Fenomena Zanan Now; Tak Colok Tak Gaul

Eittttttsss.. ini bukan colokan biasa. Ini colokan yang membuat rambut kribo menjadi lurus jika masuk itu barang. Tulisan ini ingin membahas hubungan anak ZAMAN NOW dan fenomena COLOKAN, bukan membahas apa yang Anda pikirkan tentang colokan yang bisa beragam makna dan tafsirannya.! Isinya bisa jadi tidak nyambung dengan judulnya bahkan dengan isi yang telah Anda simpan dalam tebakan kepala masing-masing.

Sebagai seorang pengembara tentunya saya sangat dekat dengan sistem transportasi massa yang ada di Aceh. Salah satunya adalah transportasi berbasis minibus atau lebih dikenal dengan nama L300. Bisa dipastikan walau tak ada penelitian tertentu tentang hampir semua perantau tahu armada yang satu ini. Selain harganya yang bersaing juga kemudahannya dalam hal jemput-menjemput dan antar-mengantar sampai ke pintu rumah masing-masing. Walaupun sebagaimana semua orang tahu, kadangkala supirnya adalah mantan pemain film need for speed yang gaya balapnya sering tak mengenal kaidah balap di tikungan dan umur penumpangnya. Ah sudahlah biar itu jadi rahasia kita bersama bagaimana noraknya mereka kalau sudah jadi pembalap.

Jika kita menggunakan armada ini, misalkan dari Bireuen menuju Banda Aceh, maka Saree adalah tempat favorit untuk berhenti demi rehat sejenak ataupun makan dan berbelanja oleh-oleh. Nah coba perhatikan anak ZAMAN NOW, akan kita temukan mereka mencari tempat duduk yang posisinya dekat dengan colokan. Iya colokan listrik yang akan kita bahas bukan colokan lain yaaaa.! Padahal jika kita ingat-ingat dengan anak ZAMAN OLD maka yang pertama rebutan bukan posisi tempat makan tapi berebut kamar mandi/toilet demi membuang semua kegelisahan hajat yang terkumpul selama perjalanan. Bagi anak ZAMAN NOW posisi menentukan kualitas dan kuantitas gambar atau karakter yang dilihat dan dibaca dari situs yang mereka suka selama dalam perjalanan. Makin dekat colokan makin sukses pula menaikkan nyawa smartphone ditangannya. Kalau tidak, maka kita akan melihat mereka mati gaya, senyum yang terpaksa atau pura-pura tidur menjadi hiburan berikutnya.

(Gambar Fasilitas Colokan di Warkop ~ Sumber : Koleksi Pribadi)

Ya begitulah tingkah polahnya yang kadangkala harus diikuti oleh anak zaman old karena tuntutan zaman dan perkembangan lingkungan. Apalagi kegemaran berselancar di dunia maya sudah mendarah daging bagi sebagian besar kita. Jadilah colokan menjadi hal terfavorit dimanapun berada. Termasuk di hampir semua warung kopi juga sekarang dilengkapi dengan colokan demi memanjakan para pengunjung yang bisa jadi sedang ingin menghubungi para geng nya malah terdiam sepi disudut mejanya karena wafatnya smartphone di tangannya.

Belum lagi yang mengais rezeki dengan menggunakan perangkat smartphone ataupun laptop maka colokan menjadi hal wajib berikutnya di tempat-tempat nongkrong selain tersedianya wifi. Bisa dikatakan seperti para steemian yang mengais SBD dengan terus aktif dengan gadget ataupun laptopnya. Colokan menjadi hal utama walau tak harus berebutan posisi duduk karena bisa jadi tempat nongkrong langganannya telah menyediakan fasilitas berharga tersebut. Persiapan perang demi power HP ini bahkan dilengkapi dengan kabel charger yang panjanganya bisa lebih 2 meter. Pernahkan Anda melihatnya? Sebegitunya era ini sehingga dunia bisnis perkabelan pun tahu apa yang anak zaman now mau.

(Gambar contoh kabel lebih 2 meter ~ Sumber : Koleksi Pribadi)

Ada juga yang mengakali colokan listrik tersebut dengan penyimpan arus mandiri yang bisa mobile dibawa kemana-mana. Tentunya jika menggunakan gadget, powerbank menjadi solusi agar tak panik jika stok baterai HP nya mulai menipis. Jadilah powerbank menjadi colokan berikutnya yang bermanfaat sekali di saat-saat kritis (HP nya). Powerbank sendiri telah banyak dijual di pasaran, rupa-rupa bentuk dan warnanya.

(Gambar Powerbank ~ Sumber : Koleksi Pribadi)

Colokan dan powerbank ini menjadi gaya hidup di era ini. Menjadi tidak gaul lah kita jika rasa-rasa nya tak paham tentang pentingnya colokan sekarang ini. Bahasa kerennya adalah

TAK COLOK TAK GAUL

Jadilah colokan menjadi bahan pertimbangan tambahan selain tersedianya WiFi dan tentunya kualitas kopi atau makanan di tempat nongkrong baik untuk berkumpul atau mengais rezeki.

Sedang asyik-asiknya menulis ini, tiba-tiba muncul pesan wa di HP saya;

Bro: Lagi dmn? Ngopi kita?
Me : Lagi di Solong Mini.. ayooo bergabung..!!
Bro : mmmmmmm.. Ada kerjaan ini.! 1 jam lagi yaa..
Me : Aku tahu yang kamu mau..

Dan akhirnya tawa kami pecah seiring dengan apa yang kami pikirkan dalam kode kalimat terakhir saya di percakapan tersebut.! Saya yakin Anda juga tahu kenapa teman saya tersebut harus ijin sampai dengan 1 jam demi pekerjaannya padahal dia bisa berkeja dimana saja. Anda tahu kan kenapa?? Coba bisikkan kenapa di kolom komentar..!! (Yang tidak berdomisili di Banda Aceh kelihatannya bakal sulit menebaknya) :)