Surat Cinta Kepada Steem: Egois Merebut Cintamu

SUMBER

Dear...
Untukmu kekasihku...

Tujuh bulan yang lalu, disebuah gubuk tua ada yang membisikkan namamu padaku, Steem namamu. Awalnya tidak tertarik, sejak September itu aku terus mencari tahu siapa dirimu yang katanya banyak orang yang jatuh hati padamu.

Ternyata benar, kamu bagaikan bidadari yang meluluhkan hati mereka untuk jatuh cinta padamu, termasuk aku.

Aku tahu, aku bukan yang pertama untukmu dan bukan pula yang terakhir. Pergantian tahun 2017 yang lalu, rasa cinta dan kasih sayangmu itu aku dapatkan.

Kasih... Kehadiranmu dalam hidupku menjadi sesuatu yang amat berharga, setiap hari aku teringat akan dirimu, setiap hari aku memikirkanmu, dan setiap hari aku terus ingin bersamamu, terus berharap mendapatkan cinta dan kasih sayangmu itu.

Kasih... Jika cinta itu hanya untukku, saban hari akan aku kirimkan kata romantis untukmu. Tapi aku sadar, itu tidak mungkin terjadi. Karena cintamu begitu besar dan luas, sehingga kamu bagikan juga untuk mereka, dengan tanpa mengurangi rasa cintamu kepadaku.

Kasih... hari – hari terasa sepi dan sunyi jika tanpa kehadiranmu, hadirlah selalu bersamaku untuk mengobati rasa rindu sambil bercanda dan bercerita kata cinta dari hati yang tulus dan dalam. Kasihmu tidak akan hilang, cintamu semakin kuat seiring usia cinta kita.

Kasih... anggaplah surat ini bentuk kejujuran hatiku untuk mengungkapkan rasa cinta yang tersimpan, rasa yang belum terungkap sebagai ungkapan diantara jutaan ungkapan mereka. Tapi aku yakin, surat ini menjadi Berlian atau Permata cinta yang memancarkan sinar emas diantara surat mereka. Sehingga cinta sejatimu terkhusus untukku.

Kasih... aku egois, egois untuk mendapatkan cinta yang utuh darimu. Bukan cinta yang terbelah atau terbagi – bagi karena cinta itu bicara soal hati dan abadi.

Aku sadar, dengan hasrat itu aku telah kibarkan bendera perang dengan mereka yang juga sedang merebut cintamu. Tapi yakinlah, peperangan ini aku yang menangkan, aku yang akan kibarkan bendera kemenangan dalam merebut cintamu.

Kasih... aku memang egois. Bukan soal siapa yang kuat, tapi soal siapa yang mampu meluluhkan hatimu. Benar, aku bukan tipe yang romantis dalam menguraikan kata cinta untukmu. Tapi aku memiliki hati yang jujur dalam mengungkap perasaan cinta untukmu.

Kasih... berilah cintamu itu untukku, tutup hatimu untuk mereka, meskipun aku bukan yang pertama.

@nasir83 yang mencintaimu.