SEKILAS KIPRAH SASTRA MUHRAIN DI TANAH KELAHIRAN ACEH TIMUR

in #kiprah6 years ago (edited)

Ketika orang lain bertanya tanah kelahiran, Muhrain menjadi kelabakan sendiri menjawab seluk lekuk kampung halaman, sebab sebagai orang Aceh Timur tepatnya Peureulak, Gampong Beusa Seubrang, Muhrain hanya “numpang” lahir sajalah di sana.

Kampung halaman yang jika ditanyakan halaman berapa? Tentu menjadi tantangan tersendiri, apalagi dikaitkan dengan kiprah seni.

Dimulai 1981 lahir dari seorang mamak asal Peureulak, masa bayi dan umur belum selesai menyusu, Muhrain hijrah ke Banda Aceh. 1983 dan selama kecil yang konon penyakitan, Muhrain hidup serba kesusahan bersama kedua orang tua di ibu kota propinsi, Banda Aceh.

Bapak yang hobi dagang buah-buahan mencoba peruntungan di Banda Aceh, tidak sampai berakhir era 80-an, beliau kembali hijrah ke Aceh Timur, saat itu dipercayakan menjadi manajer sebuah pabrik pengolahan gabah di Langsa.

Masa pendidikan sekolah dasar sampai tamat sekolah menengah atas Muhrain lalui di Langsa, lalu pasca selesai pendidikan FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia di UISU Medan, pada tahun 2004 tersebut pula Muhrain menjadi guru bantu (kontrak 2 tahun), selanjutnya mengajar di sebuah SMA Swasta di Langsa.

Tahun-tahun selanjutnya berjalan seperti biasa saja, wilayah kampung halaman, Peureulak itu hanya dikunjungi setahun 1-2 kali bersama keluarga ketika hari raya tiba.

Pada 2007, inilah tahun perdana Muhrain memulai kiprah, ia dipercayakan memberi materi sastra di hadapan 50-an guru/wakil kepala sekolah se-Aceh Timur di SMA Negeri 1 Simpang Ulim, Aceh Timur.

Dominasi peserta berlatar belakang sarjana bahasa dan sastra Indonesia saat itu menjadi tantangan sendiri baginya.
Kesempatan sebagai fasilitator materi pelajaran sastra Indonesia rupanya tidak hanya sekali (2007), pada tahun 2010 kembali dipercayakan berbagi ilmu dan sharing pengalaman mengajar dengan segenap rekan-rekan tenaga pendidik Aceh Timur.

Pada 2007 itu pula permulaan Muhrain berkesempatan menjadi juri di berbagai kegiatan sastra yang dilombakan, baik oleh dinas pendidikan maupun oleh departemen agama.

Menjadi juri sastra rutin di Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh Timur sepanjang tahun, dan di sela-sela pembagian hadiah bagi peserta yang berhasil memenangi perlombaan tingkat kabupaten, Muhrain tidak sungkan membacakan sajak-sajaknya bertema pendidikan untuk turut memeriahkan acara seremonial penutupan.

Sebagai aktor teater, Muhrain berkesempatan tampil sebagai pemain berlakon Panglima Angkasa dalam naskah Nurul A’la, naskah/sutradara Syahbandi, Teater Meuligoe Timu, saat Pekan Kebudayaan Aceh 2013 mewakili kontingen teater Pemda Aceh Timur.
Bersama rekan seperjuangan di wilayah sastra Aceh Timur seperti; Erwina Gusti, Odi dll. kiprah berkesenian Muhrain terus produktif.

Sepanjang 2007 s.d. 2010 pun, ia hampir setiap dua kali dalam setiap pekan mesti menempuh perjalanan Langsa-Idi (Aceh Timur) sebab dipercayakan mengajar beberapa mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia di dua kampus swasta jenis FKIP. Namanya tidak lagi hanya dikenal sebagai penyair, juri seni sastra, namun dikenal juga sebagai akademi sastra oleh masyarakat Aceh Timur.

Peranan dari aktifitas berkesenian sastra merupakan wilayah kiprah yang mengharuskannya sebagai seniman sastra untuk mewujudkan pemikiran-pemikiran dan gagasan di depan ratusan mahasiswa.

Setiap momen yang dipercayakan mengikutkan nama Muhrain di dalam aktivitas seni sastra di kampung halaman sekaligus sebagai suatu kesempatan membaktikan diri sebagai seseorang yang berkelahiran di Aceh Timur.

Peran serta sebagai generasi penerus dari lingkungan Aceh Timur masih sangat dirindukan Muhrain, meskipun tetap saja ada satu-dua halangan yang harus dihadapi, selain jarak tempuh antara Langsa tempat ia menetap dengan Aceh Timur yang cukup menyita waktu.

Ketika MTQ se-Aceh 2017 yang lalu digelar, Muhrain berkesempatan pula memberikan materi praktik berdrama/teater pada lebih 200-an siswa/i Aceh Timur yang sedianya akan ditampilkan pada pembukaan bertajuk sendratari kolosal, namun akibat satu dan lain hal, pementasan yang cukup kontroversi tersebut urung digelar.

DSC_0698.jpg

Ilustrasi: foto momen ketika pembagian hadiah serta ditutup foto bersama para peserta lomba baca puisi tema Hari Ibu yang diikuti seluruh pejabat Pemda Aceh Timur, 2017.

Sort:  

Congratulations @muhrain! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes
You got a First Reply
Award for the number of comments

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!

Great Post! Did you know you can automated your account? https://autosteemer.com Get 0.1 STEEM Free just to signup!

SCAM ALER !!!

This is phishing site (autosteemer . com) , he is only steeling passwords

Do not go to this site
DO NOT ENTER YOUR PASSWORDS
Beware !
He stole my posting passw, and has up-voted all his posts until my power was fully exhausted.
Got my flags now in return.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 64118.79
ETH 3390.14
USDT 1.00
SBD 2.51