DAEX: Kombinasi DEX dan CEX

in #kripto6 years ago

Halo kawan-kawan, bertemu lagi dalam artikel baru mengenai kriptokurensi. Dalam artikel ini kita akan membicarakan DAEX Blockchain. DAEX bukan proyek baru lo, tetapi mereka mengadakan public sale lagi untuk memberi kesempatan bagi publik mendapatkan token DAEX. Malahan mereka sudah aktif trading di Indodax sejak beberapa saat yang lalu. Nah, buat gan bro yang belum tahu apa itu DAEX Blockchain, bisa membaca artikel ini sampai tuntas.

Kombinasi DEX dan CEX

Bila diringkas, DAEX merupakan kombinasi dari exchange terdesentralisasi (punya sifat keamanan yang lebih tinggi, misal seperti Forkdelta) dan exchange terpusat (dari aspek likuiditas, volume trading, dan kemudahan pengguna seperti Binance). Hal ini memang wajar, karena DAEX berusaha untuk mengatasi masalah inheren pada exchange terpusat di mana mereka menyimpan dan mengelola aset pengguna secara pribadi tanpa ada kemungkinan audit dari publik. Solusi yang diterapkan cukup kompleks, termasuk tetapi tidak terbatas pada membangun rantai blok tersendiri untuk memproses kliring (kalau ga paham kliring, bisa dipermudah dengan proses withdraw dan deposit dan penyimpanan asetnya) aset kripto. Dalam artikel ini, kita tidak akan membahas detail mengenai hal itu, karena kita akan membahas masalah yang ingin diselesaikan oleh DAEX. Tanpa ada masalah yang nyata, produk sebagus apapun ga bakal bisa jalan dan berhasil, maka dari itu menilai suatu produk harus dimulai dari memahami masalah yang mereka paparkan, apakah benar-benar ada atau hanya buatan saja.

Terus, apa masalah yang ingin diselesaikan sama DAEX?

Permasalahan Exchange Terdesentralisasi (DEX)

Exchange terdesentralisasi seperti Forkdelta/Etherdelta cenderung bagus dari segi keamanan, tetapi tentu saja mereka tidak sempurna. Sebagai seseorang yang juga kadang bermain trading, melakukan trading di DEX kadang sulit dan menyebalkan dibandingkan dengan exchange sentralistik seperti Binance. Kecepatan buka halaman yang lemot, error di smart contract, biaya yang tinggi dan seterusnya. Walaupun aset kita secara teknis aman karena tersimpan dalam kontrak pintar, tetapi untuk melakukan trading kadang harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, karena tiap melakukan order/mengcancel order kita harus mengeluarkan biaya eksekusi smart contract (bayangkan kalau jaringannya sedang sibuk dan biaya gas sangat tinggi, hanya untuk membuat buy order saja harus keluar beberapa dolar). Kalau buat cukong sih gak masalah, kalau buat rakyat jelata jelas ini masalah berat.

Selain itu, exchange DEX biasanya cenderung lambat karena infrastruktur yang dipakai tidak sekuat exchange-exchange sentralistik (bayangkan saja Forkdelta vs Binance, seperti Lamborghini vs Kijang 80an). Belum lagi ketika banyak orang yang mengakses situs tersebut dan serangan semacam DDOS. Hal-hal semacam itu bisa membuat kecepatan trading turun jauh dan agan semua butuh kesabaran buat trading di exchange DEX. Saya sendiri pernah harus refresh halaman beberapa kali hanya untuk membuat buy order.


Jaringan yang 'sibuk' bakal membuat fee naik. Sumber gambar: di sini

Masalah lain dari DEX adalah kita tidak bisa melakukan trading dengan koin yang tidak berada dalam satu blockchain. Kebanyakan DEX saat ini hanya bisa menghandle jual beli token berbasis ETH/Waves. Mau gak mau pada akhirnya kita harus menggunakan CEX apabila ingin menukarkan token/koin dengan token lain. Oleh karena itu DEX bisa dianggap lebih ribet. Masalah lain mengenai DEX bisa dibaca di artikel lain, seperti misalnya artikel ini.

Permasalahan Exchange Tersentralisasi (CEX)

Sekarang mari kita bicara tentang exchange tersentralisasi. Exchange-exchange tersentralisasi biasanya menempati urutan tertinggi dari exchange kripto apabila dilihat dari volume tradingnya, mereka juga punya likuiditas yang tinggi, infrastruktur yang relatif mumpuni, kecepatan dan peralatan trading yang mendukung, dan seterusnya. Terus masalahnya apa?

Masalah pertama, dan mungkin paling krusial adalah keamanan dari aset agan. Apabila kita ingin melakukan trading di exchange sentralistik, maka kita harus melakukan deposit ke wallet yang mereka kendalikan (miliki private key-nya) dan kemudian melakukan trading. Tapi tidak ada jaminan bahwa token/koin yang kita kirim akan aman dari masalah keamanan. Ada banyak sekali berita (yang kadang jadi FUD) mengenai exchange sentralistik kena hack, dan mungkin kejadian lain akan terjadi di masa depan.

Kalau dipikir-dipikir, melakukan hacking atau cracking ke exchange terpusat bisa diwajari, karena biasanya mereka memiliki banyak uang dari deposit para penggunanya. Di sisi lain, exchange itu sendiri bisa melakukan scam pada para penggunanya. Contohnya, membekukan akun tanpa ada pemberitahuan dan alasan yang jelas. Dengan demikian, exchange terpusat bisa mengambil uang penggunanya tanpa diketahui oleh orang lain.


Sumber gambar: Blockcubed

Masalah lainnya adalah manipulasi volume. Beberapa exchange diduga telah melakukan wash-trading untuk meningkatkan volume trading harian mereka. Prinsipnya, mereka melakukan likuiditas palsu untuk menarik perhatian trader agar mau menggunakan platform mereka. Tentu saja, hal ini berarti likuiditas pada platform akan berkurang signifikan ketika aktivitas wash-trading terhenti. Untuk bisa memahami hal ini dengan detail, kalian bisa membaca artikel ini.

Kesimpulan

Jadi, apa yang bisa disimpulkan dari sini? Tentu saja kita memerlukan sebuah solusi untuk membedakan antara aktivitas trading dan kliring (deposit, withdrawal), untuk memastikan bahwa kita memiliki platform trading yang baik sekaligus melindungi aset dari hacking dan permasalahan yang lain. Di sinilah DAEX datang. Kita akan membicarakan tentang platform DAEX untuk memahami solusi yang ditawarkan lebih lanjut untuk memahami solusi di atas (bila memungkinkan).

Sampai jumpa di post berikutnya, dan jangan lupa mengunjungi link-link penting berikut ini:
Situs resmi #DAEX : https://www.daex.io/
Whitepaper #DAEX : https://www.daex.io/daexPaper.do


Tulisan ini merupakan penerjemahan dari artikel berbahasa Inggris yang pernah saya tulis tentang DAEX di sini. Segala informasi yang ada dalam artikel ini harus dipastikan ulang oleh para pembaca dan penulis tidak memikul beban tanggung jawab atas keputusan pembaca untuk berinvestasi, ikut bounty dst. Agan harus membaca whitepaper/dokumen resmi DAEX dan memutuskan sendiri. Singkatnya, 3T: teliti, tetapkan, terima nasib!

Sort:  

@littlejohn16, I gave you a vote!
If you follow me, I will also follow you in return!
Enjoy some !popcorn courtesy of @nextgencrypto!

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66095.77
ETH 3184.92
USDT 1.00
SBD 4.12