Maukah Kamu Menyadarkan Diri?
Seringkali aku memberi nasihat pada dirimu, sudahkah kamu benar-benar pada siapa kamu melabuhkan hati? Pasalnya, aku selalu iri pada orang lain yang selalu lebih lebih dicintai oleh kamu, daripada aku.
Aku selalu berusaha menyadarkan dirimu, bahwa dirinya tidak tulus padamu. Tapi kamu tidak mau mengerti.
Lalu, sampai pada suatu hari, temanku berucap hal-hal sama persis yang kukatakan padamu.
Ternyata selama ini aku belum mau menyadarkan diri, bahwa ternyata kamu tidak pantas kutunggu. Tapi mengapa untuk menyadarkan hal seperti ini saja rasanya lebih sakit dari patah hati?
Sumber foto: unsplash.com
penulisan yang bagus dapat terispirasi@anggreklestari
Jadi, mari kita sama-sama menginspirasi!
Waduh. Kisah sedih dalam penantian. Jangan menanti. Itu berat. Kamu tidak akan sanggup. Biar aku saja yang menanti.