Surat Cinta Kepada Steem: Awalnya Biasa Saja..

Sumber

Sepertinya memang cocok judul ini saya buat untuk menceritakan perkenalan pertama dengan steemit. Steemit terdengar awam di telinga, bahkan saya tidak pernah mendengarnya apalagi mengetahui bentuknya. Kalah tenar dengan DILAN bintang film layar lebar yang lagi banyak dibicarakan. Kali ini saya akan mencoba menceritakan perkenalan pertama sampai saya jatuh cinta dengan steemit.

Dear steemit..,
Hari Senin tanggal 8 Januari 2018 merupakan hari pertamaku memulai pekerjaan di RSUD Munyang Kute Bener Meriah sebagai dokter Spesialis Anak yang setelah sekian lama menempuh pendidikan di Medan. Saat itulah aku pertama sekali berkenalan dengan dirimu. Tepat di depan RSUD Munyang Kute, warung kopi “Raja Regon” namanya, saya bertemu kembali dengan teman sejawat dan sambil meminum kopi yang telah kami pesan sebelumnya. Bukan sapaan kabar yang saya terima, malah pertanyaan,”Wen, kenal steemit?”, sambil menunjukkan smartphonenya kepada saya.. (Wen dalam bahasa Gayo adalah anak laki-laki, hanya karena sudah terbiasa kami menyebut wen untuk nama panggilan). Rasanya emosi bercampur geram, kenapa bukan menanyakan diriku, eh malah mengenalkan steemit yang ntah siapa lah dia.

Saat pertama sekali mendengar namamu disebut, tidak ada getaran yang medebarkan dada dan tidak ada rasa penasaran ingin tahu apalagi mencari tahu. Hmm.., sungguh tidak menarik dirimu steemit dan tidak ada sedikitpun keinginan mengenalmu lebih dalam. Karena aku adalah tipe perempuan yang susah untuk jatuh cinta apalagi hanya dari perkenalan pertama..

Hari berganti hari dan lagi-lagi dirimu semakin sering dibicarakan dan menjadi bahan bahasan pembuka oleh teman sejawatku. Sebenarnya aku tetap tidak tertarik karena masih banyak yang harus kukerjakan daripada membahas dirimu. Namun lama-kelamaan dirimu mulai mengusik hidupku, menggangu waktu tidurku, menggangu kegiatanku yang selama ini tenang tanpa ada godaan yang berarti. Timbul rasa penasaran yang membuatku ingin tahu akan dirimu. Setelah mengenalmu sedikit demi sedikit, ternyata dirimu mulai menggodaku dengan caranya yang luar biasa. Lagi-lagi aku berpikir, apa perlu aku mengenal dirimu lebih jauh? Atau terbesit apakah ada gunanya dirimu dalam hidupku? Tidak butuh waktu lama, hanya 23 hari waktu yang engkau butuhkan untuk memasuki relung hatiku secara perlahan namun pasti. Cukup luar biasa menurutku..

Semakin hari, aku mulai mengenal dirimu, mengikuti perkembanganmu, menyukaimu secara lebih, sampai akhirnya aku mencintaimu. Rasanya ada yang aneh jika tidak menemuimu. Dirimu mengajarkanku banyak hal. Yang paling berkesan bagiku adalah membuatku berani menuangkan kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, paragraf menjadi tulisan yang selama ini kegiatan yang paling menakutkan untukku. Aku mulai belajar mengenalmu, mulai mengerti apa maumu dan apa yang dirimu suka dariku. Maafkan kadang perasaan bosan bisa saja timbul layaknya sebuah hubungan. Dan aku berharap itu hanya sesaat saja. Semoga aku bisa mencintaimu sampai kapanku. Please jangan tinggalkan diriku steemit. Luf u.

Regard,
@irasiregar