Pengabdian Saja Tidak Cukup !

in #ksi6 years ago

Halo steemians apa kabarnya? Duh jadi malu sama diri sendiri. Akhir-akhir ini sudah jarang aktif nulis di Steemit. Sepertinya saya harus disiplin ulang menentukan jadwal harian nih. Sehingga kesibukan bukanlah suatu hambatan untuk tetap aktif menulis di Steemit.
Baiklah, mulai hari ini harus mulai aktif lagi di Steemit.

Hari ini saya akan bercerita hal yang kurang membahagiakan. Beberapa bulan terakhir ini ada dua kabar perceraian yang saya terima. Dua orang yang saya kenal rumah tangganya hancur karena perceraian. Duh, rasanya ikut sedih.

Setiap mendengar kabar perceraian, hati saya bergejolak. Sedih dan takut. Sedih karena memikirkan bagaimana nasib anak-anak korban perceraian itu. Sebab rata-rata, usia mereka sama seperti usia anak-anak saya. Umur pernikahan yang baru 6-7 tahun, menyisakan anak-anak yang masih balita sebagai korban perceraian. Takut, saya takut mengalami hal yang sama. Saya takut hati anak-anak saya juga hancur.

Apa sih yang membuat orang memutuskan untuk bercerai? Menurut saya semua permasalahan dalam rumah tangga akan selalu bisa dimaafkan. Kecuali, adanya orang ketiga. Ya, untuk yang satu itu memang tiada maaf. Dan dua kabar perceraian yang saya terima, latar belakangnya sama. Orang ketiga!.

Terkadang saya tidak habis pikir. Kenapa ya para suami itu dengan mudahnya berselingkuh. Mengapa mereka tidak menghargai setiap pengorbanan yang telah istri lakukan. Suami yang punya istri yang sangat penurut, malah punya kecenderungan lebih untuk berselingkuh. Pengabdian jiwa dan raga yang dilakukan oleh seorang istri, rasanya tak cukup untuk membuat suami tetap setia.

Relasi suami dan istri memang tidak hanya tentang pengabdian. Suami adalah makhluk visual. Mereka mudah tergoda dengan pemandangan yang indah. Nah disini kebanyakan istri tidak menyadari. Terkadang karena mereka hanya mementingkan suami dan anak, mereka tak ada waktu untuk dirinya sendiri. Tidak sempat merawat diri menjadi indah.
Sebenarnya ini juga bukan 100% kesalahan istri lho. Bagaimana istri mau berdandan kalau waktunya habis untuk mengurusi suami dan anak. Bagaimana terlihat indah, kalau untuk lipstick dan bedakpun tak ada. Apalagi ongkos untuk nyalon. Ini kembali lagi ke suami, bisakah dia menjamin kesrjahteraan istrinya. Menurutku, suami yang sukses itu yang istrinya semakin cantik setelah menikah. Bukan sebaliknya. Iya kan?

Selain makhluk visual, suami a.k.a. laki-laki itu adalah makhluk yang suka tantangan. Nah para istri di lingkungan patriakhi seperti Indonesia itu cenderung penurut. Emang sih suami suka kalau punya istri penurut, tapi kadang-kadang istri penurut juga bikin bosen. Maka bolehlah sekali-sekali adu argumentasi. Bertukar pendapat, diskusi. Ini bisa buat suami bangga lho. Istri yang pandai argumentasi berarti istri yang cerdas. Ya kan? Oh ya, satu lagi yang penting tentang suami yang suka tantangan. Suami akan senang jika istrinya juga tidak pasrah saat diranjang, tapi juga punya inisiatif. Tak perlu nunggu diajak suami. Sesekali istri mengajak duluan. Apa saya juga seperti itu? Hehe untuk yang satu ini saya juga masih belajar.. :)

Menjadi istri yang berprestasi juga bikin suami bangga, sehingga tak akan punya kesempatan untuk melirik perempuan lain. Berprestasilah sesuai kemampuan. Bagaimana kalau hanya seorang ibu rumah tangga? Hey, ibu rumah tangga itu tak sekedar "hanya" lho. Itu tugas terberat dan mulia. Mendidik anak hingga menjadi anak yang baik dan berprestasi itu adalah prestasi tertinggi bagi seorang ibu. Ini pasti bikin suami bangga.

Nah itu mungkin sedikit tips agar suami tidak melirik perempuan lain. Ternyata pengabdian saja tidak cukup!. Lalu kalau semua sudah dilakukan tapi suami tetap tak setia bagaimana? Itu berarti suamimu emang dasarnya laki-laki brengsek. Jangan mempertahankan yang tak pantas dipertahankan. Semoga rumah tangga kita semua akan tetap utuh hingga maut memisahkan. Setuju??

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63657.90
ETH 2656.15
USDT 1.00
SBD 2.84