Refleksi diri dan pererat silaturrahmi di bulan yang fitri.

Jumat, 15 juni 2018 adalah hari lebaran atau hari raya dan juga hari kemenangan bagi segenap muslim di dunia karena telah melewati puasa di bulan ramadhan. Seluruh umat muslim bersukacita dalam menyambut hari raya idul fitri. Tidak terkecuali bagi yang tua atau muda semua larut menjadi satu di hari yang berbahagia ini.

Setelah selesai mengikuti salat idul fitri dilanjutkan dengan yang penuh makna yaitu tema ramadhan dan idul fitri sebagai momentum untuk merefleksi diri. Kita telah menjalani hidup beberapa tahun ke belakang ada banyak hal yang telah kita lakukan baik atau buruk, ada banyak ibadah yang mungkin tidak kita lakukan dengan segala aktivitas maka dengan momentum idul fitri ini mari melihat kebelakang untuk terus beribadah dan mendekatkan diri dengan sang pencipta.

Ramadhan telah memberikan latihan dan pelajaran yang sangat besar kepada umat islam, khususnya untuk anjuran bersilturrahmi agar rasa persaudaraan semakin kuat. Disaat ramadhan ada salat tarawih berjamaah, buka puasa bersama, serta membayar zakat. Semua itu mengandung makna silaturrahmi.

Selanjutnya setelah baru kembali ke rumah untuk saling bermaafan sesama anggota keluarga dan juga tetangga serta saudara-saudara.

Bagi sebagian orang ada juga yang menziarahi makam. Saya juga menziarahi makam ayah saya serta nenek yang tidak jauh dari rumah saya. Pulang dari makam berkunjung ke tempat saudara untuk mempererat tali silaturrahmi. Tahun ini ada sebagian anggota keluarga yang pulang ke kampung halaman untuk berlebaran, ada juga yang dari kampung mengunjungi saudara di perantarauan untuk berlebaran bersama.