Beberapa Stereotipe Terhadap Orang yang Berambut Gondrong

in #life6 years ago (edited)

Dalam sejarah panjang umat manusia, rambut dianggap sebagai identitas seseorang dalam lingkungan dimana dia berada. Seringkali pada masa arkaik itu, rambut adalah sesuatu yang sakral. Sebagai bentuk penghormatan terhadap penciptanya dan dirawat sebagus mungkin.  Dari masa ke masa, tren rambut seolah berubah-ubah. Dalam hal ini rambut lelaki terkadang mengikuti artis atau gaya rambut pemain bola tertentu.

                                                                     David Beckham (popsugar/com)

Hidup di lingkungan kosmopolit atau di perkotaan mungkin tidak terlalu masalah bagi orang yang berambut gondrong. Karena orang mungkin sibuk dengan urusan dan pekerjaan masing-masing, sehingga urusan penampilan dan identitas seseorang adalah masalah masing-masing yang tak penting untuk dicampuri. 

Akan tetapi bagaimana kalau tinggal di lingkungan tradisional dan sedikit konservatif?  Sebenarnya tidak ada masalah dengan lingkungan tradisional dan konservatif--yang kadang memang memiliki banyak kelebihan dibanding masyarakat perkotaan. 

Bagaimana masyarakat yang seperti ini melihat orang berambut gondrong? Mau tidak mau saya harus memetakan sedikit saja stereotip dan pandangan masyarakat yang seperti ini terhadap orang yang berambut gondrong, berdasarkan pengalaman saya pribadi.   

 Seperti Orang Gila
Ada beberapa kawan yang sering mengatakan hal seperti : “Rambutmu seperti orang gila saja”. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang gila yang berambut gondrong. Kita sering melihatnya di tepi jalan atau yang kakinya yang terpasung di suatu tempat.  Namun juga banyak orang gila yang berambut botak. Apakah masuk akal kalau kita bilang orang-orang yang berambut botak semuanya gila? Kan tidak, bung.    

Dianggap Seperti Penjahat/Seorang Kriminal
Pada suatu hari, saya pernah pergi ke salah satu toko elektronik untuk membeli sesuatu. Di dalam toko tersebut ada beberapa orang (kalau tidak salah, ada lima orang) dan satu penjaga toko, seorang Ibu paruh baya yang mengenakan kacamata.  

Ketika saya di dalam toko tersebut, mereka melihat dengan pandangan yang benar-benar lain, mata mereka seolah terpaku menyelidik dari bawah sampai atas rambut. Melihat orang yang baru datang dan berambut gondrong ini, yang menurut saya, membuat mereka tidak nyaman, seperti takut.  Mereka yang ingin membeli tadi, tiba-tiba saja minggir, dan mempersilakan saya maju duluan.

Seolah saya ini malaikat maut yang mau merampok nyawa mereka. Dan pandangan tidak mengenakan begini, sangat sering saya alami. Tidak tahu kenapa.    

Seperti Orang yang Baru Saja Putus Cinta  
Dan ini lebih lucu lagi. Seorang teman kerja, dan seperti tidak ada hentinya untuk mendesak-desak saya supaya potong rambut. Dia merasa berhak untuk mengurusi rambut orang lain. “Seperti orang yang baru putus cinta saja,” sindirnya.  

Saya terkekeh dan tersenyum. Apa hubungannya orang yang berambut gondrong dengan orang yang putus cinta? Apakah seseorang yang baru saja putus cinta,  tiba-tiba saja rambutnya jadi subur dan panjang dalam satu malam begitu?  Saya sedikit paham.

Mungkin maksudnya, orang yang baru putus cinta banyak yang kehilangan akal sehatnya dan tidak berpikir jernih sehingga melupakan kebersihan tubuh mereka sendiri.  Kalau logika yang begini yang dipakai. Bagaimana dengan mereka yang begitu kurus (karena tidak makan-makan berhari-hari ) atau mereka yang begitu gemuk (karena melahap begitu banyak makanan karena stress), bisa saja semena-mena dituduh baru saja putus cinta? Hmm.  

Padahal kalau mau sedikit saja melihat sejarah, pada masa nabi dulu orang-orang banyak yang berambut gondrong dan tak ada masalah dengan ini. Bahkan bisa dibilang ini semacam bentuk maskulinitas kaum laki-laki pada zaman itu.  

Barangkali kesimpulannya jelas. Kita tidak bisa menilai seseorang dari penampilan luarnya saja. Betapa banyak orang berpenampilan baik dan rapi, tapi ternyata dia adalah seorang psikopat yang membunuh banyak orang.  Betapa banyak orang yang berpenampilan layaknya seorang penyalamat dunia dan berlagak tanpa dosa, tetapi suka menyebarkan kebencian dan provokasi tiada henti.  

Ketika melihat berita-berita di televisi, banyak berandalan dan penjahat yang berambut gondrong merampok dan memerkosa, itu semua bukan karena disebabkan oleh rambutnya yang gondrong, tetapi karena orangnya dan pribadi orang tersebutlah salah.  


Untuk teman-teman Steemian, silakan follow & upvote. Akan saya follow dan upvote balik. Terima kasih. 



Sort:  

Saya suka pria berambut gondrong, tapi jangan dekil hahahahahha

Sama, bung. Dan yang penting lagi, harus rajin gosok gigi.. hahahaa

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.13
JST 0.029
BTC 66086.05
ETH 3299.97
USDT 1.00
SBD 2.70