Belalang Daun atau Daruet Jen?

Rekan Steemian. Tentunya rekan pernah melihat serangga berbentuk unik, bukan? Ada banyak jenis serangga yang hidup di alam. Terkadang ada yang hidup tergantung musim. Terlebih lagi di daerah tropis.

Belalang merupakan salah satu bangsa hewan yang termasuk ke dalam jenis serangga. Menurut wikipedia, terdapat 20.000 spesies dari bangsa belalang. Salah satunya adalah spesies Belalang Daun (Katydid).

Spesies Belalang Daun bukan satu jenis saja. Diperkirakan mencapai 5.000 jenis dari spesies ini. Ada yang berwarna hijau daun, dengan bentuk yang beraneka ragam. Ada juga berwarna coklat tua, lebih mirip daun kering.

Saya mencari tahu informasi di atas setelah menemukan belalang yang mirip dengan daun, seperti yang ada di gambar. Jika dilihat sekilas, maka tidak terpikirkan jika itu adalah belalang. Persis sama dengan daun. Terdapat tulang dan urat daun, yang bisa dilihat dengan jelas pada sayap belalang.

Bentuk daun pada sayapnya tidak lain sebagai bentuk kamuflase belalang agar terhindar dari pemangsa. Belalang jenis ini akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada saat hinggap di daun-daun hijau, akan sulit dibedakan antara belalang dan daun.

Masyarakat awam (Aceh) menamakan belalang model ini dengan "Daruet Jen" atau Belalang Jin. Mungkin karena dilihat memiliki wujud yang tidak biasa, juga sering didapatkan masuk rumah warga ketika waktu senja. Sehingga ada yang mengait-ngaitkan dengan hal mistis.

Beberapa jenis belalang daun aktif mencari makan di siang hari. Sebagian besar lainnya lebih banyak aktif di malam hari. Tidak heran jika kadang-kadang ditemukan di rumah-rumah yang menghidupkan lampu pada waktu senja. Karena ada jenis serangga yang tertarik mendatangi cahaya, seperti cahaya lampu.

Habitat belalang ini berada di daerah yang terdapat hutan, semak-semak, padang rumput, taman dan tempat lainnya yang terdapat banyak pohon. Karena di sana tersedia banyak makanan.

Belalang adalah hewan yang halal dimakan oleh manusia, bahkan bangkainya. Seperti sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Bayhaqi "Telah dihalalkan bagi kami dua bangkai dan dua darah. Dua bangkai itu adalah ikan dan belalang. Dua darah itu adalah hati dan limpa".
Bagaimana Rekan Steemian, mau mencoba?