KEPIKIRAN DI MALAM HARI (sambungan dari kisah cinta berjudul seberkas harapan).

in #love5 years ago

Foto127_001.jpg

Waktu telah menunjukkan pukul delapan malam, ini berarti sinetron kesukaan Dinda sudah tayang, namun tidak seperti biasa@, Dinda yg tidak pernah melewatkan sinetron kesayangan@ tersebut kini berbaring dikamar senyum2 sendiri membayangkan peristiwa yang terjadi tadi sore ketika tersesat di puncak gunung...

Dinda bingung kenapa dia tiba2 bisa berubah menjadi wanita centil saat bertemu dengan si Salman lelaki kolot yang kampungan dan pemalu.

Padahal sewaktu berada di Aleppo dulu, Dinda adalah gadis tomboy yang jutek, meskipun banyak pria yg tertarik pada@, namun tak satu pun yg berani menyatakan perasaan karena takut dengan kejutekan Dinda..❤

Selain terkenal pintar dalam hal pelajaran, terutama pelajaran matematika, Dinda pun jago dalam hal bela diri seperti joget dan main volly,🤣, Entah sudah berapa banyak pria yg telah merasakan tinju dan tendangan@. Dinda sangat membenci pria palay boy hingga dia tau semua cirri2 dan gerak-gerik pria palay boy tersebut..😍

Dari tampang Salman yang kurang terurus, maka dapat ia memastikan bahwa Salman bukanlah laki2 palay boy karena laki2 palay boy biasa@ selalu menjaga penampilan ketika tampil di depan umum, terutama di depan perempuan,..🤩

Ada perasaan aneh yg Dinda rasakan saat pertama kali menatap wajah Salman yg mirip Syahrukh Khan,, 🤭🤭🤭..

Dinda merasa seakan2 telah lama bertemu dgn@(mungkin keseringan nonton film India), dan Dinda juga merasa telah menemukan tempat untuk kembali. Entah mengapa dia merasakan perasaan itu, mungkin inilah yang di sebut kerikil kecil yang mengubah aliran air, pertemuan berbetulan yang merubah takdir...

"Dinda sayang, sinetron kesayanganmu sudah main tuh”, terdengar suara seorang ibu yg menggendor pintu kamar menyadarkan Dinda dari lamunan@..😝

“Iya Mak, makasih udah ngingetin, tapi dinda mau@ di kamar aja”. balas Dinda dari dalam kamar@..😋

Nurhafni, itulah nama ibunda Dinda Nurul fazillah. Dialah yg paling perhatian dan yg paling mengerti terhadap Dinda.

Melihat anak@ yang menunjukkan perilaku tidak seperti biasa@, membuat sang mamak sedikit khawatir, jangan2 ada sesuatu yg terjadi dengan anak@ yg kriteng itu..👩‍⚖.😁.

Daun pintu lantas meringkik, terdengar derap langkah seorang ibu menghampiri anak@. “Kamu kenapa sayang, kok tak seperti biasanya?”, Tanya Mamak kpd Dinda merasa khawatir..😭

"Gk kenapa2 kok mak, Dinda cuma capek aja habis ziarah ke kuburan Cut Meutia tadi”, jawab Dinda singkat.

"Ya sudah, istirahat terus ya sayang! Dan jangan lupa tutup jendela@ sebelum tidur, takut nanti kamu masuk angin”, perasaan khawatir sang mamak trhdp Dinda kini telah menghilang, beliau pun melangkah pergi meninggalkan putri@ di dlm kamar sendirian yg semakin malam semakin larut ia dalam [email protected] lgi menghayal ya?..😂.


20170527_081443_1.jpg

Di waktu yang sama dan di tempat yang berbeda (sekitar 40 kilometer dari Cot Girek Lama), Salman* malah sedang mendengar ceramah dari ayahnya.🤩🤩🤩🤩

“Hey, Kamu ini sudah akil baligh, umur kmu hampir tiga puluh tahun, tapi aku tidak pernah melihatmu pergi shalat maghrib berjamaah ke mesjid, padahal antara mesjid dan rumah kita hanya berjarak lima langkah saja”...🤣🤣🤣.

