Berguru Metode Tahfidz Dengan Syaikh Dr. Said Thalal Al Dahsyan
Beberapa hari lalu, Sekolah si Ahza kedatangan Syaikh dari Palestina bernama Syaikh Dr. Said Thalal Al Dahsyan, yang ingin berbagi ilmu metode Menghafal AlQur'an. Dan pada hari Selasanya, pihak sekolah mengundang Komite dan Koordinator Kelas (Korkel) untuk ikut menimba ilmu bersama beliau. Berhubung aku masuk dalam keduanya, pasti dong tak mau melewatkan kesempatan ini. Tadinya memang berencana ingin ke Tanah Abang dan Mayestik untuk membeli bahan, tapi rasanya kok ya aneh, demi membeli bahan, masa harus meninggalkan kesempatan meraih ilmu yang datang dari Syekh yang kompeten ini, terlebih jarang-jarang bisa diajarkan langsung oleh beliau.
Foto: Komite dan Korkel SIT Ummu'l Quro Depok oleh @fidaarfah
Syaikh Dr. Said Thalal Al Dahsyan bersama penerjemah dan MC.
Acara dimulai dengan pembukaan dari perwakilan SADAQA. Sedangkan Syaikh masuk pada pukul 10 lebih.
Apa saja hal baru yang bisa aku dapatkan dari berguru singkat dengan beliau?
- Yang pertama, pengucapan “A’uudzu billahi minasysyaithoonirrojiim”. Syaikh mengatakan, orang Indonesa terkadang sering salah mengayunkan Syaitoon (Pada mad Layyin). Seringnya justru terdengar Syayithoon.. yang harusnya adalah Syaitoon.
- Kedua, dalam Kalimat “Bismillahirrahmaanirrohiim”. Beberapa terkadang menaikkan suara pada “maa” dalam kata “Rohmaani”, dan itu salah. Karena jika dinaikkan maka kita akan melebih-lebihkan mad. Katanya, jangan terlalu berlebihan pada mad, kecuali mad Aridhullisukuun.
- Hal penting dalam menghafal Alqur’an: - Luruskan niat - Berdoa - Tinggalkan maksiat - Fokus, tidak disibukkan dengan hal lain - Tidak tergesa-gesa
Selanjutnya:
1. Harus ada guru
2. Mengkhususkan waktu
3. Tempat
Nah untuk metodenya sendiri, ada beberapa metode yang bisa diterapkan sesuai dengan kita atau bahkan digabung sekaligus.:
- Metode membaca dan mengulang
- Guru membacakan untuk murid
- Visualisasi bacaan
- Mengulang-ulang bacaan sampai hafal.
Hal baru lain yang aku dapatkan lagi dari workshop kemarin, yaitu bagaimana menghafal ayat yang panjang, dan menghubungkan dua ayat untuk mempermudah ingatan terhadap hafalan. Bagaimanakah itu?
- Cara menghafal ayat yang panjang: Misal dalam surah Al Mulk Ayat 1 (sebenarnya ini tidak terlalu panjang). Berhentilah pada “biadihil mulk”, ulangi terus sampai hafal. Setelah hafal, lanjutkan ke “wa hua ‘alaa kulli Syai in qodiir”… ulangi sampai hafal. (masing-masing minimal 20x). Setelah hafal, gabungkan keduanya, lalu ulangi lagi sebanyak 20x.
- Menghubungkan ayat dengan kata pertama di ayat selanjutnya untuk mempermudah hafalan. Contohnya, pada Al Mulk ayat 3 penggalan terakhir. Disitu terdapat waqof setelah “futhuur”. Ayat tersebut bisa dihubungkan dengan kata pertama ayat selanjutnya, yaitu “tsumma”. “Farji’il bashoro hal taro min futhuur, tsumma …”
Nah, dengan begini, lebih mempermudah kita untuk mengingat ayat selanjutnya. Karena ayat selanjutnya pasti akan dihafal penuh dengan kata pertamanya “tsumma’, “Tsumma rji’il bashoro karrotaiin……. Sampai habis”.
Ada lagi? Banyak ya sebenarnya, Tapi memang lebih asik mengikuti workshopnya langsung karena langsung praktek. Misal, kita harus berhati-hati jangan sampai terjadi penebalan dalam membaca ‘alif lam qomariah”.
Semoga bermanfaat yaaa
Aku tak ikut di dalam foto ini, karena buru-buru harus ke kamar mandi ^_^
Berguru pada yang paham. Memang kita sering lalai untuk hal2 yang 'kecil', merasa ah sudah biasa sejak keci, ga mungkin salah. Padahal... T_T
betul bang fadhil. Seringnya begitu... padahal ternyata "begini toh"