menjadi substansi blockchain dan cryptocurrency. Pak @rismanrachman juga menjelaskan mengapa dalam steemit tidak ada notifikasi sebanyak di facebook, twitter atau instagram. Dan yang lebih dramatis lagi, beliau juga memaparkan kalau pun steemit ditutup, steem tetap akan bisa diperjualbelikan.

Untuk itu, mari simak isi pidato beliau secara lengkap. Penyampaian yang jelas dan sistematis, membuatnya sangat layak untuk menjadi Steem Ambassador di Indonesia. Melalui penyampaian materi yang singkat dan padat tersebut, banyak ilmu yang bisa kita dapatkan. Maha Suci Allah yang telah menganugerahkan kepada beliau berupa kemahiran dalam retorika yang menawan, analisa yang kuat dan ketajaman berpikir. Semoga kita mendapatkan pancaran energi positif darinya. Amin...


image


Teman-teman sekalian, hari ini ada banyak teknologi yang menggangu atau mempengaruhi perkembangan masa kini dan masa depan. Ada 8 teknologi yang mempengaruhi dunia hari ini. Tidak ada seorang pun yang dapat menolak kehadiran teknologi ini. Karena kalau ia menolak teknologi ini, maka berarti ia telah menolak masa depan.

Salah satu dari 8 teknologi yang mempengaruhi dunia saat ini adalah teknologi blockchain. Dari teknologi inilah lahir apa yang kita kenal saat ini yaitu cryptocurrency. Atau dengan kata lain melahirkan uang virtual (uang digital) sebagai mata uang baru yang juga bisa ditukar dengan uang yang ada selama ini.

Teknologi blockchain bukan sekedar sebuah teknologi yang bisa dipakai untuk melahirkan mata uang virtual, tetapi teknologi ini juga mempengaruhi cara kita bekerja, cara pemerintah mengelola sebuah negara, bahkan cara perusahaan mengelola perusahaannya. Teknologi ini mendorong semua orang untuk menerapkan apa yang selama ini sering diteriakkan oleh mahasiswa, sering diperjuangkan oleh para aktivis, sering dikaji oleh para dosen dan sering dipelajari oleh para ilmuan. Teknologi ini mensyaratkan sebuah cara kerja baru di masa depan, yaitu transparansi, desentralisasi, lebih cepat dan lebih aman. Inilah syarat-syarat untuk mewujudkan sebuah tata kelola ekonomi dunia baru yang tidak lagi membutuhkan pihak ketiga untuk melakukannya.


image


Oleh karena itu, kita termasuk orang yang sangat berbahagia karena kita telah adaptif dan responsif dalam menerima teknologi ini. Berbahagialah kita yang menjadi generasi pertama, kedua maupun ketiga. Bayangkan jika nantinya muncul generasi ke-100, itu pasti nantinya akan terjadi persaingan yang sangat ketat.

Salah satu teknologi blockchain tidak hanya berurusan dalam soal melahirkan keuangan, tapi juga merubah cara lama bermedia sosial. Jika selama puluhan tahun ini kita diakrabkan oleh facebook/twitter sehingga memiliki mentalitas facebook/twitter tersebut, maka sekarang kita dihadapkan atau dipertemukan dengan sebuah media sosial baru yang disebut dengan steemit-yang hari ini kita berada didalamnya.

Ada perbedaan yang sangat mencolok antara media sosial Facebook khusunya dan Steemit. Di mana jika di media sosial Facebook, kita hanya diberi reward ilusi. Kita pasti mengenal tombol LIKE, tombol LOVE dan tombol emosi. Itu semua adalah reward ilusi. Yang paling diuntungkan dari pengelolaan sosial media seperti ini adalah bukan kita, tetapi pengelolanya. Merekalah yang dalam jangka waktu sepuluh menit bisa menghasilkan uang jutaan rupiah ataupun dollar. Merekalah yang dalam sekian detik bisa menghasilkan data sekian GB yang semua itu membuat mereka menghasilkan uang. Ini sebuah tata kelola ekonomi yang tidak adil dan tidak terdistribusi. Karena itulah, oleh mereka yang bergerak dalam crypto, melahirkan sebuah media yang membuat semua orang bisa mengambil manfaat dari itu. Penulis atau creator content dapat mengambil manfaat, begitu pula pengelola media, investor dan penerbit. Jadi semua terdistribusi.


image


Dan yang lebih dahsyat lagi adalah bahwa cara mendistribusikan uang di media sosial bernama Steemit ini sangat berbeda dengan cara distribusi uang lewat Blogger. Di Blogger kita hanya menjadi buruh/pekerja. Buruh itu diatur dengan segala aturan-aturannya tapi yang kemudian menentukan siapa yang mendistribusikan reward adalah pihak Google dan sebagainya. Tetapi di Steemit, yang mendistribusikan token STEEM-yang kemudian dipecah menjadi SP dan SBD-adalah kita sendiri. Jadi uangnya terdesentralisasi/terdistribusi pada semua orang untuk kemudian didistribusikan lagi pada tahap selanjutnya.

