Jangan Hancurkan Cermin Anda

"Life is a mirror and will reflect back to the thinker what he thinks into it."

Hidup adalah sebuah cermin, dan akan merefleksikan balik apa yang orang pikirkan padanya.

Kata-kata itu datang dari Ernest Holmes, seorang penulis Amerika Serikat kelahiran 21 Januari 1887 dan mangkat dalam usia 73 tahun di Los Angeles, California, pada 7 April 1960. Ernest Shurtleff Holmes, begitu nama lengkapnya, tak hanya penulis juga seorang pendidik. Ia pendiri gerakan spiritual Religious Science, yang filsafat spiritualnya dikenal sebagai "The Science of Mind."

Apa yang dikatakan oleh penulis buku The Science of Mind ini menghenyakkan kita: bahwa kita hidup sesungguhnya sedang berhadapan dengan cermin. Apa yang kita lakukan akan merefleksikan diri kita. Apa yang kita ucapkan akan mencerminkan siapa kita. Apa yang kita pikirkan akan mencerminkan identitas kita.

Sumber Foto: pixabay.com | Quadronet_Webdesign

Thomas Dreier menyebut bahwa dunia adalah cermin raksasa. Penulis, eksekutif periklanan dan ahli teori bisnis Amerika Serikat yang lahir pada 5 Mai 1884 dan meninggal 4 September 1976 itu mengatakan:

“The world is a great mirror. It reflects back to you what you are. If you are loving, if you are friendly, if you are helpful, the world will prove loving and friendly and helpful to you. The world is what you are.”

Dunia ini adalah cermin raksasa. Ia mencerminkan siapa diri Anda. Jika Anda penuh kasih sayang, jika Anda ramah, jika Anda suka menolong, dunia akan penuh kasih sayang, ramah dan suka menolong Anda. Dunia adalah siapa diri Anda.

Dalam keseharian itu dengan mudah tampak. Jika kita suka berbuat baik pada orang lain, orang lain pun tak segan-segan berbuat baik pada kita. Jika kita mudah untuk menolong orang, orang lain pun akan dengan senang hati menolong kita.

Begitu pula dalam dunia bermedia sosial, termasuk di Steemit. Jika kita sering main ke blog teman stemian lain untuk membaca, berkomentar atau memberi upvote, tentulah stemian itu akan balas mengunjungi blog kita untuk membaca, berkomentar dan memberi upvote. Begitu seterusnya. Begitu sebaliknya.

Hidup itu timbal balik, kata orang tua kita. Saling memberi, saling menerima. Saya jadi ingat sebuah kata bijak lain, yang saya lupa siapa yang mengcapkannya, kira-kira begini: hidup itu seperti cermin. Kalau Anda tersenyum, di dalam cermin akan membalas senyum Anda. Kalau Anda diam, wajah di dalam cermin pun akan diam.

Prinsip cermin adalah memantulkan sejujur-jujurnya. Cermin tidak pernah berbohong.
Kita berkata lembut kepada orang, orang lain pun akan santun pada kita. Sebaliknya: jika kita kasar pada orang lain maka orang lain itu pun akan bersikap kasar kepada kita.

Jadi jangan hancurkan cermin Anda. Jangan sampai terjadi seperti dalam pribahasa ini, "Buruk muka cermin dibelah." Kita menyalahkan orang lain ketika menghadapi hal tak menyenangkan padahal hal tersebut karena kita sendiri. Kita berharap orang menolong ketika kita sulit tapi kita jarang bahkan tak pernah menolong orang lain. Kita mengharap Tuhan mengasihi dan mengabulkan doa-doa kita tapi kita jarang sujud kepada-Nya.

Selamat sore, selamat ngopi, selamat bercermin.

Palmerah Barat, Jakarta, 23 Januari 2018
MUSTAFA ISMAIL | @musismail

#kopisore #renungan #cermin #bukanpuisi #quote #katabijak