kebutuhan Itu, Geli Gimana Gitu..!

in #life6 years ago (edited)

image

Untuk menunjang kebutuhan hidup, mau tidak mau, menuntut kita pada suatu kebutuhan lainnya. Kebutuhan yang bisa menghasilkan uang. Benar, jaman sekarang, uang adalah sebab kebutuhan itu bisa terselesaikan dan kitapun pasti sudah lama tahu akan hal ini.

Bagaimana uang itu bisa didapatkan? mudah, hanya dengan bekerja, tidak dengan bermimpi..!

Karena bekerja itu, sama halnya dengan memproduksi uang, kerja dan uang sejatinya dua hal dalam satu paket. Jadi semakin keras kita bekerja, berarti semakin banyak pula kita mencetak uang yang dapat dipergunakan dalam memperoleh kebutuhan lain nantinya.

Ada kalanya, kita juga perlu tahu bahwa, tidak semua pekerjaan itu bisa membuat kebutuhan tercapai. Setidaknya kita yakin dengan bekerja, kita sedikit lebih dekat dengan kebutuhan itu. Kita juga paham, jika pekerjaan itu sendiri ada banyak jenisnya, dari pekerjaan yang keren sampai pekerjaan "hina".

image

Bagi mereka pemilik profesi yang hebat seperti, dokter, pengacara, eksekutif dan legeslatif. Kebutuhan bukan lagi jadi soal, tentunya kebutuhan itu dengan mudah didapatkan dari pendapatan perbulan nya yang bikin ngiler semua orang.

Kemudian, bagaimana dengan mereka yang hanya bekerja sebagai penggali kuburan, tukang sedot WC, atau hanya sebagai penulis?

Rasanya tak mudah mendapatkan kebutuhan kita, yang beragam banyak dengan profesi seperti ini, apalagi hanya dengan menulis. Oya, berbicara tentang profesi sebagai penulis, "saya jadi geli-geli gitu" ada sedikit keganjilan ketika kata itu diucapkan. Mengapa?

Disini, dikampung saya profesi sebagai penulis belum viral, seperti viralnya Marc Marques malam kemarin, dengan aksi nekat, menabrak semua yang ada didepannya. Semisal itulah kira-kira.

Bahkan, anehnya ada yang yang masih tidak tahu apa itu pekerjaan sebagai penulis! Maka dengan polosnya mereka berani bertanya; "penyakit jenis apa itu?"

Menulis dibilang penyakit, woi...selama ini kalian kemana ja?

Tak larut lama dalam kekesalan, sayapun akhirnya bisa berdamai dengan keadaan, ini mungkin wajar, karena profesi ini belum bisa jadi sebagai sumber penghasilan dikampung, maka tak salah mereka juga, jika mereka tak tahu dengan profesi ini.

Rasanya untuk negara kita Indonesia, pun profesi ini belum populer amat. Dan Pemerintah kita masih enggan mengganggap ini sebagai pekerjaan, artinya mereka secara tidak langsung masih memandang pekerjaan ini sebelah mata dan penuh suka cita.

Konon. Bergelut dengan pekerjaan tulis ini, sepertinya hanya membiarkan mereka mendekati penyakit kemiskinan, atau semacam penyakit berbahaya. Juga tak keren, tak mantap, tak sedap, ataupun apalah yang lain-lain.

Bahkan kita masih ingat, orang tua kita selalu mewanti-wanti, "Jika kau besar nanti jadilah dokter, pengusaha, ataupun pengacara." Yang jelas tak pernah mereka mengatakan, "Jadilah kau penulis." Belum pernah rasanya.

image
#source

Tak ketinggalan teman disekitar kitapun malah menganjurkan kita jadi, "Agen mobil, agen tanah, ataupun agen NARKOBA." Ini keren menurut mereka, dan baru pekerjaan namanya jika demikian, sungguh aneh bukan!

Lihatlah dikolom KTP saja tak ada profesi pekerjaan ini ditulis, ini menandakan penulis disini bukan pekerjaan, kita dan juga pemerintah belum meng-kategorikan penulis sebagai pekerjaan. Malah dengan bangga kita akan menulis: "wirausaha, atau wiraswasta dan lebih memilih dukun sebagai pilihan pekerjaan untuk diisi dikolom tersebut."

Dan menurut orang dunia sekarang "ketimbang pekerjaan sebagai penulis, mending jadi dukun. Ini lebih menjanjikan masa depan." Ini kan parah, entah apa yang merasuki mereka sehingga bersepekulasi semacam ini, sialnya banyak yang orang yang baru berencana jadi penulis, mendapat doktrin ini banting setir, jadi pengasah batu giok, dukun beranak, atau suster ngesot.

image
#source

Ketika diundang reuni, jumpa kawan lama. Pastinya kita bisa simak jalan ceritanya: "sesudah istri pertanyaan pertama, pertanyaan selanjutnya, apa pekerjaanmu?", dengan bangga pasti masing-masing mereka menjawab;" I am dokter, i am teacher, or i am lawyer" Giliran kita;" I am sorry". Jawab kita. Ini menandakan pekerjaan sebagai penulis disini masih kalah saing, bahkan kalah dengan tukang siomai keliling.

Kalah dalam hal berpenghasilan, kalah dalam mendapatkan rupiah. Ya, inilah alasan mereka mengkambing hitamkan pekerjaan sebagai penulis. Mereka lebih menyimak gaji para dokter, pengacara, ataupun buruh bangunan yang menjanjikan daripada gaji penulis macam kita.

Mungkin mereka tak pernah tahu ataupun tak kenal, "Orang macam Andrea Hirata, Raditya Dika, ataupun J.K Rowling". Mereka penulis dan kerennya lagi mereka kaya dengan menulis guys.
Namun dasar orang kita, mereka akan berkata juga itu tidak keren, dan juga bukan pekerjaan, n'tah apa yang salah dengan mereka ini.

Kadang- kadang kita harus sembunyi diam, jika menyukai dunia literasi ini, tak sanggup menghadapi, karena menurut mereka, "beternak sapi itu lebih banyak menghasilkan daripada menulis". Ini seperti sejarah hidup sendiri dipadang pasir nan gersang, jika kita memilih profesi ini.

Apa yang salah sebenarnya dengan kita mencintai dunia literasi yang tak populer ini, dan kita jadikan pekerjaan. kan tidak mungkin kita harus mencintai apa yang dicintai mereka pula. Inikan bagian dari perpektif, tergantung gimana sudut pandang seseorang. Saya katakan profesi ini keren, tak menuntut kita bangun pagi hanya menuntut untuk menjaga nama baik, kira-kira macam pak lurah lah.

Sudut pandang mereka akan mengatakan sampai kapanpun ini bukan pekerjaan, ya terserahlah dengan mereka. Karena sampai kapanpun, bagi mereka hanya batu akik atau suster ngesot yang keren. Lagian ini bukan alasan untuk saya berhenti menulis. Saya cinta profesi ini, meskipun banyak mereka mengatakan ini bukannya pekerjaan atau sia-sia.

Sekian dan terimakasih
@musliwadi

Sort:  

Great Post! Get Free Upvotes! Plus you get 0.1 STEEM Free just to signup! http://j.gs/Anmi

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by abirifqa from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 60250.23
ETH 2335.37
USDT 1.00
SBD 2.52