Menilai sebelum berkenalan

in #judge3 years ago (edited)

Pernahkah kamu for the first time ketemu orang baru, suddenly in your brain, you categorize dia sebagai orang baik atau buruk. Even though there is no introduction or interaction. Kalau kamu pernah seperti itu berarti kita sama, I often do that. Alhasil I make sure aku gak akan mau berkomunikasi dengan dia (apabila otakku says si orang baru itu tidak menyenangkan). Jangankan komunikasi, just to get acquainted I won't want to. Pernah sekali aku mencoba get to know the new person better, pada akhirnya yang aku dapatkan tak sesuai ekspektasi. For excample, for the first time aku berkenalan dengan si "A" di otakku langsung mengkategorikan dia sebagai anak yang sombong dll pokoknya yang negatif. Aku mencoba throw away my bad thoughts about si "A" maka aku berkenalan, berteman dan doing something dengannya untuk explore karakter, watak/kepribadiannya. In the long run sifat aslinya mulai terlihat sama seperti yang ku pikirkan diawal sebelum berkenalan lebih jauh dengan si "A". Dan hal itu membuatku disappointed. Why? Karena aku berharap judgeku diawal itu gak benar ternyata yang aku dapat zonk.
Ada lagi if my brain says si B "dia kalem" dan ketika aku mencoba mengenalnya lebih jauh ternyata emang benar dia kalem sesuai dengan penilaianku diawal.
Semenjak itu jika aku bertemu orang baru dan ketika my brain says "dia gak asik jangan dekat dengannya" maka aku akan memilih untuk tak melakukan interaksi dengannya. My brain says if he/she invites me to communicate then I will respond, but if not then i will stay silent. Sounds individual, indeed. it's all because I don't want to be disappointed again and again.

Jika kamu memiliki kesamaan denganku, coba share with me.
(Sorry if my language is not understandable).

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.029
BTC 57893.29
ETH 3130.56
USDT 1.00
SBD 2.44