Sisi Lain Kuah Belangong
Siapa yang tidak tahu tentang Kuah Belangong, masakan khas Aceh Besar, Aceh, dan sebagai kuliner favorit dalam menjamu tamu nasional dan internasional.
Kesempatan ini tidak membahas terkait cita rasa atau resep Kuah Belangong, tapi mencoba melihat sisi lain dari Kuah Belangong itu sendiri, ya..terkait nilai kebersamaan atau gotong royong.
Misalnya, ada hajatan, pesta, atau kanduri maulid di Aceh, dan Kuah Belangong sebagai menu utama. Memasak Kuah Belangong dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat. Mulai dari persiapan tempat untuk memasak, mencari kayu bakar, persiapan bumbu, mencincang daging, dan sebagainya.
Kegiatan ini dikerjakan secara bersama-sama, mulai dari proses nol sampai Kuah Belangong siap dihidangkan. Tentunya ada satu dua orang yang ditunjuk sebagai lead untuk memastikan dan menjaga rasa atau kualitas Kuah Belangong itu sendiri.
Sambil menunggu Kuah Belangong masak, obrolan masyarakat pun beragam terjadi di dapur. Mulai dari isu konflik kepemimpinan desa, sampai isu politik nasional. Tidak sedikit juga yang membicarakan soal percintaan di desa. Obrolan ini dikemas dalam beragam gaya candaan, sehingga rasa bosan atau lelah bekerja bisa hilang.
Begitu hampir masak Kuah Belangong, pasti ada satu dua orang yang memulai mencicipi untuk menilai rasa atau kualitas. Satu persatu pekerjaan juga ikut mencicipi hanya sekedar untuk nilai kebersamaan.
Sadar atau tidak, nilai kegotongroyongan dewasa ini mulai memudar. Pada masih banyak sisi atau kesempatan untuk menguatkan kembali nilai tersebut. Contohnya, saat memasak Kuah Belangong di Aceh.