Mentel Education
Langit masih gelap, jam menunjukkan sekitar pukul enam kurang lima belas. Yahnda mengantarkan ku ke gedung Poltekkes dengan keretanya. Aku duduk di belakang sambil menenteng tas dari karung yang isinya, beras 20 butir, badnama, air tiga rasa dan barang-barang yang aneh lainnya.
Tidak dingin di pagi ini, mungkin ini karena aku memakai kemeja putih lengan panjang. Aku tiba di kampus tepat waktu, para mentor datang lebih awal dari kami, mereka sangat rajin sekali. Ini hari pertama ospek, aku tak tau apa yang akan terjadi selanjutnya, kemungkinan besar hal aneh pasti akan sangat sering terjadi.
Setelah bersalaman dengan yahnda, aku masuk kedalam kampus. Pagi hampir segera tiba, udara segar sangat terasa di dalam hidungku. Aku sangat suka dengan suasana pagi hari, apa lagi melihat sunrise di pegunungan, behhhh itu adalah hal yang sangat ku impi-impikan.
Bukan ospek namanya jika tidak membentak. Mereka para senior menyuruh kami untuk berkumpul. Bisa di tebak, ada peserta ospek yang dongkol di hari ini. Suara senior terdengar keras nan tegas, namun yang jadi masalahnya peserta belum pada datang semua.
Yel-yel, merupakan hal yang bosan dilakukan jika tidak kompak. Begitu juga kami tadi, suara yang kami keluarkan membuat senior marah, pasalnya suara kami sangatlah kecil dan penuh dengan putus asa. (Hadoohhh, yang semangatlah), kata senior, mungkin itu kalimat yang masih melekat dalam pikiranku.
Didalam aula tersusun rapih kursi yang berbentuk litle U, namun sedikit dijarangkan perkelompoknya. Aku duduk di barisan terdepan, barisan yang rentan kena hal-hal aneh. Dan terbukti, aku di beri tugas oleh kakak panitia ospek. Setiap kali mereka memanggil nama "Yamahaaa" aku harus bangun dan maju beberapa langkah kedepan, sambil berkata "Semakin di depan, brum brum".
Yel-yel, yel-yel. Bagiku yel-yel bukanlah hal yang asing lagi karena aku sudah sering melakukannya sejak tergabung kedalam anggota Paskibraka. Kekompakkan gerak serta suara merupakan hal yang sangat penting di dalam yel-yel.
Para senior mengadakan lomba yel-yel perkelompok, aku sendiri tergabung dalam kelompok pink. Mentor kelompok ku adalah tiga orang rakanita (Sebutan untuk senior cewek). Yel-yel sudah di persiapkan sejak awal, tinggal latihannya saja.
Semua orang terhibur dengan dia si Bakpau, tidak nama aslinya bukan Bakpau tapi itu hanya nama tenarnya saja. Nama yang membuat semua orang tersenyum ketika melihatnya, ya dia adalah orang yang lucu serta percaya diri. Aku tak tau apa yang ada di pikirannya, yang jelas dia secara tidak langsung bertugas untuk menghibur kami. Tapi sekarang dia adalah musuh bagi kelompok pink, dengan kehadirannya di kelompok putih, otomatis mereka memiliki jagoan yang sangat percaya diri yaitu si Bakpau.
"Yang mentel dekkk" kata rakanita, kalau untuk cewek sih gak masalah ya mentel-mentel, ini yang bahaya untuk anak cowok. Ada beberapa orang yang nampaknya masih malu-malu dan canggung, termasuk saya.
Para mentor menyemangatkan para cewek-cewek untuk mentel, dengan tujuan agar gerakan yel-yelnya bagus. Ini mungkin tidak terlalu masalah jika hanya dalam yel-yel tapi mentel akan menjadi sebuah hal aneh jika di gunakan selagi mengurus pasien.
Alhamdulillah, pada perlombaan yel-yel kami mendapatkan juara 2. Bagaimana dengan si Bakpau? Kelompoknya belum masuk tiga besar, aku tak tau apa masalah yang terjadi pada mereka. Padahal jelas, mereka punya si Bakpau yang sangat percaya diri.
Next, di hari terakhir ospek kami dilatih PBB oleh pihak kodim Tapak Tuan. Ada tiga tentara yang datang membimbing kami PBB. PBB bukanlah hal asing lagi bagiku, gerakan seperti langkah tegap maju, jalan di tempat, itu semua seakan-akan sudah sangat menyatu dalam diri ku.
Kali ini kami di bawa ke taman yang jaraknya lumayan jauh dari kampus ku tapi jika penuh dengan kesabaran serta ketabahan berjalan kaki, pasti juga akan sampai kok.
Dari taman terlihat indah pemandangan gunung dan hamparan laut yang sangat luas. Kadang-kadang angin laut membentur kulit ku, ini sangatlah menyenangkan. Di taman kami makan snack, tentunya itu gratis.
Aku sangat menikmati ini, duduk di atas rumput sambil melihat peserta lain maju kedepan. Mereka maju bukan tanpa alasan, mereka maju karena di suruh oleh kakak dari kodim dan kakak panitia. Yaaa namanya juga ospek. Apa boleh buat.