Primary Reformer DCS (Diagram Control System)
center>
Gas alam yang telah bebas pengotor masuk ke Primary Reformer (61-101-B). Di dalam primary reformer tersebut terjadi reaksi reformasi kukus gas alam membentuk gas sintesis, yaitu CO, CO2, dan H2 dengan bantuan katalis berbasis Nikel (Nikel Oksida), sedangkan hidrokarbon fraksi berat yang masih tersisa dikonversi menjadi metana. Reaksi yang terjadi dalam Primary Reformer (65-101-B) adalah sebagai berikut (Toyo Engineering Corporation, 2002).
Reaksi total reformasi gas sintesis tersebut bersifat endotermis serta berlangsung pada temperatur 780 – 820 oC dan tekanan 37,19 kg/cm2G dengan perbandingan steam to carbon ratio (S/C) 3,2 mol/mol.
Hal tersebut terkait dengan kondisi reaksi yang terjadi di shift converter dan reaksi yang terjadi di reformer. Reaksi di shift converter merupakan reaksi eksoterm sehingga kenaikan suhu akan mengakibatkan kesetimbangan bergerser ke arah reaktan. Oleh karena itu temperatur keluaran reformer perlu untuk disesuaikan. Gas alam memasuki reformer dalam keadaan volume yang meningkat, hal tersebut berakibat pada turunnya tekanan. Oleh karena itu untuk mengatasinya gas alam dioperasikan pada tekanan yang meningakat. Namun hal tersebut berakibat pada turunnya konversi, sehingga untuk menjaga nilai konversi reaksi temperature operasi dinaikkan, akan tetapi peningkatan temperature yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terganggunya kesetimbangan di shift converter. Sehingga untuk mencapai target konversi yang sama tanpa harus meningkatkan temperatur terlalu tinggi, dilakukan alternatif lain yakni dengan meningkatkan steam to carbon rasionya (Twigg, 1989). Panas reaksi dipasok oleh panas pembakaran dari 80 arch burner yang menghasilkan temperature riser sebesar 823 oC.
Primary reformer memiliki 2 seksi yaitu seksi radiasi dan seksi konveksi. Seksi radiasi terdiri dari sebuah ruang panas yang didalamnya terdapat 224 tube tempat berlangsungnya reaksi metana-uap dan reaksi shift. Panas untuk reaksi dipasok oleh panas pembakaran gas fuel yang berpindah ke tube katalis secara radiasi. Kondisi vakum dalam seksi ini harus dijaga sehingga tidak mengganggu pembakaran. Hasil reaksi disini adalah 66%v gas Hidrogen dengan CH4 leak 12,5%. Selanjutnya pada seksi konveksi, panas sisa dari flue gas dimanfaatkan untuk memanaskan koil-koil yang berpindah secara konveksi. Terdapat 9 koil dengan pemanfaatan panasnya memiliki efisiensi 93%.
Congratulations @raivaviozola! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @raivaviozola! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!