The Human and Chicken Baby : An Example to Tell Who We Are

in #life7 years ago (edited)

The human is the weakest creature on this earth. What do you think, people? We may agree or disagree with this sentence, but let me tell you what I thought, and I don't mean to change your mind. Let me start, the day we were born, the day we saw nothing until our parents opened our eyes. The day when we did not realize that we were already in this universe. We did not how to move properly, we were baby and we relied on our parent's help too much. We could not be able to stand, to eat, to say a word or anything that we used to do now. We were so weak! Then, our parents was there to help us to learn many things until we grew old, when we are in the perfect stage, we still need helps. Therefore, we become the stronger creature. Stronger than other creatures. Can you imagine that? From the weakest turn into the strongest in the number of years. How could it be? Weakest turns into strongest.

Manusia adalah makhluk terlemah di bumi ini. Bagaimana menurutmu, kawan? Kita mungkin setuju atau tidak setuju dengan kalimat ini, tapi saya akan memberi tahu Anda apa yang saya pikirkan, dan saya tidak bermaksud mengubah pikiran Anda. Mari saya mulai, hari dimana kita dilahirkan, hari dimana kita tidak melihat apapun sampai orang tua kita membuka mata kita. Hari dimana kita tidak menyadari bahwa kita sudah berada di alam semesta ini. Kita tidak bisa bergerak dengan baik, kita masih bayi dan kita sangat bergantung pada bantuan orang tua kita. Kita tidak bisa berdiri, makan, mengucapkan sepatah kata atau apapun yang biasa kita lakukan sekarang. Kita begitu lemah! Kemudian, orang tua kita ada membantu kita belajar banyak hal sampai kita menjadi tua. Karena itu, kita akan menjadi makhluk yang lebih kuat juga tak lepas dari bantuan orang-orang terdekat kita. Lebih kuat dari makhluk lainnya. Bisakah kamu bayangkan itu? Dari belokan paling lemah menjadi yang terkuat dalam jumlah tahun. Bagaimana bisa? Lemah berubah menjadi yang terkuat.


source

So, let me refresh your mind. None of us remember the day we were born, nor remember what was the first thing we saw. No, we didn't even remember how best our parent treated us day and night. No, don't tell me you remember clearly the day you were born, we act to treat our kids like our parents did, but you know, it does not work in the same way. Our parents treated us as the weakest creatures like we are doing to our kids. Why we do that? Affection, love, are bond between parents and children. I am not talking about love that we definitely received from our parents. I am going to compare our weakness with other creatures. I will pick the example of the chicken baby. Do you know chicken baby? Can we see how dependent they are? Since they were hatched, he could stand, walk, and eat by need no help from their mother. They were strong, they could even go everywhere to find the food just some hours after they were born.

Jadi, biarkan saya menyegarkan pikiran Anda. Tak seorang pun dari kita mengingat saat kita dilahirkan, atau ingat apa yang pertama kita lihat. Tidak, kita bahkan tidak ingat bagaimana cara orang tua merawat kita siang dan malam. Tidak, jangan katakan bahwa Anda ingat dengan jelas pada hari Anda dilahirkan, kita pun mencoba memperlakukan anak-anak kita seperti orang tua kita, tapi Anda tahu, itu tidak akan sama. Orang tua kita memperlakukan kita sebagai makhluk terlemah, seperti yang kita lakukan pada anak-anak kita. Mengapa kita melakukan ini? Kasih sayang, cinta, adalah ikatan antara orang tua dan anak-anak. Saya tidak berbicara tentang cinta yang pasti kita terima dari orang tua kita. Saya akan membandingkan kelemahan kita dengan makhluk lainnya. Saya akan memilih contoh bayi ayam. Apakah Anda tahu bayi ayam? Bisakah kita melihat betapa berharganya mereka. Sejak menetas, mereka bisa berdiri, berjalan, dan makan tanpa membutuhkan bantuan dari ibu mereka. Mereka kuat, mereka bahkan bisa pergi kemana-mana untuk mencari makanan beberapa jam setelah mereka lahir.


source

This kind of young domestic fowl struggled to do anything without relying on their mother help. They were stronger than human at this phase. We frequently observe how they act, their instinct tells them to follow the rule of the mother since the baby. So, they only need two things only, protection, and love that work based on the instinct. What I am going to say is, the chicken baby is the best example to see who we were and who we are.

Jenis unggas muda ini berjuang untuk melakukan apapun tanpa bergantung pada bantuan ibu mereka. Mereka lebih kuat dari manusia pada fase ini. Kita sering mengamati bagaimana mereka bertindak, insting mereka menyuruh mereka untuk mengikuti aturan ibu sejak bayi. Jadi, mereka hanya membutuhkan dua hal saja, proteksi, dan cinta yang bekerja berdasarkan insting. Yang akan saya katakan adalah, bayi ayam adalah contoh terbaik untuk melihat siapa diri kita dulu dan siapa diri kita sekarang.


source

So, why we are so proud of our strength now? Don't we remember, we were weaker than a chicken baby. Don't we see, how strong they are, and don't we see how weak we were, since baby until we grow up we still need the other's help, we became dependent individuals, in no matter we cannot live alone but if you see the chicken baby then we realize they are the perfect independent creature. Who is the weakest now? Baby chicken or we, as human? The answer may vary, but I am sure the answer we were weaker than them. Can you take some value from this comparison? Let me conclude with my own thought. We have nothing to be proud us, we can not able to come this far without having nobody around us. Our goals fail if we don't rely on somebody's help. It is better to reflect how to get on top, how many people sacrifice for our success because we are not chicken baby!

