We are born like white paper. (BILLINGUAL)

Who says life is not fair? .., Are not we born with the same circumstances, where we are born with nothing, we are born with a pure holy state, just different places and different parents, where there is a plush and simple place and what it is , I think this is not a problem we should regret, but we should enjoy and be grateful for the divine gift. I am trying to describe a book with white paper that looks sacred, there I am like a human being born this earth, where we are born with a holy state by not bringing anything but we can smile and look happy. where the time keeps on growing, from infants, children, toddlers to teenagers and adults, all we have to go through and ready for us to live, why? .., because if we are born then we are ready to face anything in life. For indeed life is not to be regretted, but to live and be grateful for whatever happens, will happen or have happened though.

Siapa bilang kehidupan ini tidak adil?., Bukankah kita dilahirkan dengan keadaan yang sama, dimana kita waktu dilahirkan sama-sama tidak membawa apa-apa, kita dilahirkan dengan keadaan suci penuh kemurnian, hanya saja tempat yang berbeda dan sama orang tua yang berbeda, dan tempat itu ada yang mewah dan sederhana serta apa adanya, saya rasa itu bukan masalah yang harus kita sesali namun harus kita nikmati dan syukuri karena itu adalah pemberian Illahi. Saya mencoba untuk menggambarkan sebuah buku dengan kertas putih yang terlihat suci, disitu saya ibaratkan seorang manusia yang terlahir dibumi ini, dimana manusia itu terlahir dengan keadaan suci dengan tidak membawa apapun namun kita bisa tersenyum dan terlihat bahagia. Waktu yang terus berjalan dimana membuat kita semakin beranjak besar, mulai dari bayi, anak-anak, balita sampai remaja dan dewasa, semua itu harus kita lalui dan siap untuk kita jalani, mengapa?., karena jika kita sudah lahir maka artinya kita sudah siap dengan hal apapun dalam menjalani hidup. Karena sesungguhnya hidup ini bukan untuk disesali, namun dijalani dan mensyukuri apapun yang terjadi, akan terjadi atau sudah terjadi sekalipun.

Well, what matters is how or what will we write in our lives as I said above, where I said earlier that life is like a book that has not been touched by ink, then what will we write, about what?,. Whether it's something good or not, it's in our own hands, I'm sure and believe that you and I will want to write something good in that book, even if it's our wrong way, but it's actually a good goal and I believe.

Nah, yang jadi permasalahannya adalah bagaimana atau apa yang akan kita tulis dalam kehidupan kita seperti yang sudah saya katakan diatas, dimana tadi saya katakan bahwa hidup ini seperti buku yang belum disentuh oleh tinta, lalu apa yang akan kita tulis, tentang apa?., Apakah itu sesuatu yang baik atau malah sebaliknya, semua itu ada ditangan kita sendiri, saya yakin dan percaya bahwa anda dan saya pasti ingin menulis sesuatu yang baik didalam buku itu, walau terkadang cara kita yang salah, tapi sebenarnya tujuannya baik dan saya percaya itu.

That is all from me

^{created by @myaceh}