Serba-serbi ramadhan di pondok pesantren Darussalam Al-Waliyyah (The sundries of Ramadhan in Darussalam Al-Waliyyah islamic boarding school)

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Selamat siang sahabat steemian Indonesia sekalian.

Kembali lagi ni di blog kami yang pada kesempatan kali ini akan membawa sahabat jalan-jalan ke tempat wisata hati.

Laa.. kok wisata hati bang? Ia dong. . . Selama ini kan kita asik jalan-jalan untuk berwisata mata. Menikmati pemandangan indah, jauh dari keramaian dan sebagainya yang membuat kita tenang.

Nah.. kali ini kita akan ke Pondok Pesantren Darussalam Al-waliyah yang terletak di Aceh Selatan. Itulah tempat wisata hati tujuan kita kali ini guys.

Setiap menjelang bulan suci ramadhan (semenjak sepuluh hari sebelum ramadhan tiba), podok pesantren yang merupakan warisan umat peninggalan Abuya Syeikh H. Muda Waly Al-Khalidi ini dipenuhi oleh para ahli tariqat an-naqsyabandi untuk menjalani ibadah suluk dari berbagai daerah di Aceh.

Nah.. Apa sih ibadah suluk itu?
Suluk adalah salah satu ibadah yang diajarkan di dalam dunia tariqat untuk berjalan mendekatkan diri kepada Allah dengan selalu mengisi hati dengan ismullah.
Biasanya suluk dilaksanakan selama 40 hari (10 hari menjelang ramadhan tiba dan 30 hari dalam bulan ramadhan).

Seusai shalat subuh, dhuhur, ashar dan juga tarawih ada pelaksanaan tawajjuh.
Tawajjuh adalah saatnya para ahli suluk bermuhasabah diri (mengingat seluruh dosa dan bertobat), mengingat kematian, bertawasshul dengan seluruh arwah guru-guru tariqat dan juga berzikir di dalam hati.
Mencoba untuk melebur di dalam naungan Allah dan melatih nafsu agar menjadi an-nafsul muthma'innah.

Selain beribadah, jamaah juga sangat berantusias dalam bergotong royong membersihkan pondok. Mayoritas jamaah adalah nenek-nenek. Ramai yang sudah lanjut usia. Setiap pagi mereka harus bergotong royong sebagaimana amanat mursyid-mursyid terdahulu.
Karena pondok ini bisa berdiri megah karena jasa jamaah-jamaah dan juga santri pada masa dahulu dan pondok inilah yang merupakan induk pesantren di Aceh.

Lain di Arab, lain disini. Hehehe. . .
Kalau di Arab pasti banyak souvenir yang dijajakan untuk para jamaah. Disini juga ada, berbeda tapi hampir mirip. Banyak souvenir-souvenir yang bernuansa kearab-araban yang dijajakan.

Nah. . . Itulah tempat wisata hati edisi ramadhan kali ini. Semoga dapat menambah semangat kita dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah masak mau kalah sama nenek-nenek.
Terima kasih telah berkunjung di blog kami.
Sampai juga di lain kesempatan.

السلام عليكم و رحمة الله وبركاته