STEEMIT : KUALITAS ATAUKAH IDENTITAS?
Kualitas
Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kualitas). Dalam steemit kita diharapkan menyajikan postingan yang bagus dan bermanfaat, artinya tentu saja dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.
Dalam hal ini, pentingnya kualitas postingan mengingat bahwa kita sebagai penulis tidak hanya menulis untuk asal jadi sehingga kualitas tulisan mempengaruhi pembaca untuk memberikan vote, comment dan follow akun steemit kita. Mari jujur saja kita sendiri malas membaca tulisan yang asal asalan, terlalu pendek dan tidak bermanfaat begitu juga dengan orang lain. Ketika usaha kita sebagai voter dan usaha mereka (penulis) tidak seimbang, maka hasilnya orang lebih memilih memberikan vote kepada orang lain ketimbang kita.
Sistem didalam steemit diatur supaya reward tidak hanya didapatkan oleh pemilik posting, tetapi juga akan didapatkan oleh curator (voter) nya, semakin banyak vote akan semakin banyak reward, juga semakin tinggi power steem voter maka semakin tinggi pula nila vote nya, oleh karena itu incarlah vote orang orang yang berpower tinggi supaya rewardnya juga tinggi, salah satu cara menarik perhatian petinggi yaitu dengan kualitas tulisan yang juga memadai.
Dari sisi lain yang harus dipahami bahwa memberikan vote membabi-buta juga disarankan, karena yang demikian akan membuat vote weight melemah dan semakin tidak bertenaga, artinya nanti juga akan mempengaruhi reward dari voting kita steemian. Tidak hanya itu voting asal asalan juga membuat bandwith kita terkuras sia sia. Intinya kualitas tulisan dan kualitas dari voter juga diperlukan disini.
IDENTITAS
Tidak bisa dipungkiri bahwa "siapa anda" juga sangat mempengaruhi di steemit. Saya berpendapat antara identitas dan kualitas pwrbandingannya 50:50, analoginya anda tidak akan dikenal jika anda bermain pasif (posting dan pergi), disini kita dtuntut untuk bersosialisasi dan saling kontak dengan user lain, selayaknya kita menjalin pertemanan di facebook bertahun2 padahal belum pernah berjumpa, maka begitu pula dengan steemit. Ciptakan hubungan emosional dengan pengguna lain dengan tidak mengabaikan kualitas postingan, orang berpower tinngi pasti malas memberikan vote kalau postingan anda kurang usaha dan terkesan malas mikir.
Ukurannya ada pada diri sendiri, yaitu bagaimana malasnya anda membuka post orang maka begitu pula orang lain, maka dari itu tetap bangun komunikasi didalam steemit, dan tetap vote post orang lain yang kita anggap berkualitas (anda tidak akan dipedulikan kalau anda sendiri cuek).
MANAKAH YANG PENTING
1.Jika ada yang bilang kualitas saja yang penting maka itu bohong besar sarr saarr, logikanya seorang profesor yang tulisan tulisannya sudah tembus scopus pun tidak akan mendapat vote saat awal awal post di steemit, level 25 dengan SP 0.500 tidak mungkin banyak vote siapapun dia.
2.jika ada yg bilang kita harus tetap vote supaya diupvote orang pun itu tidak sepenuhnya benar, voting membabi buta justru merugikan user, tidak hanya itu bahkan di upvote oleh user user mini pun kadang kadang merugikan (in case kita adalah orang yang ke 50 diupvote hari itu, dengan level 25 dan SP 0.500..mau upvote sekabupaten pun tidak berguna bagi kita
3.jika ada yang bilang bahwa trik adalah cara yang paling tepat ini lumayan benar, wlpn tidak sepenuhnya juga, saya sarankan memang untuk sedikit licik dan penuh trik didalam steemit dengan tidak menafikan kualitas dan menjaga identitas.
4.Yang paling benar adalah ke tiga tiga hal diatas kita terapkan, kualitas harus tetap kita jaga demi menghargai pembaca, jangan sampai usaha voter lebih besar dari usaha penulis. Kemudian bermain aktif juga pentig supaya kita dikenal di steemit, minimal sesama steemian satu group sharing di whatsapp saja cukup. Selanjutnya tetap sharing dengan teman2 karena mengetahui trik dan tehnik adalah jalan yang paling cepat dari semua yang sudah saya bahas
modal yang lebih penting... modal 10k SP cukup 😁😂
10 ribee? Pajan na teuma hahah
hahhaa... nyan target, makajih bek ta wd lee.. power up mantong