Jadi, mengapa kita begitu bangga dengan kekuatan kita sekarang? Tidakkah kita ingat, kita lebih lemah dari pada bayi ayam. Tidakkah kita lihat, seberapa kuat mereka, dan tidakkah kita lihat betapa lemahnya kita, sejak bayi sampai kita dewasa, kita masih membutuhkan bantuan orang lain, kita menjadi individu yang bergantung, tidak peduli kita tidak bisa hidup sendiri tapi jika melihat bayi ayam maka kita sadar bahwa mereka adalah makhluk independen yang sempurna. Siapa yang terlemah sekarang? Ayam bayi atau kita, sebagai manusia? Jawabannya mungkin berbeda, tapi saya yakin jawabannya kita lebih lemah dari mereka. Dapatkah Anda mengambil nilai dari perbandingan ini? Biarkan saya menyimpulkan dengan pendapat saya sendiri. Kita tidak punya apa-apa untuk dibanggakan, kita tidak bisa sampai sejauh ini tanpa ada orang di sekitar kita. Tujuan kita akan gagal jika kita tidak bergantung pada bantuan seseorang atau orang lain. Kita harus terus merefleksikan bagaimana kita sampai ke puncak, berapa banyak orang yang berkorban demi kesuksesan kita karena kita bukan bayi ayam!

U5dtbQKKmfKuqu7QB1uxntFotPFr9Dq_1680x8400.jpg

Sort:  

Sangat hebat, saya jadi teringat masa kecil saya! Terima kasih telah berbagi @abduhawab

good motivation, to apply, hopefully sukse by @muhamadin

sangat benar @abduhawab semoga kita bisa mengambil pelajaran dari pereumpamaan seekor bayi ayam. semua kita masih terlalu kecil.sukses selalu buat KSI.

Mantap.... Inspiratif...

Kuat dan lemahnya suatu makhluk itu dilihat dari segi yang berbeda, manusia dan ayam adalah sama-sama makhluk ciptaan tuhan, namun keduanya mempunyai kelebihannya masing².. ayam kuat dilihat dari segi lahirnya dia bisa langsung berjalan tanpa bantuan dari induknya, sedangkan kuatnya manusia bukan dari segi lahirnya langsung bisa berjalan dan mengerjakan suatu hal tanpa induknya, melainkan kuatnya manusia adalah karena satu alasan, yaitu akal dan pikiran. Karena sekuat apapun binatang, bahkan raja rimba sekalipun akan terpaku dan tertunduk kepada manusia, karena manusia tidak hanya memiliki kekuatan, akan tetapi juga mempunyai akal dan pikiran untuk menaklukkannya..

Postingan yang sangat bagus bang @abduhawab, sangat bagus untuk bahan renungan.. good post..👍👍

Yep, betul sekali. Terkadang insting mereka lebih kuat dan bepengaruh dari akal manusia. Terima kasih atas tambahannya. Ini merupakan contoh untuk kita renungkan bersama, karena betapapun hebatnya kita tetap masih tergantung kepada yang lain.

Dan tidak akan hidup suatu makhluk di bumi ini jika tidak bergantung kepada yang lain..
Terima kasih, Bila ada kata² saya yang khilaf saya mohon maaf bg @abduhawab..

Salam kompak dan salam hangat untuk anda..

tidak ada yang salah, semua bebas berpendapat disini. jangan segan2 mencurahkan pikiran kita di platform ini. Setuju dan tidak setuju itu hak masing-masing. Inilah yang membuat steemit hebat. Keep steeming on...!

yap,, benar sekali, sangat setuju dengan pendapat anda..
Keep steeming on...!

Luar biasa.. 😲😲

Sangat menggugah. Jadi penyegar ingatan. Kita makhluk lemah. 👍👍

Tiada makhluk di dunia ini yang pling kuat selain Allah.. Semua makhluk di dunia ini lemah bahkan malaikat pencabut nyawa yg paling terkuat masih ttap lemah di hadapan Allah.
Namun tiap2 Allah menciptakan suatu benda punya maksud dan tujuanya. Stiap makhluk yg terlahir pasti berawal dari bayi hingga dia tumbuh dewasa, dan mejalankan fungsinya masing2... Dan hal yg pling utama ttap beribadah kepada Allah swt.

Fitrah manusia makhluk sosial dan lemah. Tepat sekali, tapi kecongkakan dan sombong bersemyam dalam jiwa sehingga melupakan kodrat dan kedudukannya, setan bersorak senang dengan kesombongan dan kecongkakannya karena dengan berani melewati kodratnya
Memang sangat luar biasa.

ya, itulah manusia terkadang melupakan hakikat diri. Terima kasih

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 59519.43
ETH 2458.33
USDT 1.00
SBD 2.47