Belimbing wuluh, rempah penting di Aceh.
Tahukah anda?
Di Aceh, belimbing wuluh sangat penting keberadaannya. Disini, buah belimbing jenis ini sangat dibutuhkan. Hal ini disebabkan oleh fungsinya sebagai salah satu rempah masakan. Berbeda dengan belimbing manis yang biasa dikonsumsi mentah, belimbing wuluh tidak sanggup dikonsumsi dalam keadaan mentah karena rasanya sangat asam. Namun, rasa asam itulah yang membuatnya digunakan sebagai rempah masakan khas Aceh, seperti kuah Asam keu eueng, kuah minyeuk, dan sebagainya.
Malah, populasi pohon belimbing wuluh di Aceh lebih banyak dibandingkan dengan belimbing manis. Pohon belimbing wuluh sangat mudah dijumpai dimanapun.
Untuk menggunakannya sebagai rempah, beberapa jenis kuah khas Aceh mengharuskan buah belimbing wuluh dikeringkan terlebih dahulu di bawah matahari selama beberapa waktu (biasanya seminggu lebih), selama proses pengeringan juga melibatkan sejumlah garam yang dibalur pada buah belimbing, garam akan menjaga buah belimbing tetap awet dan tidak busuk selama proses penjemuran, sekaligus membuat rasa asamnya menjadi lebih nemdang,hasil penjemuran tersebut akan menjadi belimbing kusut. Di Aceh, belimbing kusut yang sudah dikeringkan disebut Asam. Di pasaran, Asam dijual dengan harga yang terjangkau, saya tidak tahu harganya karena keluarga saya tidak pernah membeli Asam, biasanya kami membuat sendiri Asamnya.
Belimbing asam yang sedang dijemur di depan rumah saya
Pada masakan kuah Asam Keu eung dan Kuah Minyeuk, penggunaan Asam ini wajib hukumnya, diblender bersama bahan lain. Sedangkan pada Kuah Leumak, belimbing wuluh yang masih mentah dipotong-potong, lalu dimasukkan ke dalam kuah yang sedang dimasak.
Boost Your Post. Send 0.100 STEEM or SBD and your post url on memo and we will resteem your post on 5000+ followers. check our account to see the follower count.