Relawan Tua Itu Bernama Nyapeni

Penulis dan pelukis Amerika, Henry Miler pernah bilang, Cinta adalah satu-satunya hal yang tidak akan pernah cukup kita dapatkan, dan satu-satunya hal yang tidak akan pernah cukup kita berikan.

Kata-kata itu dibuktikan Nyapeni, warga Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Karena cintanya kepada warga terutama anak-anak, ia setiap pagi, mulai jam 05.30 keluar rumah, membawa sapu dan alat penampung sampah, dia bekerja menyapu sebagian jalan Rawajati Barat III di lingkungan RT 001, yang merupakan lingkungan tempat tinggalnya.

Adalah Nyapeni yang melakukan itu. Setiap hari dan tidak pernah absen, kecuali hari hujan atau Nenek Nyapeni Sakit.

Perempuan berusia 18 Tahun, eh salah, betulnya 81 tahun itu memang tak suka melihat lingkungan tempat tinggalnya kotor. “Kalau sampah banyak ntar nyamuknya banyak. Ntar ada orang sakit,” katanya.

Menyapu itu jalan itu dilakukannya sudah lebih lima tahun. Menurut Ketua RT 001 Muhammad Yusuf, sehari pun ia tidak pernah absen dalam menyapu dan memungut sampah di jalan yang dilalui banyak orang itu.

Sang Nenek Peni tak pernah mengharapkan imbalan untuk kegiatan kerelawanannya. Tetapi justru, orang-orang yang bersimpati kepada janda tua itu, suka memberinya uang, sekedar untuk ia pakai untuk belanjaan sehari-hari.

Nenek Peni memang hanya tinggal berdua bersama cucunya. Anaknya tinggal di lain kota dan kelihatannya tidak pernah pulang.

“Saya senang melakukan ini, biar saya keringatan, biar saya sehat, lingkungan juga sehat,” ujarnya.

Terimakasih Nenek Peni. Anda menurut saya layak dapat penghargaan Kalpataru, sebuah penghargaan di bidang penyelamatan lingkungan, karna Anda konsisten dan tidak pernah berhenti menjaga lingkungan agar bersih, indah dan sehat.

Jakarta, 8 Juni 2018
With ❤️ @jkfarza