Islam Dan Membaca
Surat Al’Alaq ayat 1 sampai dengan 5 adalah wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sewaktu Nabi SAW menyendiri di gua hira’, wahyu pertama turun bukanlah perintah untuk shalat atau puasa, melainkan iqra’ yang di dalam bahasa arab berarti “bacalah”. Mengapa Allah SWT menurunkan perintah pertama untuk membaca? Apa hikmah di balik ini semua?.
Media dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dan penyampaian informasi dari masa ke masa yang paling dominan adalah melalui media baca tulis, dari hasil penelitian peradaban pertama umat manusia sudah ditemukan berbagai macam tulisan-tulisan walau masih berupa simbol-simbol abstrak yang terukir di bebatuan dan dinding bangunan. Sebagai contoh ialah peradaban tertua di dunia yaitu peradaban mesir kuno, manusia pada masa tersebut sudah mencoba menyampaikan sesuatu dengan baca tulis. Sampai saat ini media penyebaran ilmu masih menggunakan baca tulis, malahan sekarang media baca tulis tidak hanya terfokus kepada pena dan lembaran kertas, melainkan sudah adanya media elektronik yang memudahkan manusia untuk membaca dan menulis. Bahkan untuk masa yang akan datang dengan meliahat keadaan saat ini media dalam menyebarkan ilmu dan penyampaian informasi masih akan bertautan dengan baca tulis.
Kumpulan Buku
Berdasarkan Firman Allah di atas dan realita dulu sampai saat ini dan mungkin akan menjadi realita di masa yang akan datang dapat kita kaitkan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk membaca dikarenakan membaca akan selalu di butuhkan oleh manusia dari masa ke-masa. Pada ayat ke 4 dari surat Al ‘Alaq Allah berfirman “Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (alat tulis)” dari ayat ini jelas bahwa media pengajaran adalah dengan perantaraan qalam (alat tulis).
Telah jelas bagi kita sebagai umat muslim sangat dianjurkan untuk membaca baik itu berkenaan dengan Islam itu sendiri atau ilmu pengetahuan modern saat ini, Islam tidak mempersempit pemahaman tentang “bacalah” yang termaktub di ayat pertama dari surat Al ‘Alaq, para ahli tafsir sepakat yang di maksud “bacalah” bukan hanya berkaitan dengan membaca dalam artian tulisan semata, tetapi juga dalam artian membaca kekuasaan dan kebesaran Ilahi, seperti melihat kepada pencaptaan langit dan bumi, penciptaan gunung dan lautan, dll.
Buku Filsafat
Membaca kebesaran ilahi juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalkan dengan meneliti dan mengamati ciptaan-Nya, lalu setelah melakukan pengamatan maka akan muncul ilmu pengetahuan. dengan cara menuliskan hasil penelitian yang bisa mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan mempertebal keimanan kepada Allah SWT.
Mari kita merujuk kembali kepada masa kejayaan Islam yang pada masa itu pemerintahan Islam telah berhasil menguasai sepertiga belahan bumi dan negaranya mencakup Asia, Afrika, dan bahkan sampai ke Eropa. Mengapa Islam bisa meluas sedemikian rupa tidak terlepas dari peran ilmu pengetahuan, pada masa tersebut muncul ahli ilmu yang terkenal dari dunia Islam, mereka berhasil menerjemahkan berbagai liberator dari berbagai belahan dunia seperti karya-karya ahli filsafat dari yunani kuno yaitu karya Sokrates, Aristoteles dan plato.
Juga dalam perkembangan ilmu lainnya seperti ahli geografi Islam Al-Idrisi yang berhasil membuat peta paling akurat di dunia pada masa pramodern dan menjadi rujukan dalam pembuatan peta pada masa setelahnya. Dan terobosan pertama dalam bidang kedokteran juga di mulai dari dunia Islam. Hingga seluruh ilmu pengetahuan yang di bukukan oleh ilmuan Islam di ambil oleh bangsa eropa pada akhir masa kegelapan eropa yaitu setelah di taklukkannya umat Islam di spanyol pada tahun 1089 M.
Kitab Tuhfatur Raghibin
Di dalam Al-qur’an terdapat begitu banyak ilmu pengetahuan yang apabila diteliti dengan lebih dalam maka akan diketahui Al-qur’an sesuai dengan berbagai zaman, contohnya adalah seperti fakta tentang garis edar tatasurya yang di dalam Al-qur’an Allah telah berfirman: “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33).
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk terus membaca dan menulis agar umat Islam bisa terus maju dan berkembang, dengan memanfaatkan teknologi masa kini kita dapat menjadikan media cyber sebagai salah satu media dakwah dalam menyebarkan konten-konten positif.
Semoga bermanfaat dan terimakasih.
(dari tulisan sebelunya di http://arziqimahlil.blogspot.com/ dengan sedikit banyak perubahan)
Sebuah bacaan dan ilmu yg bermanfaat akhi @arziqi ini postingan yg bagus di hari yg bagus, hari Jum'at. Salam sukses!
Terimakasih banyak bang, masih harus banyak belajar, kalau ada yang salah mohon dikoreksi :)
Banyak membaca banyak mengetahui, membaca dapat mengembangkan fikiran. @arziqi
Setuju, terimakasih banyak bang. :)
setuju kawan, membaca adalah jendela dunia.