Ketika Karya Anda Mulai Dilirik

Permulaan adalah hal yang sulit, sepenggal kata bijak yang pernah saya dengar dan baca dibeberapa buku. Kata-kata itulah yang selalu saya praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan saya sampaikan kepada orang sekitar.

Source

Bagaimana tidak, ketika kita berada didunia baru yang hiruk pikuknya belum terbaca dan membutuhkan adaptasi sesegera mungkin. So, where there is a will, there is a way. Sebuah kata kunci yang saya dan anda mungkin pernah gunakan untuk melecut semangat.

Steemit ibarat wanita cantik yang dikenalkan oleh teman yang kemudian saya abaikan karena mungkin belum sesuai rasa.

Tapi lambat laun saya sadar bahwa rasa hanyalah persoalan keinginan untuk mengenal lebih mendalam. Steemit adalah rasa, bagaimana kita menuangkan rasa-rasa tersebut dalam bentuk tulisan dan media lainnya sesuai latar belakang masing.

Source

@rastaufik10 yang latar belakangnya pelawak tunggal atau standup komedian saja mampu bermain kata-kata dengan gaya khas arakatenya. Yang biasanya menancapkan jarum suntik ke lengan pendonor darah di PMI, kini mulai mendonorkan ide-ide cemerlangnya di Steemit. Salut!

Tulisan-tulisan saya di Steemit mungkin masih dikategorikan tulisan "biasa" karena memiliki banyak kekurangan disana sini. Tapi saya tidak menyerah untuk terus berbenah, belajar dan meningkatkan kualitas ide-ide yang saya tuangkan diblog. Karena bagi saya, jika sudah berani menulis di Steemit maka konsekwensinya adalah harus siap menjadi junior untuk terus belajar dari mereka yang sudah lebih dulu melalang melintang di platform ini.

Setelah memperkenalkan diri dipostingan pertama, ide lain pun bermunculan untuk saya tulis. Seakan gatal tangan saya untuk terus menulis dan menulis seraya berharap dibaca dan bermanfaat untuk orang lain. Karena itulah konsep dasar yang saya dapatkan dari teman-teman Steemian yang saya kenal.

Kini, beberapa postingan mendapat komentar beragam dan tentunya mendapat upvote dari mereka. Sebuah bentuk apresiasi tinggi bagi saya.

Ini kembali membuat saya bersemangat dalam menulis sembari menjalin silaturrahmi dengan sesama Steemian. Satu penyesalan terbesar saya adalah ketika belum sempat bergabung diacara Meet Up dengan para sesepuh Steemit di Banda Aceh beberapa waktu lalu. Tapi di kesempatan lain Insya Allah saya akan bergabung dan tentunya semoga mendapat ajakan dari kawan-kawan.

Salam @rezaacoi