based on the results of research authors about Family Planning (KB) program and its impact in building a sakinah family in Gampong Kuala Keureutoei Lapang Subdistrict that the author has done, then writer can conclude some things as follows:

Several factors causing the people of Gampong Kuala Keureutoe Kecamatan Lapang to follow Family Planning Program are as follows: practicality because busy with work, maternal and child health, family economic ability, religious interest, the desire to nurture and educate children with good and psychological factors.

The impact of Family Planning (KB) which was followed by the people of Gampong Kuala Keureutoe Kecamatan Lapang in developing sakinah families from several sides, namely:

increasing maternal health and harmony of husband and wife relationship, affecting intelligence and child health, fulfillment of care and affection towards children and the achievement of life welfare .
According to the Shafi'iyah fiqh of the Family Planning Program (KB) the law is allowed when it is performed as a form of birth regulation / birth spacing (Tanzhimun Nasal) or temporary pregnancy prevention efforts, in connection with special circumstances for the family concerned. But Family Planning (KB) with the aim of limiting the number of families / children (Tahdidun Nasal), for example two or three for each family in all circumstances and conditions is haraam.

According to Law Number 10 Year 1992, Family Planning is not merely interpreted as an effort to suppress population growth, but to regulate the birth distance as an effort to improve the quality of life, protect the health of mother and child, either physically or psychologically. conducted in a manner that can be accounted for in terms of health, ethics, and religion.

Suggestions

From the findings of research results in the field, the authors can provide some suggestions that can be used as material considerations, input and reflection for all of us to family planning programs (KB):

To every family should always strive to realize his family into a sakinah family and prosperous inner birth in various ways justified in Islam including family planning program (KB) which aims to regulate the number of births so that the maternal and child health status can increase.

To the wives who will follow Family Planning (KB) program to be able to request the permission of her husband first and decide which contraceptive device suitable for him by consulted to the expert so as not to cause problems for his health in the future.
It is expected that the government should continue to socialize the benefits of Family Planning (FP) programs in the effort to foster sakinah families, and explain well that family planning does not aim to limit births but regulate birth spacing to improve maternal and child health

BAHASA INDONESIA

Berdasarkan hasil penelitian penulis tentang program Keluarga Berencana (KB) dan dampaknya dalam membina keluarga sakinah di Gampong Kuala Keureutoei Kecamatan Lapang yang telah penulis lakukan, maka dapat penulis simpulkan beberapa hal sebagai berikut :

Beberapa faktor penyebab masyarakat Gampong Kuala Keureutoe Kecamatan Lapang mengikuti program Keluarga Berencana (KB) adalah sebagai berikut : kepraktisan karena sibuk dengan pekerjaan, kesehatan ibu dan anak, kemampuan ekonomi keluarga, kepentingan agama, keinginan mengasuh dan mendidik anak dengan baik dan faktor psikologis

Dampak Keluarga Berencana (KB) yang diikuti warga Gampong Kuala Keureutoe Kecamatan Lapang dalam membina keluarga sakinah dari beberapa sisi, yaitu: meningkatnya kesehatan ibu dan keharmonisan hubungan suami istri, mempengaruhi kecerdasan dan kesehatan anak, terpenuhinya perawatan dan kasih sayang terhadap anak dan tercapainya kesejahteraan hidup.

Menurut fikih Syafi’iyah program Keluarga Berencana (KB) hukumnya adalah boleh bila dilakukan sebagai bentuk pengaturan kelahiran /penjarangan kelahiran (Tanzhimun Nasal) atau usaha pencegahan kehamilan sementara, sehubungan dengan situasi dan kondisi khusus untuk kepentingan keluarga bersangkutan. Tetapi Keluarga Berencana (KB) dengan tujuan sebagai pembatasan keluarga/anak dalam jumlah tertentu (Tahdidun Nasal), misalnya dua atau tiga untuk setiap keluarga dalam segala situasi dan kondisi maka hukumnya haram.

Menurut UU Nomor 10 Tahun 1992, Keluarga Berencana tidak semata-mata diartikan sebagai upaya menekan pertumbuhan penduduk, melainkan pengaturan jarak kelahiran sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup, melindungi kesehatan ibu dan anak, baik secara fisik atau psikis. yang dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi kesehatan, etik, dan agama.

Saran-saran

Dari temuan hasil penelitian di lapangan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan, masukan dan renungan bagi kita semua terhadap program Keluarga Berencana (KB):

Kepada setiap keluarga hendaknya selalu berupaya mewujudkan keluarganya menjadi keluarga yang sakinah dan sejahtera lahir batin dengan berbagai cara yang dibenarkan dalam Islam termasuk dengan program Keluarga Berencana (KB) yang bertujuan mengatur jumlah kelahiran sehingga derajat kesehatan ibu dan anak dapat meningkat.

Kepada para istri yang akan mengikuti program Keluarga Berencana (KB) agar dapat memohon keizinan suaminya terlebih dahulu dan memutuskan alat kontrasepsi yang cocok untuknya dengan berkonultasi kepada ahlinya sehingga tidak menimbulkan permasalahan bagi kesehatannya di kemudian hari.

Diharapkan kepada pemerintah agar terus mensosialisasikan manfaat-manfaat dari program Keluarga Berencana (KB) dalam upaya membina keluarga sakinah, dan menjelaskan dengan baik bahwa Keluarga Berencana (KB) tidak bertujuan membatasi kelahiran tetapi mengatur jarak kelahiran agar derajat kesehatan ibu dan anak dapat meningkat

Salam hangat
@abialfatih
Aron, 200718

THANK FOR YOUR ATTENTION

---

Join eSteem Discord https://discord.gg/taNc9Qr

Join eSteem Telegram http://t.me/esteemapp

vote witnessgood-karma