Implementasi hukum dalam kerancuan
IMPLEMENTASI HUKUM DALAM SEKAT YANG PENU KEBERPIHAKAN
Hukum yang selayaknya memenuhi rasa keadilan semua pihak, namun justru diwarnai dengan upaya penggiringan menuju tindakan kriminalisasi terhadap kalangan tertentu. Hukum pun menjadi kehilangan nyali, tidak berdaya dan berada dalam bayang-bayang penguasa.
Dan manakala ada pihak yang mampu membelinya, maka seketika itu juga hukum menjadi punya nyali dan tidak jarang lebih tajam dari mata pedang.
Implementasi hukum yang sarat dengan ketidakadilan ini kemudian hanya mampu menempatkan hukum sebagai pisau bermata dua. Ketika diperhadapkan dengan penguasa dan pemodal, maka hukum akan tumpul tertutupi oleh lebatnya kekuasaan dan materi yang menimbunnya. Namun manakala harus berhadapan dengan kaum marginal, maka hukumpun diasah setajam-tajamnya. Situasi inilah yangkemudian menyeret hukum dalam jurang yang tidak bernurani.
Dunia oh dunia biginilah dunia berjalan dengan tidak ada keadialan yg hakiki , yg bodoh harus tunduk kpd yg pandai , yg kecil tunduk yg besar, yg lemah tunduk yg kuat , ranah hukum dibalut dengan muslihat ,etika dalam koridor hukum yg kufarat ,inilah yg namanya hukum hai manusia? pasal demi pasaal kau plintir demi membela klaen yg harus dimenangkan dalam sebuah persidangan bak sebuah pertandingan di arena final,
Tidakkah kalian takut hari esok akan karma Allah yg maha adil yg meliputi langit dan bumi semuanya dibawah nauangannya, tidak ada yg berbelit walopun kau di dunia ini yg tergesit,
tidak ada yg sulit walopun kau didunia ini pandai berkelit , masihkah terbersit anganmu tuk berkelit?
Didunia ini kau hidup dibawah naungan syariat Nabimu tapi kau tdk berpegang dgn syariatnya malah kau hidup tanpa abdi yg ada hanya syariat harmoni simboli ,kau berani mengadaikan /menjual akidah syariat agamamu demi sebuah popularitas .
kau renggut yg hak kau tukar dengan yg bathil, sungguh ironis, dimanakah etika moral yg katanya kita hidup di negara demokrasi yang penuh peradaban.
ingat2lah hai manusia tanggung jawab besar menantimu kelak.
#Belajarlah hakikat menghargai dalam berbagai situasi & kondisi
