Surat Cinta Untuk Steem

Aku cemburu.

Aku cemburu karena semua orang mencintaimu, termasuk aku.

Aku ingat saat itu, bulan November lalu kita bertemu. Kita saling bertatapan penuh cinta dan kau menyapaku dengan senyuman indahmu. Mungkin semenjak saat itu, aku jadi begitu penasaran denganmu.

Kau tahu? Gadis yang sedang jatuh cinta itu akan menjadi Agen CIA Profesional dadakan, apapun tentangmu pasti akan ku cari tahu dan hanya di steemit.com aku menemukan banyak informasi tentangmu. Aku merasa senang sekali.

Aku terus mencoba, aku berusaha keras. Namun ternyata tulisan payah yang ku buat untuk sekedar mendekati mu tak mempan, tak seincipun kau menoleh padaku.

Aku pun mengirimkan sepucuk surat padamu, secarik kertas yang berisikan gemuruh di dalam dadaku, berharap kau akan datang padaku, namun sayang, semakin aku terdiam disini semakin aku tak bisa menggapaimu.

Hatiku malah sakit karena tak bisa melihatmu. Aku pun kembali berdiri, kembali berlari, kembali menulis. Berkali -kali ku patahkan pena, berkali - kali ku tuliskan kisah, beribu cara ku lakukan. Hanya untukmu.

Tak peduli beribu kali ku terjatuh, tak peduli hatiku semakin rapuh. Akan ku kerahkan seluruh waktu dan hidupku hanya untukmu. Steem.

Karena cinta sejati takkan pernah menyerah hingga waktu berhenti?

Kebingungan terus menghampiriku, cinta ini rasanya membuatku hampir gila. Cinta tanpa memilikimu rasanya aku tak bisa.

Karena kau seperti udara bagiku, udara yang selalu ku butuhkan setiap hari. Tanpamu rasanya aku akan mati.

Steem sayang,

Akhirnya Aku bisa melihatmu lebih dekat, mendengar suara tawamu lebih jelas.

Kurasakan dadaku bedetak begitu cepat, jantungku rasanya mau copot saat memandang wajah tampanmu itu.

Kau mengenggam lenganku erat, semburat senyuman manis dari wajah tirus itu buatku melayang, kau pun berbisik, kalimat mu menyelusup hingga ke hati, mataku melonjak, aku kaget tak percaya.

Apa yang kau ungkapkan bisakah ku percaya diri?

Apa yang kau katakan buatku merasa ini mimpi. Namun, saat kau cubit pipi ini, ku rasa sakit nyata sekali.

"Katakan sekali lagi" Ucapku memberanikan diri, meski aku tak bisa menahan rona di pipi.

"Baiklah" katanya sambil menyeringai.

"Aku suka saat melihatmu tertidur sambil ngiler ketika membaca postinganku di steemit.com/@steemcakep" ejeknya sambil tertawa.

"Aku tidak pernah begitu" jawabku kesal sambil memonyongkan bibir. Namun dalam hati entah kenapa ku merasa senang sekali.

Tawa Steem semakin membludak, ia menatap ke arahku lalu mengangkat bahu. Lanjutnya "Baiklah, baik akan ku katakan. "

Ia mengambil nafas dalam - dalam dan menghembuskannya perlahan. Ia membuka bibirnya perlahan, aku masih menunggunya berkata.

Namun ia kembali mengatupkan bibirnya lagi, lalu berkata "Akan ku katakan tahun depan saja"

"Ah kelamaan" gerutuku semakin kesal.

"Wah kau tidak sabaran sekali. Baiklah akan ku katakan sekarang."

"Katakan apa?"

"Aku... Emh... Aku... Ah kenapa jadi sulit mengatakannya?" katanya kesal sambil mengacak - ngacak rambutnya.

Aku terdiam, aku masih menunggunya berkata.

"Aku... A... A... Aku mencintaimu @gethachan"

Wajahku kembali merona dan kau mengecup keningku tiba - tiba. Pipiku terasa panas, seperti di goreng di penggorengan.

Oh dadaku...

Jantungku memompa 2x... 3x... Tidak! Mungkin 5x lebih cepat dari biasanya. Lalu bibirku tiba - tiba saja berkata "Aku juga mencintaimu Steem"

Selesai

Postingan ini di tujukan untuk mengikuti Kontes Surat Cinta Steem yang di adakan oleh @bahagia-abri.

Kalian juga bisa mengikuti kontes ini dengan KLIK link ini

Terima kasih sudah membaca tulisanku ini.
Sampai jumpa di postingan selanjutnya

Salam Hangat @gethachan