Antara Moral, Dan Bersosial Media

in #life5 years ago

image


Source

Sahabat Steemian....

Mulai dari curhat, mengkritik, bahkan menyerang pihak lain. Hal itulah yang sering di tumpahkan oleh masyarakat di sosial media. Anda sebagai penggunanya harus bijak dalam dalam berekspresi. Ingat, meski di dunia maya, layaknya dunia nyata, setiap kata-kata yang anda tuangkan di medsos, punya konsekuensi.

Tidak dapat di pungkiri lagi, kebutuhan akan media sosial, kini telah menjadi hal yang sangat wajib bagi sebagian masyarakat kita. Bahkan, para pengguna media sosial dapat menghabiskan waktu berjam-jam, hanya untuk sekedar berkomunikasi dengan teman di dunia maya.

Ya, di jaman moderen seperti di saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia memilih ketergantungan pada media sosial. Menggunakan laptop, atau smartphone di perjalanan, sambil menunggu sesuatu, atau di tengah kesibukan, pengguna media sosial, aktif berinteraksi di dunia maya.

Tak cuma satu, bahkan sebagian orang memiliki beberapa akun di media sosial sekaligus. Bagi pengguna, berbagai kesempatan dapat di manfa'atkan untuk mengecek apa yang sedang terjadi di sebuah media sosial. Mulai dari informasi, hingga apa yang di lakukan oleh sahabat, maupun keluarga.

Sebagai wadah komunukasi, media sosial juga kini tak jarang di gunakan sebagai sarana pengungkapan isi hati, atau curhat. Namun, terkadang curhat yang di ekspresikan di medsos merambah hingga ke ranah pribadi.

Masih ingat soal curhat Aurel, di Instagram yang kecewa berat gara-gara sang ibu Krisdayanti tak menghadiri ulang tahunnya yang ke 17. Tentu hal ini mengundang perhatian masyarakat luas, karena keduanya merupakan publik figur. Apalagi sempat terjadi perang kata-kata, antara Aurel, adiknya Adril, dan Krisdayanti, soal kehidupan pribadi keluarga mereka.

Saya sendiri, kalau misalkan curhat di sosmed, itu saya tidak terlalu senang. Karena masalah pribadi kan, kita umum kan, ataupun nggak usah terlalu di sebar luaskan.

Tidak sampai menebar kata-kata penuh kebencian, namun kasus sederhana ini langsung menggambarkan sifat masyarakat kita yang belum bijak berekspresi di media sosial. Dalam beberapa kasus, ulah netizen bahkan kebablasan, dan tak jarang menyalahgunakan medsos untuk menyerang pihak lain. Padahal media sosial, menjadi tempat mengungkapkan ide yang baik untuk menginspirasi masyarakat.

Penyalahgunaannya biasanya interaksi antara dua orang, di mana mereka memanfa'atkan media sosial ini untuk membuat suatu pengaruh. Kemudian juga penyalahgunaan konten. Konten yang seharusnya tertutup, itu kemudian di sebarkan.

Hingga saat ini belum ada aturan yang spesifik dalam perundang-undangan negeri ini yang mengatur soal media. Karena itu kebijakan warga dalam bersosmed mutlak di perlukan. Apa yang kita punya, kita katakan di media sosial. Seakan-akan hanya kita sampaikan pada benda keras yang bernama komputer, laptop, ataupun handphone yang kita gunakan. Kita tidak sadar bahwa apa yang kita sampaikan, bahwa profil kita itu akan menjadi show room tentang diri kita, sekaligus menjadi museum diri kita.

Ya, maraknya penggunaan media sosial tak dapat di pungkiri menyumbang banyak manfa'at. Para pengguna juga mesti bijak membedakan mana pesan yang layak di sampaikan untuk mengkritik, dan mana yang justru terkesan menyerang, atau menebar kebencian.

Hal terpenting yang harus di ingat dalam menggunakan media sosial, bukanlah pada seberapa banyak teman, ataupun followers anda. Melainkan seberapa bijak anda menggunakannya. Ingat ! Media sosial sama dengan kehidupan nyata, ada konsekuensi yang harus anda tanggung akibatnya.

Salam Steemian Indonesia 💫

~Keep writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Sort:  

Ini Pak salah satu problematika Media Sosial karena telah geser menjadi dunia nyata pak. Seharusnya media sosial tidak dipandang sebagai reflektor pengguna tersebut. Terkadang ada orang yang di dunia nyata hangat namun di dunia maya dingin. Ada yang hangat di dunia maya hangat namun di dunia nyata dingin. Hal ini menjadikan kondisi sosiologi manusia dan antropologinya tidak jelas. Kita bingung dalam menilai mana jati diri user medsos tersebut. Namun kalau saya pribadi tetap berpatokan di dunia Nyata. Hal ini dikarenakan Gadget belum dapat terintegrasi dengan usernya. Di Medsos kita bebas mau jadi apa saja tanpa harus berproses dan mempertanggung jawabkan hasilnya.

Betul bang, oleh karena itu, sudah semestinya kita memfilter diri, dan memanfa'atkan media sosial ini untuk hal-hal yang baik. Tapi balik lagi, "Laen ureung, laen pikiran" 😁

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.12
JST 0.025
BTC 54640.80
ETH 2444.53
USDT 1.00
SBD 2.16