Merpati tak pernah ingkar - bilingual

Hallo teman- teman steemians
Bagaimana kabar kalian semua.
Semoga sehat dan bahagia selalu.

Saya pernah cerita sebelumnya, bahwa hari Minggu adalah hari untuk keluarga.
Hari kosong, hari untuk meluangkan waktu buat keluarga.
Karena waktu tidak bisa kembali, tidak bisa di ulang,
tidak bisa di tukar,
tidak bisa di gadaikan,dan tidak bisa di jual belikan.
Kesempatan dan waktu adalah anugerah yang terindah dari Tuhan.
Maka sebaiknya kita memanfaatkan waktu ini dengan sebaik- baiknya.
Berbagi,berbuat dan bertingkahlaku dengan baik tidak menyakiti hati setiap insan manusia.
Motto "musuh satu terasa banyak, kawan seribu terasa sedikit.
Sehingga kita akan tenang dan damai.
Hari Minggu ini saya meluangkan waktu untuk bermain burung merpati, bersama anak dan tetangga.

Saya suka merawat dan memelihara burung merpati, karena apa?
Karena burung merpati mempunyai sifat yang sangat mulia.
Yaitu sifat setia.
Sifat setia yang harus di miliki oleh setiap manusia.
Setia pada pasangan,setia pada pekerjaan, setia pada agama,setia pada cita-cita dan setia pada bangsa dan negara.
Burung merpati sebelum di latih di lapangan, burung merpati di jemur, di semprot dan di beri jagung dengan potongan kecil-kecil.

Dengan maksud burung merpati tidak tesedak di tengorokan.
Manfaat di jemur supaya burung merpati sehat dan segar.
Kuman- kuman dan penyakit yang hinggap akan mati kena sinar matahari, kandang juga bersih dan hangat.
Bila sudah 2-3 jam di jemur, burung merpati siap untuk di latih.
Burung merpati di gabur atau di lepas dari kandang dengan jarak tempuh tertentu,dan tempat yang telah di sepakati bersama.

Setelah dilepas,burung merpati akan mencari lobang besar bertanda pagar tinggi warna merah putih,di tengahnya ada meja kecil
,yang fungsinya untuk tempat mendarat burung yang telah di tandai.
Cara seperti itu di lakukan terus- menerus secara rutin pada jam tertentu, biasanya sore.
Sehingga burung merpati akan terbiasa untuk di lombakan pada waktu sore hari.
Kecepatan dan ketepatan adalah hal terpenting dalan penilaian lomba burung merpati.

Perlombaan burung merpati, merebut hadiah yang menarik, yaitu sepeda motor,kulkas,tv dan alat- alat elekttonik lainnya.
Perlombaan di desa kami,lakukan tiap bulan sekali dengan peserta dari beberapa wilayah, hingga luar daerah.
Tiap peserta di pungut biaya dengan cara mendaftar per melepas burung, biaya variatif di sesuaikan dengan hadiahnya.
Biasanya sekali gabur atau melepas burung membayar Rp.50.000,biaya itu untuk biaya petugas gabur, ijin kepolisian, juri.dan konsumsi.
Bila cuaca hujan terus-menerus dan tidak memungkinkan, maka hadiah di bagi kepada pemilik burung yang telah masuk seleksi tahapan pada lomba.
Itulah sedikit cerita saya tentang merawat, memelihara, melatih dan aturan lomba burung merpati.
Semoga bermanfaat.
Terimakasih.

Hallo steemians friends
How are you all.
Hopefully healthy and happy always.
I never told you before, that Sunday is a day for family.
Day is empty, day to take time for family.
Because time can not go back, can not be repeated, can not be in exchange, can not be in mortgage, and can not be traded.
Opportunity and time is the most beautiful gift from God.
So we should make the most of this time.
Sharing, acting and acting well does not hurt every human being.
Motto "the enemy one feels a lot, comrade a thousand feels a little.
So we will be calm and peaceful.
This Sunday I took the time to play the pigeons, with the children and the neighbors.
I like to care for and keep pigeons, for what?
Because the pigeons have a very noble nature.
That is faithfulness.
The faithful nature that every human must possess.
Faithful to the couple, faithful to work, faithful to religion, faithful to ideals and faithful to nation and country.
Pigeons before being trained in the field, pigeons in the drying, sprayed and given corn with small pieces.
With the intention of the dove not to be buried in the throat.
Benefits in the drying so that pigeons healthy and fresh.
Germs and diseases that settle will die in the sun, the cage is also clean and warm.
When it's 2-3 hours in the drying, pigeons are ready to train.
Birds dove in the gulf or out of the cage with a certain distance, and places that have been agreed.
Once released, the pigeon will look for a large hole marked high fence red and white, in the middle there is a small table , whose function is to land the bird that has been marked. Such a way is done continuously regularly at certain hours, usually late afternoon.
So the pigeons will get used to the race in the afternoon.
Speed ​​and accuracy are paramount in the assessment of pigeon races.
The dove race won an interesting prize: motorcycles, refrigerators, tv and other electronics.
The race in our village, do once every month with participants from several regions, to outside the region.
Each participant is charged by register per bird release, the varied cost is adjusted with the prize.
Usually once a loaf or off bird pays Rp.50.000, the fee is for the costs of officers, police permits, jury.and consumption.
When rainy weather is continuous and not possible, then the prize is distributed to the bird owners who have entered the stage selection in the race.
That's my little story about caring, nurturing, training and rules of the pigeon race.
May be useful. Thanks.