Gempa dan Tsunami Palu

Penderitaan korban gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah menyebabkan mereka terpaksa mengambil makanan dan barang lainnya di sebuah Minimarket di Kota Palu. Tindakan tersebut tentunya atas dasar intruksi Pemerintah Indonesia.

Pada dasarnya, tidak ada dalil agama yang membolehkan seorang mengambil hak orang/milik orang lain tanpa izin. Kecuali dalam keadaan darurat.

Sebagaimana maklum kita ketahui, maksud darurat yang dibolehkan agama untuk memakan yang haram adalah ketika tak ada sama sekali makanan, sehingga bila tak memakannya, manusia akan mati. Biasanya kami mendengar penjelasan guru, boleh makan babi bila darurat dan akan mati seandainya tak memakan babi di pulau tak bermakanan. Itu pun boleh makan hanya sekedar untuk bertahan hidup. Tidak boleh makan lebih.

Nah! Pada korban gempa Sulteng bukan sekedar untuk bertahan hidup mereka ambil barang di Minimarket. Tapi banyak masyarakat yang mengambil barang seperti kosmetik, popok bayi, dan beragam barang lainnya yang memang bukan untuk sekedar mampu bertahan hidup dari kelaparan.

Kita sadar mereka memang sudah berapa hari belum makan. Namun masih ada jalan lain untuk memberi makan pada korban gempa sebelum menumpuh jalan akhir, yakni mengambil makanan di Minimarket milik orang lain.

-Abu Teuming