MATA PENYAIR [1]|| CARA PENYAIR NURUL WHY MENGEMBALIKAN MURUAH KOTA TUA
Nurul Why hadir dengan puisi berjudul Kota Tua, sebuah puisi yang sangat tajam dalam menyorot kondisi Kita Tua yang sudah dipandang hilang kharisma dan sirna aura magis.
Kota Tua di mata seorang Nurul Why sudah tak lagi menjadi tempat yang istimewa karena sudah dialih fungsikan menjadi tempat yang tak layak dikunjungi oleh jiwa-jiwa berusia di bawah umur.
Kota Tua ditampilkan sebagai tempat yang marak dihuni prostitusi, barangkali inilah yang membuat Nurul Why merasa perlu mengungkapkan lewat puisi dengan harapan kota tua kembali pada rupa semula, tempat terkhidmat dalam merenungi degup riwayat dan hikayat para pahlawan yang penuh daya pikat, dalam mengajarkan cinta kepada kuncup bunga-bunga bangsa.
Puisi ini dilahirkan oleh Nurul Why pada tahun 2015 dan menjadi salah satu puisi dari sekian puisi yang ikut memperkaya wacana kumpulan puisi Mencintaimu/ Loving You karya Nurul Why.
Paling tidak puisi berjudul Kota Tua karya Nurul Why merupakan sudut cinta penyair kepada Kota Tua sehingga meskipun pedih-perih, dengan segenap keberanian mengungkap segala yang mesti diubah agar Kota Tua menjadi tempat yang penuh mahabbah dan berkah, terasing dari tempat prostitusi.
Madura, 5 September 2018
Posted using Partiko Android
@farrohahulfa memiliki mata baca yang begitu peka dalam mengenali dan menandai perubahan semesta yang kerap meminta keteguhan yang tak setengah-setengah begitu juga dalam memartabatkan pengorbanan pahlawan kita dianjurkan tidak serampangan dalam memaknai eksotis kita tua namun di sisi lain diserbu rasa bersalah