Keajaiban Abjad dan Foto - The Miracles of the Alphabets and Photos

in #life7 years ago (edited)

Sore 6 Agustus 2017 di Desa Ulee Blang Kecamatan Nisam pedalaman Aceh Utara propinsi ujung barat Indonesia, seorang perempuan merangkak pelan dari dalam rumahnya, dengan tangannya yang mulai rapuh dia berusaha menyeret tubuhnya keluar. Kakinya tak berfungsi karena lumpuh, namun keinginan yang kuat untuk bisa menikmati udara segar di luar rumah seakan memberi kekuatan untuk terus mendorong tubuhnya hingga sampai di teras depan rumah.

Pemandangan ini menarik perhatian beberapa mahasiswa IAIN Malikussaleh yang melintas di depan rumahnya kebetulan mereka sedang melakukan kegiatan kuliah pengabdian kepada masyarakat di desa itu.

handiah.jpg
sumber

Sara Yulis salah seorang diantaranya mencoba menyapa dan beramah tamah, belakangan diketahui perempuan itu bernama Handiah (63) tinggal seorang diri dalam kondisi lumpuh sejak 7 tahun lalu, suami dan anaknya sudah meninggal dunia.
Handiah menceritakan nasibnya yang malang, dia menderita kelumpuhan sejak beberapa tahun lalu, karena hidup miskin ia hanya bisa mengandalkan pengobatan pada dukun kampung sementara untuk ke rumah sakit ia tak punya biaya, sejak suami dan anaknya Handiah hidup seorang diri . untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perawatan dia bergantung pada adik perempuannya Rabumah yang tinggal berdekatan.

Seandainya ia punya kursi roda mungkin tidak terlalu merepotkan orang lain, keluhan ini disampaikan kepada mahasiswa yang singgah menjenguknya sore itu.
Mahasiswa hanya bisa mendengar keluhan Handiah dan hanya bisa menjawab keluhan Handiah dengan air mata karena mereka tak bisa berbuat banyak, mengingat harga kursi roda mencapai satu juta rupiah, jelas mereka tak mampu membelinya,

Sara Yulis mengabdikan pertemuan itu dengan androitnya dan mencoba menulis kisah Handiah yang kemudian dipublikasi di www.pelita8.com, selain itu juga disebar melalui media sosial.

Kisah ini dibaca oleh sorang dermawan di Medan Sumatera Utara dan mengundang simpati sehingga sepuluh hari kemudian ia menyumbang sebuah kursi roda melalui Joel Buloh, jaringan relawan yang ada Lhokseumawe, derita Handiah sedikit teratasi.

kursi.jpg
Sumber

Dahsyat !
Sara Yulis tak pernah menyangka keikhlasannya merangkai abjad demi abjad menjadi kata-kata dan menubahnya menjadi sebuah paragraph didukung beberapa lembar foto sedikit mengurangi derita Handiah, paling tidak ia tidak perlu lagi merangkak untuk sekedar menghirup udara segar di teras rumahnya.

Pengalaman Sara Yulis membuktikan betapa dahsyatnya 26 abjad dan foto, sayangnya keajaiban abjad-abjad itu terkadang sering disalah gunakan sehingga malah memberi dampak buruk dalam kehidupan, merusak perdamaian dan memicu konflik yang berujung pada kematian.
Sebagian yang lain malah tidak memahami kekuatan dan keajaiban abjad ini sehingga jarang menggunakannya untuk mengabadikan sebuah moment, jangan heran ketika kita menjumpai banyak orang yang bahkan tak mengenal dirinya karena mungkin mereka juga jarang menulis namanya sendiri.

“ Orang boleh pandai setinggi langit, tapi bila tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah karena menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Salam steemit Indonesia - @zulsyarif


The Miracles of the Alphabets and Photos

Evening August 6, 2017 at Ulee Blang Village, Nisam sub-district of North Aceh, Indonesia's western tip of province, a woman crawling from inside her house, with her weak hand trying to drag her body out. Her legs are not working because of paralyzed, but a strong desire to be able to enjoy fresh air outside the home as if to giving strength to keep pushing her body up to the front porch.

