LAHAN GANJA DAN LAHAN TIDUR

Ganja merupakan sejenis tanaman yang dapat memabukkan kalau di konsumsi dan tentu dapat merusak kesehatan, tapi sebaliknya kalau dilihat dari segi manfaatnya, ganja juga bisa untuk kebutuhan medis berdasarkan penelitian.

Dalam konteks Aceh, ganja merupakan lahan bisnis mafia, yang menjadi korban dari bisnis ini adalah anak-anak muda yang tergiur dengan penghasilan banyak. Kalau menjadi petani cabe mereka malas, boleh jadi karena harganya yang murah atau karena faktor modal yang minim. Memilih menjadi petani ganja sebenarnya juga bukan tujuan mereka, karena mereka juga tahu bahwa menjadi petani ganja resikonya sangat besar, tapi karena ada kebutuhan yang tidak sanggup dipenuhi, kemudian ada sedikit suntikan modal kerja dari tokenya, akhirnya dari pada tidak mempunyai penghasilan sama sekali mereka terjerumus kelembah mafia.

Misalnya di Aceh Utara, ada beberapa Kecamatan yang sangat sering ditemukan lahan ganja, Kecamatan Sawang dan Nisam Antara yang paling banyak. Ketika ditangkap ternyata hanya anak-anak muda yang tidak memiliki pekerjaan, dan dominan dari mereka adalah dimanfaatkan oleh mafia, karena mereka juga terhimpit masalah ekonomi.

Kalau lapangan pekerjaan belum tersedia, atau anak-anak muda kita belum mempunyai skil yang siap bersaing, maka sampai kapanpun petani ganja itu sangat sulit untuk diberantas.

Padahal kalau kita melihat potensi pengembangan ekonomi masih bisa dikembangkan, misalnya, untuk Aceh Utara saja pada saat ini mempunyai lahan tidur yang sangat luas. Disini masyarakat bisa bercocok tanam setiap tahunnya. Tapi ini belum maksimal, karena masyarakat belum mampu memanfaatkan potensi yang ada.

Disisi lain masalah juga muncul kalau kita melihat karakter masyarakat kita yang malas, atau dengan istilah lain, bahwa kita tidak hanya memiliki lahan tidur, tapi juga mempunyai orang tidur. Orang tidur yang dimaksudkan adalah orang-orang malas yang selama ini tidak mau memanfaatkan lahan tidur yang berpotensi menambah penghasilan.

Ayo kita bekerja dan berkarya
@hasanuddin