Etos Kerja -Part 1-

Jika kita melihat atau menyaksikan jenis bangunan-bangunan zaman dahulu yang didirikan oleh orang-orang yang hidup dizaman pra-sejarah seperti candi Borobudor, canti Prambana dan rumah-rumah adat yang ada dibanyak daerah. Pasti dalam diri kita akan timbul rasa kekaguman, baik itu karena kekuatan bangunan tersebut, keindahan arsitekturnya yang sangat luar biasa, susunan dari bangunan tersebut serta daya tahan dari bagunan itu sendiri. Bagunan tersebut juga melukiskan simbul dan lambang dari satu kebudayaan, kesenian, ilmu pengetahuan dan kepercayaan dari suatu masyarakat yang hidup pada masa tertentu.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa bangunan tersebut begitu indah, kuat, kokoh dan tanah lama, sehingga bangunan tersebut tidak saja dapat disaksikan oleh mereka yang hidup pada waktu bangunan itu didirikan tetapi juga dapat disaksikan dan dinikmati keindahannya oleh beberapa generasi setelah mereka.

Seperti yang kita ketahui bahwa bangunan-bangunan tersebut bukananlah hasil karya cipta dari tangan mereka-mereka yang lulusan dari kampus arau sekolah-sekloah terbaik, mereka juga bukan lulusan arsitek dari kampus ternama dan tinggi kualitas pendidikannya, mereka tidak berlajar secara formal dan mereka juga juga tidak memiliki titel sarjana, insiyur, doctor dan master dalam bidang arsitek. Mereka juga bukanlah orang-orang yang hidup pada zaman moders dimana pada zaman tersebut terdapat kemajuan teknologi dan sains yang sudah sangat canggih dan berkembang, sehingga informasi dan pengetahuan menjadi sangat mudah diakses dan didapatkan.

Namun kendatipun demikian mereka dengan segala keterbatasannya baik itu ilmu, pengetahuan dan informasi yang mereka miliki, tetapi mereka sanggup mendirikan, membangun dan merancang bangunan-bangunan yang sanggat luar bisa dalam segala bidang, sehingga manusia yang hidup pada zaman sekarang sekalipun harus memberi hormat dan mengaguminya akan hasil usaha mereka tersebut.

Tentu hal itu semua tidak terjadi secara kebetulan dan begitu saja, pasti mereka-mereka yang hidup pada massa memiliki rahasia dan juga memiliki aturan yang harus ditaati dan dijalankan sehingga menyebabkan bangunan tersebut sukses dan berasil untuk didirikan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Dan yang menjadi rahasia orang-orang terdahulu adalah ketekunan, kedisiplinan, kejujuran, percaya diri dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadapsemua tugas yang diberikan kepada mereka.

Mereka akan merasa bersalah, malu dan menganggap diri mereka gagal apabila sesuatu tugas yang diberikan kepada mereka tidak medapatkan hasil seperti yang direncanakan sebelumnya atau tidak sama seperti yang dijanjikan oleh mereka sendiri. Ketekunan dalam menjalankan tugas, kedisiplinan dalam mnengatur waktu untuk bekerja. Hal demikianlah yang menjadi dasar bagi mereka untuk bekerja sehingga menimbulkan etos kerja yang sanggat baik.
Ketika orang-orang yang hidup pada zaman dahulu sanggup dan mampu mendirikan berbagai jenis bangunan yang sanggat hebat. Namuan hal ini menjadi sanggat ironi dan menyedihkan jika bangunan yang kita didirikan pada massa sekarang kalah jauh dengan bangunan yang mereka dirikan tersebut, bahkan banguan yang kita dirikan jauh tertinggal dengan mereka.

Kita bisa melihat bangunan-banguan yang kita dirikan pada zaman sekarang, dimana bangunan tersebut didirikan oleh orang-orang yang hidup didalam zaman moders, bangunan juga didirikan oleh orang-orang yang berasal dari lulusan sekolah dan kampus ternaman. Mereka adalah para sarjana, para insiyur, para arsitek, para perencang yang titelnya saja jauh lebih banyak dan lebih panjang dari nama mereka. Namun apa yang terjadi dengan bangunan-bangunan yang didirikan oleh orang-orang hebat tersebut, dimana banyak bangunan yang mereka dirikan jangankan untuk disaksikan oleh anak cucu dan beberapa generasi yang akan datang sebelum bangunan tersebut selesai sudah terlebih dahulu bangunannya hancur dan roboh.

Sejarah telah membuktikannya kepada kita, banyak gedung sekolah yang didirikan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pelajar dalam mengikuti proses belajar mengajar, namun apa yang terjadi sebelum bangunan tersebut dinikmati oleh para siswa sudah terlebih dahulu bangunan itu hancur dan ambruk sehingga bukan kenyamanan yang mereka temukan malah sebaliknya. Banyak gedung-gedung yang dibangun dan didirikan sebelum gedung tersebut selesai sudah terlebih dahulu runtuh.

Jalan dan jembatan juga memiliki cerita yang tidak jauh berbeda seperti gedung dan banguna sekolah, banyak jalan yang dibangun untuk memudahkan msyarakat dalam melakukan transportasi baik itu dari desa kekota atau sebaliknya, banyak jalan-jalan yang dibangun dengan target kekuatannya puluhan tahun ternyata hanya dalam waktu dua atau tiga bulan jalan yang baru dibangun tersebut sudah menjadi tanah liat kembali, bolong hancur dan rusak.

Begitu juga dengan jembatan yang dibangun untuk menghubungkan dua daratan yang terpisah baik itu terpisah karena arus sungai atau jurang yang dalam namun sebelum daratan tersebut dapat dihubungkan dengan sebuah jembatan dan dilalu oleh-orang sudah terlebih dahulu jembatan tersebut runtuh.

Bukankah bangunan tersebut didirikan oleh mereka yang hidup pada zaman moderns dimana pada zaman tersebut semua ilmu, pengetahuan dan informasi terasa sanggat mudah didapatkan seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Bukankah mereka pula hasil atau produk dari satu sekolah atau universitas yang ternama yang bertitelkan sarjana, insiyur dan ahli dalam bidangnya arsitek, mereka juga memiliki sarana dan prasana yang sangat lengkap bila dibandingkan dengan orang-orang yang hidup dizaman pra-sejarah dalam hal pendidikan.

Berangkat dari sini semua kita harus membuang jauh sikap sepele kita terhadap orang-orang yang hidup dizaman dahulu, sebab kita yang hidup pada zaman sekarang dengan kemajuan teknologi yang sudah sangat canggih dan ilmu serta pengetahuan yang sangat berkembang pesat kita tidak lebih baik dari mereka yang jauh dari semua itu. /bersambung