Salman mencoba memberi alasan kpd ayah@:
"Bukan@ Salman tidak mau ayah, tapi saya melihat tak ada satu pun anak muda yang ikut pergi shalat berjamaah selain pada hari jum’at dan pada bulan puasa”..😃.

“Itu bukan alasan yg tepat nak, jadi jika tidak ada anak muda seusiamu yang shalat kamu juga tidak mau shalat.? Berarti kamu shalat hanya karena ikut2an saja, apa benar begitu?”.selidik ayah@.

Salman hanya tertunduk mendengar kata2 ayah@ yang semakin keras. “bukan begitu ayah” jawab@ dengan suara merendah.

“jika bukan begitu berarti tak ada alasan untuk tidak shalat berjamaah di mesjid. Aq bukan@ ingin memaksamu wahai anakku, tentu aq tak akan memaksamu, karena jangan sampai kau melakukan itu hanya untuk membuatku senang, tentu hal itu akan merenggut keikhlasanmu. Aq berkata begini karena untuk kebaikanmu, bukankah shalat berjaamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan sholat sendirian?" .Begitu ceramah yg disampaikan oleh ayah Salman panjang lebar...😭

“Iya ayah aku mengerti” kata Salman singkat karena tak ingin berdebat dengan ayah@.

"Baguslah kalau kamu mengerti, sekarang coba kamu tengok adikmu di kamar, dia sedang mengerjakan PR-nya, siapa tau ada yang tidak ia mengerti. Ayah mau istirahat dulu”.. tandas ayah Salman kemudian masuk ke dalam kamar@.

“Baik ayah”, lalu Salman melangkah pergi menuju kamar tidur adik@. “Hai bos, gimana PRnya, udah selesai belum?”, Tanya@ pada Ikram (nama sang adik)..😊😉.

“udah kak, soalnya gak ada yang sulit kok”, jawab si bungsu.

“baguslah kalau begitu, berarti gak ada yang perlu dipertanyakan kan?”. tegas Salman pada adik@ trsbt.

“ada, tadi kan saya lihat kakak jalan berduaan sama cewek cantik, itu pacar kakak ya?”, Tanya si bungsu yg bernama ikram itu dengan suara berbisik, takut perbincangan mereka di dengar oleh ayah@.

"Aduh, ngawur kamu” bisik Salman membantah..
“Dia tuh bukan pacar kakak, tadi kakak cuman nolongin dia”, Salman pun menceritakan kejadian yang sesesunguh@ pada adik@.

“Kirain pacar kakak, tapi cewek yg tadi cantik kok, kalau kakak gak berminat kasih Ikram aja”, pinta Ikram sambil menggoyangkan alis@ turun naik ..🤪🙄.

“Kamu tuh baru 7 tahun, sekolah dulu yang benar. Lagi pula mana ada cewek yang mau sama kutu buku, hahah”,kata Salman sambil tertawa..🤩🤩.

“Ya udah, kakak tinggal dulu yah, sebelum tidur jangan lupa berdoa biar kamu dapat kakak ipar yang cantik” sambung Salman sambil tertawa lagi.🤣🤣.

"OK kak, doain juga! Biar kakak dapat adik ipar yang cantik” kata Ikram sambil tersenyum genit. Salman cuma geleng-geleng kepala, dia tak habis pikir dari mana adik@ mengetahui hal yang seperti itu, padahal umur adik@ baru 7 tahun tapi sudah tahu bicara tentang pacaran, sedangkan dia yg umur@ hampir menginjak usia 30 belum prnh merasakan yang nama@ pacaran....

SEKIAN...

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 62952.72
ETH 2429.38
USDT 1.00
SBD 2.56