Khalifah Umar (Gubernur Miskin)

in #life6 years ago

Saya akan mem posting sedikit riwayat Umar bin Khattab
'Umar bin Khattab berasal dari Bani Adi, salah satu suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim, dari Bani Makhzum.
Anak: Abdullah bin Umar, Hafsah binti Umar, lainnya
Pasangan: Ummi Kultsum binti Ali, Atikah binti Zaid bin Amru bin Nufail.
image

Khalifah Umar bin Khatab (semoga Allah meridhainya), mengangkat orang shaleh bernama Said bin Umair sebagai Gubernur di kota Homs, Syiria. Tidak lama kemudian, datanglah utusan penduduk kota Homs menghadap Khalifah Umar bin Khatab ra yang terkenal adil dan menyayangi kpd rakyatnya.

Khalifah Umar memberi perintah pada mereka, “Tulislah nama-nama orang miskin di daerah kalian masing-masing untuk aku beri bantuan dari harta baitul mal!”
image

Mereka pun segera menulis nama-nama orang fakir dan miskin. Dalam daftar itu tertera atau tertulis juga nama Said bin Umair; Gubernur Homs.
Umar kaget, seketika itu beliau bertanya dan menyelidik, “Siapa Said bin Umair ini?”
Utusan itu menjawab, “Yg mulia itu Gubernur kami.”
“Gubernur kalian itu fakir?” tukas Umar terheran-heran.
Utusan itu menjawab, “Ya, benar, demi Allah. Sudah berhari-hari dapurnya tidak mengepul. Tak ada makanan yang dimasak.”
Mendengar laporan itu Khalifah Umar sedih sehingga belio menangis, dia lalu memasukkan uang seribu dinar ke dalam kantong dan berkata, “Berikan ini kepadanya untuk hidupnya.”

Ketika utusan itu kembali ke kota Homs dan meyerahkan pada gubernur mereka kantong berisi seribu dinar.

Seketika itu, dia berkata, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un…inna lillahi wa inna ilaihi raji’un…!”

Gubernur itu berkata demikian seolah-olah telah tertimpa musibah besar yg tersima kepada diri nya.
Mendengar perkataan suaminya yang bernada sedih seperti itu,lalu istrinya bertanya, Ada apa kakanda? Apa yang terjadi? Apakah ada hal yang tidak baik menimpamu wahai Amirul Mukminin?”

Said menjawab, “Lebih dari itu. Saat ini aku kedatangan dunia yang akan merusak akhiratku.”
Istrinya langsung menjawab, “Lenyapkan saja dunia itu!”
Sementara, dia tidak tahu sama sekali perihal uang seribu dinar yang kini ada di tangan suaminya.

Said bertanya, “Istriku, apakah kau akan membantuku untuk melenyapkannya?”
Sang istri menjawab, “Ya.”
Tidak menunggu waktu lama, hari itu juga Said bin Umair membagi-bagikan seribu dinar yang dikirim Khalifah Umar untuk dirinya itu, kepada fakir miskin yang ada di kota Homs.
image

Beberapa bulan kemudian, Amirul Mukminin Umar bin Khatab ra mengunjungi Kota Homs untuk mengetahui keadaan rakyatnya.
Dia menemui penduduknya dan menanyakan apa yang dilakukan gubernur mereka, Said bin Umair.
Para penduduk menyampaikan rasa terima kasih dan memuji kebaikan Said bin Umair. Namun, mereka mengadukan gubernurnya itu kepada Umar,ada tiga hal yang dilakukan Said dan tidak mereka sukai. Seketika itu,langsung Umar memanggil Said untuk berdiri di hadapan rakyatnya.
Lalu Umar berkata pada mereka, “Apa yang kalian keluhkan tentang gubernur kalian? Katakanlah!”
Mereka menjawab, “Dia sering terlambat keluar dari rumahnya untuk menemui rakyatnya. Biasanya dia baru menemui kami ketika hari sudah siang.”
Amirul Mukminin memandang Said bin Umair dan memintanya untuk menjawab keluhan rakyatnya.
Said pun berkata, “Demi Allah, sesungguhnya aku tidak suka membuka masalah ini. Keluargaku tidak memiliki pembantu. Aku membantu mereka membuat adonan roti. Lalu aku menunggu sampai siap. Kemudian, aku membuat roti dan aku siapkan untuk santapan mereka. Setelah itu, aku berwudhu dan keluar untuk bekerja menemui rakyat.”

Umar lalu berkata, “Apa lagi yang kalian keluhkan?”
Mereka berkata, “Pada waktu malam dia tidak mau membukakan pintu untuk siapa saja yg datang”

Said menjawab, “Demi Allah, sebenarnya aku tidak suka menjelaskan hal ini juga. Aku membagi waktuku. Waktu siang untuk manusia dan waktu malam sepenuhnya untuk beribadah hanya kepada Allah Azza Wa Jalla.”

Umar kembali berkata, “Apa lagi yang kalian keluhkan mengenai tindakannya?”
Mereka menjawab, “Setiap bulan dia memiliki satu hari yang tidak bisa diganggu siapa saja.”

Umar berkata, “Apa jawabanmu tntang hal itu, Said?”

Said menjawab, “Aku tidak memiliki pembantu yang mencucikan pakaianku. Dan aku juga tidak memilik pakaian kecuali yang aku pakai ini. Pada hari itu, aku mencuci pakaianku dan aku tunggu sampai kering. Sehingga aku tidak bisa menemui mereka. Aku menemui mereka ketika pakaianku telah kering dan itu biasanya ketika hari sudah sore.”
image

Seketika itu Umar berkata, “Segala puji bagi Allah yang tidak mengecewakan prasangka baikku padamu!”
@good-karma
@esteemapp

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by irma from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 59111.01
ETH 2441.11
USDT 1.00
SBD 2.45