This scene attracted the attention of some students of Malikussaleh State Islamic Institute who passed in front of her house Incidentally they are conducting lecture service devotion to the community in the village

Sarah Yulis, one of them tried to say hello and be kind, later known that the woman named Handiyah 63 years, lived alone in a state of paralysis since 7 years ago, husband and her child have died.

And she tells of his poor fate she suffered from paralysis since a few years ago because of poor living
she can rely on simple medicine to the shaman while to the hospital he had no cost. Since the husband and the child who left her live alone to meet the necessities of life and care she is dependent on his little sister Rabumah who lives nearby

If he had a wheelchair might not be too troublesome other people this complaint was submitted to students who stopped to visit her that afternoon

Students can only hear her shoulder to cry on and answer the complaint with their tears because they can not do much, considering the price of a wheelchair reached Rp1.000.000, the price is quite expensive for the size of students who are doing the study, obviously they can not afford it

The event was immortalizedby Sara Yulis with her androit and tried to write the story of Handiah which was published in www.pelita8.com and it was also disseminated through social media.

The story is read by a philanthropist in Medan North Sumatra and invites sympathy so that 10 days later he donated a wheelchair through the selling of the existing volunteer network in Lhokseumawe and the Handiah suffering was slightly overcome.

Awesome!
Sara Yulis never thought her sincerity that stringing the alphabet in alphabet into words and turn it into a paragraph supported by some photographs slightly reduce the Handiyah’s suffering.
At least she no longer need to crawl to just breathe fresh air on front porch.

Sarah Yulis's experience proves how terrifying 26 alphabets and photographs are, unfortunately the miracles of the alphabets is sometimes misused so it gives bad impact in life, destroying peace and triggering conflicts that lead to death whereas if used positively very useful for humanity
Others do not understand the power and magic of this alphabet so rarely use it to perpetuate a moment
Do not be surprised when you meet many people who do not even know themselves Because maybe they also rarely write their own name

“One can be clever as high as the heavens but if not writing he will be lost in society and history because writing is working for eternities”

Regards - @zulsyarif

Sort:  

Good name bro.. Sara yulis

Sarah Yulis's experience proves how terrifying 26 alphabets and photographs are, unfortunately the miracles of the alphabets is sometimes misused so it gives bad impact in life, destroying peace and triggering conflicts that lead to death whereas if used positively very useful for humanity
Others do not understand the power and magic of this alphabet so rarely use it to perpetuate a moment
Do not be surprised when you meet many people who do not even know themselves Because maybe they also rarely write their own name

Sara yulis.. Lagee nan aneuk kumuen long

Sara Yulis salah seorang diantaranya mencoba menyapa dan beramah tamah, belakangan diketahui perempuan itu bernama Handiah (63) tinggal seorang diri dalam kondisi lumpuh sejak 7 tahun lalu, suami dan anaknya sudah meninggal dunia.
Handiah menceritakan nasibnya yang malang, dia menderita kelumpuhan sejak beberapa tahun lalu, karena hidup miskin ia hanya bisa mengandalkan pengobatan pada dukun kampung sementara untuk ke rumah sakit ia tak punya biaya, sejak suami dan anaknya Handiah hidup seorang diri . untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perawatan dia bergantung pada adik perempuannya Rabumah yang tinggal berdekatan.

Terharu, human interest

Luar biasa kehebatan tulisan yang terbentuk dari 26 huruf itu. Saya pun berharap suatu saat nanti steemit bsa jdi bagian dari kehebatan itu.

tusroni salah satu diantara orang yang akan merubah 26 abjad menjadi lebih powerful

Jelas mantap that cerita nyan....

Tengkitu Bukhairi.... sukses selalu

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 67275.57
ETH 3480.50
USDT 1.00
SBD 2.67