Rekam Kebahagiaan

in #love6 years ago (edited)

IMG20180419153227.jpg

Selamat malam, Pagi.

Sekali ini biarkan aku menyapamu di malam hari. Di waktu saat matahari sedang tertidur. Hm, sebenarnya aku sudah enggak sabaran untuk menunggu esok, sudah beberapa hari ini waktu rasanya lama sekali bergerak. Apakah itu artinya karena rindu sedang menggebu-gebu? Hahahaha entahlah.

Aku ingin menceritakan sesuatu padamu, tentang apa yang terjadi kemarin. Kau tahu, hal konyol kadang-kadang bisa muncul seketika dalam diri seseorang. Pun aku. Kemarin, aku mengikuti kelas mingguan seperti biasa. Kali ini pematerinya menghadirkan seorang psikolog kondang yang namanya sudah kudengar bahkan sejak aku masih duduk di bangku kuliah. Sudah sangat lama.

Jika biasanya aku datang cepat, kemarin aku datang (sengaja) terlambat. Ada alasan khusus mengapa aku datang tak tepat waktu. Materi yang disampaikan psikolog tersebut adalah tentang menulis ekspresid, di mana aktivitas menulis secara tak langsung bisa menjadi obat atau alat terapi khusus bagi orang-orang yang sedang dilanda stres.

Aku sendiri, meski secara teori baru mengetahuinya belakangan ini saja, tapi sebenarnya sudah lama kupraktikkan. Sudah lebih dari sepuluh tahun. Itulah salah satu alasan mengapa aku sampai saat ini masih tetap setiap di jalur ini.

Kau tahu, Pagi.

Di tengah-tengah acara psikolog tersebut tiba-tiba meminta kami untuk memejamkan mata. Ya, semacam relaksasi. Aku menuruti apa pun yang ia instruksikan. Lagipula tidak ada salahnya kan? Aku memang sedang butuh semacam relaksasi karena sebelumnya sempat merasa kesal. Tapi begitu hadir ke ruang kelas, auranya yang positif seolah menyerap semua energi negatif yang kubawa dari rumah. Ditambah mendapat suguhan cokelat dingin yang segar.

Saat relaksasi dengan kondisi mata terpejam dan posisi bersandar, psikolog tersebut meminta kami untuk memikirkan hal-hal indah yang terjadi di tahun 2018 ini. Ah, banyak sekali yang langsung bermunculan di benakku, sepedaku, teman-temanku, makanan-makanan yang kusantap, aktivitas lainnya yang menyenang, tapi yang secara khusus dan berputar-putar sekian lama di benakku cuma kamu, Pagi. Ya, cuma kamu.

Penampakan itu begitu spesifik, di suatu sore, kita jalan bersama, saling bertukar cerita, bercanda, tertawa, dan.... hahahaaha.... kau ingat kan, kau pasti ingat, Pagi. Itulah, itulah yang terbayang dan begitu lekat di benakku kemarin. Si ibu psikolog lantas meminta kami untuk menuliskan kejadian bahagia itu. Dan aku menuliskannya di secarik kertas seperti di atas. Sudah, itu saja ceritaku malam ini. Semoga kau senang, Pagi.[]

Sort:  

Zenjaaaaaaa.... Ihan selingkuh sama pagi

cieeeee reputasinya udah 51, bentar lagi aku bakal disalip nih......

Hahaha .. Disalip secara sehat

Ini sudah jamak terjadi di kota-kota besar. 😝

Tulah kak. Gak setia dy

Cie..cie..yang sangat mencintai pagi. Awas tuh, "malam" jadi cemburu tuh..hehehe..

malamnya udah disogok nggak boleh cemburu wkwkwkwkkwkw

Hahaha..bahaya tuh main sogok2..

sabar sampai kukembali

lama kaliiiiii hek aku tunggu

Selelah kau menunggu pagi dari senja?

Selelah hatiku menunggu kamu pulang setelah jalan2 sama kk @fararizky

Pagi yang indah seindah postinganmu @ihansunrise
Salam kenal

Salam kenal kembali ya...

Tulisan tangannya bagus juga jadi naksir tulisannya ceritanya ngalir aja

Apakah terbaca karakter saya dari tulisan tangan itu? 😀😀😀

Bisa bisa dibaca

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63900.40
ETH 3140.82
USDT 1.00
SBD 3.98