Ini adalah sebuah cara baru dari tata kelola ekonomi yang baru pula. Oleh karena itu, kita harus bisa menguasai / menaklukkan teknologi ini dengan cara belajar, belajar dan belajar. Mudah untuk mencari pembelajaran-pembelajaran baik secara langsung maupun dengan cara berkomunitas.

Berkomunitas di media sosial Facebook dan Steemit itu berbeda. Kalau dalam Facebook atau Twitter, kita dimanjakan sedemikian rupa karena kita adalah konsumen yang senantiasa dibuat betah dan nyaman. Sejak pagi hari kita telah diberitahu tentang berbagai notifikasi; ada berita ini untuk kita, ada teman kita yang sedang aktif atau ada sesuatu yang menyebutkan tentang kita. Semua diberi, karena konsepnya memang kita dimanjakan. Tetapi dalam Steemit, sifatnya adalah bisnis konten. Menulis, menggambar, membuat tutorial, photography atau menulis puisi, itu semua adalah bisnis. Dan sebagai pebisnis, tidak hanya produk saja yang bagus, tetapi relasi dan jaringan juga harus bagus.

Maka beruntunglah hari ini kita berada di Pidie, karena di Pidie ini spirit dagangnya luar biasa. Orang-orang Pidie terkenal sebagai orang-orang perantau yang memiliki spirit dagang yang tinggi. Tidak hanya pandai berdagang, namun juga punya semangat yang tinggi. Sebuah kombinasi yang luar biasa. Maka dari itu kita harus bisa menyerap energi bagaimana berbisnis konten dari bumi Pidie ini. Begitu pula dengan energi perantauan. Kita harus merantau dari teknologi Facebook/Twitter menuju teknologi yang lebih canggih lagi yaitu teknologi blockchain yang kemudian melahirkan Steemit.


image


Jadi, kita harus memiliki jiwa perantau. Kebiasaan-kebiasaan lama yang sering dimanjakan sebagaimana Facebook/Twitter harus ditinggalkan. Steemit adalah tempat berkumpulnya para petarung dan pembangun relasi, kumpulan orang-orang yang memiliki kemampuan komunikasi positif dan yang membangun jaringan yang bagus.

Bukan hanya soal upvote-nya, tapi menemukan peta jalan sukses. Kalau hanya upvote itu mudah. Cukup bilang : "Bang Risman, aku tak mau lagi masuk penjara. Tiga tahun aku dipenjara gara-gara membunuh. Jadi supaya aku tidak membunuh lagi, tolong upvote sekali." Beres, pasti di upvote. Tapi bukan itu intinya. Kalau hanya seperti itu cara kerja kita, kita tak akan menemukan peta sukses.

Steemit itu kecil, yang lebih besar adalah STEEM (cryptocurrency). Seandainya hari ini Steemit ditutup, STEEM masih bisa berjalan di jalur investasi. Kalau STEEM ditutup, pasti ada blockchain lain yang menghasilkan cryptocurrency yang lain pula. Jadi intinya kita harus mempelajari apa itu blockchain, STEEM dan Steemit. Kalau ketiga item itu telah kita pahami, maka kita telah berada di jalan yang benar untuk sukses. Selebihnya adalah takdir yang mengantarkan kita kepada kesuksesan lebih cepat atau lebih lambat.

@ademarsadi,

Lhokseumawe, 19 Maret 2018

Sort:  

Thank @ademarsadi. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi kami yg absen kemaren.
Juga kpada @rismanrachman, pnjlasan yg sangat sistematis, dan bernilai bagi smua kalangan . Saya pribadi tak terpikir segitu luas efek steemit dan pentingnya memahami blockchain, steem dan steemit. Kami tunggu postingan lainnya especially blockchain.

@nukman-allievo. kapan kita di mets Up sama ust ade?

Boleh pak Abi. Saya juga mau belajar banyak dari master engineering.

Boleh pak @muhammadabi, kapan saja boleh. Dengan senang hati...

tlisan yg sangat mengispirasi

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 61098.19
ETH 2625.94
USDT 1.00
SBD 2.63