Every Day Menu: Your Own Carcass | Bangkai Saudara Sendiri: Menu Setiap Hari |

in #life7 years ago

Life is too short to eat your own carcass, but that's what happens all the time. Like cigarettes, people are aware of the dangers but it is difficult to avoid them. There are always human beings who become wolves to other siblings when they clash with interests. It usually involves treasure, throne, and love.

Humankind, as it is around us, is closest to us, even can be our own. Common sense is still left, but not able to control the lust to enjoy your own carcasses ranging from breakfast, lunch, and eat meals. Every time the menu is the same, it's just served with spices and different ways. Sometimes spicy, very spicy. Almost no sweetness, except for its purpose to destroy.

How do they work? How to detect people potentially devouring their own carcass?

Some wise people say that if someone likes to eat the carcass of your enemy in front of you, he will eat your bastard behind you. That's very likely true. However, when someone is silent-not wearing anything at breakfast, lunch, and dinner like a fasting person does not mean he will not eat your rear buggy. Consider the matter of taste when the mealtime comes.

Do not try to ask them why your own carcass is the main menus all the time. They will never tell, even denied having held a party with his brother's carcass as the main menu. Eat your own carcass alone they have the heart, let alone betray honesty that they do not know.

Actually, detecting people of this type can easily because their mouths are foul-smelling even when they are praising God and telling about goodness. There is no white story that can cover their black and thorny hearts. Every word that comes out of their lips can contain, even when the silence of a strong foul smell.

Do not be easily tempted to believe this kind of man, let alone build community with him. What they say, what they do, and what they admit they have done, are three different things. When the carcass is gone on the table, the carcass of themselves can be a meal.

Look in the mirror, look around. Are not they so close with us?



Source



Source


Bangkai Saudara Sendiri: Menu Setiap Hari

Hidup ini terlalu singkat untuk memakan bangkai saudara sendiri, tetapi itulah yang terjadi sepanjang masa. Seperti halnya rokok, orang menyadari bahayanya tetapi sulit menghindarinya. Selalu saja ada manusia yang menjadi srigala bagi saudaranya lainnya ketika mereka berbenturan kepentingan. Biasanya menyangkut harta, takhta, dan cinta.

Manusia jenis seperti ada di sekitar kita, berada paling dekat dengan kita, bahkan bisa jadi kita sendiri. Akal sehat masih tersisa, tetapi tidak mampu mengendalikan nafsu untuk menikmati bangkai saudara sendiri mulai dari saat sarapan, makan siang, dan makan makan. Setiap saat menu sama, hanya saja disajikan dengan bumbu dan cara berbeda. Terkadang pedas, terkadan sangat pedas. Hampir tidak ada rasa manis, kecuali tujuannya untuk menghancurkan.

Bagaimana mereka bekerja? Bagaimana mendeteksi manusia yang berpotensi melahap bangkai saudara sendiri?

Ada orang bijak bilang, kalau ada seseorang yang suka memakan bangkai musuhmu di depanmu, maka ia juga akan memakan bangkaimu di belakangmu. Itu sangat mungkin benar. Namun, ketika ada seseorang yang diam saja—tidak memakai apa pun ketika sarapan, makan siang, dan makan malam layaknya orang yang sedang berpuasa—bukan berarti dia tidak akan memakan bangkaimu di belakang. Pertimbangkanlah soal selera ketika waktu makan tiba.

Jangan coba tanyakan kepada mereka, mengapa bangkai saudara sendiri menjadi menus utama setiap saat. Mereka tidak akan pernah bercerita, bahkan membantah telah menggelar pesta dengan bangkai saudaranya sebagai menu utama. Memakan bangkai saudara sendiri saja mereka tega, apalagi mengkhianati kejujuran yang tidak mereka kenal.

Sebenarnya, mendeteksi manusia jenis ini bisa dengan mudah karena mulut mereka menguarkan aroma busuk bahkan ketika mereka sedang memuji Tuhan dan berkisah tentang kebaikan. Tidak ada kisah putih yang bisa menutupi hati mereka yang hitam dan berduri. Setiap kata yang keluar dari bibir mereka mengandung bisa, bahkan ketika diam pun aroma busuk kuat terasa.

Jangan mudah tergoda untuk memercayai manusia jenis ini, apalagi sampai membangun komunitas dengannya. Apa yang mereka katakan, apa yang mereka lakukan, dan apa yang mereka akui telah mereka lakukan, adalah tiga hal berbeda. Ketika bangkai sudah tiada di meja, bangkai diri mereka sendiri pun bisa menjadi santapan.

Lihatlah ke cermin, lihatlah ke sekeliling. Bukankah mereka begitu dekat dengan kita?



Source



Source


Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Sort:  

Berpikir positif aja.. tidak ada manusia yang sempurna.. namanya juga lidah tak bertulang.. biasa terjadi di kota-kota besar bang @ayijufridar..

Justru di kota kecil ketika banyak orang tidak punya pekerjaan, itu sering terjadi Ummi Arza.

Mantap! Awasome post Aduen @ayijufridar

Thanks so much Tgk @mahdi-idris. Saleum.

Saleum kembali, Bang. Semoga makin sukses...

Iya bang @ayijufridar

Saya juga sering ngomongin teman. Kalau kebaikannya sih engga masalah. Kadang rahasia keburukan pun saya ceritain ke orang lain. Sungguh berat menjaga lisan. Sampai saat ini saya masih belajar menjaga lisan. Karena terlalu reaksioner akan sikap orang lain akan memenuhi otak dengan pemikiran negatif.

Terima kasih telah membagi informasi ini. Saya bahagia sekali.

Terkadang memang tidak bisa kita hindari, apalagi bagi pekerjaan tertentu seperti wartawan, hehehehehe. Terima kasih @andrinhabibi.

It's horrible. I am afraid

Best Regards
@tabraniyunis

Tulisan ini sangat pedas dan tajam, sebagai sebuah teguran. Aku tersindir hohoho

Aaah, @hermanrn bisa saja, hehehehehe...Happy weekend, beuh.

Makan bangkai saudara sendiri, kata-kata yang begitu dalam bg @ayijufridar, semoga kita tidak termasuk ke Dalam golongan orang-orang seperti itu ya. Semoga Allah menjauhkan kita dari segala fitnah yang keji.

Semoga saja kita tidak termasuk di dalamnya @jin-kyiong. Namanya keren, hehehehe....

Jadi teringat kata kawan, "kenapa aq gemuk, karena mulut ini kupakai buat makan bukan ngomongin orang"..

Jd pemakan bangkai itu adalah mereka yg masuk pada kategori kedua.

Itu lebih bagus daripada makan bangkai saudara sendiri, hehehehe.

Benar sekali @ayijufridar semoga tulisan ini menyadarkan semua orang dan kita dapat menahan diri dari menu yang sangat menjiikkan.

Mungkin ini lah yang disebut kehalusan yang kasar... Tulisan yang sangat menakjubkan. Makna tegas dengan penyampaian yang megah.

Itu sudah ada sejak jaman dulu, dan bertambah parah saat jaman now.
Memang susah jika mencari untuk menangis ya Bang.

Terima kasih Bang @ayijufridar, tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya, ibarat makanan, pedas dan bergizi.

Semoga sehat selalu agar bisa memberi lebih walau dalam tulisan.

Sukses Bang @ayijufridar

Salam hangat dari kampung yang bau....eeee bau aroma durian maksudnya Bang he..heee

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 59276.59
ETH 2464.51
USDT 1.00
SBD 2.44