Pahlawan di HPSN

Semangat puluhan komunitas terpancar di hari peduli sampah nasional (HPSN) yang jatuh tepat pada Sabtu, 24 Februari 2018. Sejak malam grup Whatsup dipenuhi dengan pemberitahuan agenda bersih-bersih untuk HPSN 2018.

Lokasi aksi bersih-bersih dibagi menjadi 6 titik. Seputaran Mesjid Raya Baiturrahman, Pasar Gampong Baro, Pasar Peunayong, Krueng Aceh, Krueng Doy, dan Krung Daroy.

Aku memantau di lokasi mesjid raya. Sekumpulan orang berkeliling sembari menjinjing plastik bening ditangan. Sesekali botol plastik yang dilihat mereka dimasukkan kedalam plastik tersebut. Mereka terus berjalan. Mencari dan memungut sampah yang ada. Terlihat beberapa wanita dengan selempang khas duta lingkungan tengah memilah sampah-sampah yang ada.

Disisi lain, disudut dekat rak pedagang Mie Caluk tepatnya dihalaman parkir Mesjid Raya Baiturrahman. Seorang pria paruh baya sedang mengayun-ayunkan sapu lidi nya. Sapu lidi, sekop sampah dan tong sampah pun menjadi senjata andalannya.

Rasa penasaran terpancar diwajahnya. "Kalian dari mana?" tanya si kakek kepada ku. Akupun menjelaskan prihal kegiatan mereka. "Karena hari ini adalah hari peduli sampah nasional makanya mereka melakukan aksi bersih-bersih kek," jawab ku.

Si kakek mulai mengerti. Tapi baginya tidak ada hari khusus untuk itu. Aksi yang mereka lakukan adalah rutinitas baginya.

penghargaan duta hanya diberikan kepada mereka yang mengenakan pakaian rapi nan anggun. Sedangkan mereka yang hari-hari dari hidupnya didedikasikan sebagai pahlawan kebersihan, hanya dianggap petugas kebersihan, tukang sapu, pemulung dan lain sebagainya.

Bagiku, mereka tak punya hari peduli sampah. Karena setiap hari mereka peduli dengan sampah.