Opportunities for Steem Promotion Among Indonesian Entrepreneurs \ Peluang Promosi Steem di Kalangan Pengusaha Indonesia

Siapa Saja Orang Kaya di Indonesia?

Indonesia memiliki banyak orang kaya. Berikut ini list Indonesia’s 50 Richest yang pernah dipublikasi oleh media Forbes.com.

Rank	Name	Net Worth
1	Budi dan Michael Hartono	$32,3 Billion
2	Eka Tjipta Widjaja	$9,1 Billion
3	Susilo Wonowidjojo	$8,8 Billion
4	Anthoni Salim	$6,9 Billion
5	Sri Prakash Lohia	$6,4 Billion
6	Boenjamin Setiawan	$3,65 Billion
7	Chairul Tanjung	$3,6 Billion
8	Tahir	$3,5 Billion
9	Mochtar Riady	$3 Billion
10	Jogi Hendra Atmadja	$2,7 Billion
11	Prajogo Pangestu	$2,6 Billion
12	Murdaya Poo	$2,2 Billion
13	Peter Sondakh	$1,9 Billion
14	Putera Sampoerna	$1,8 Billion
15	Eddy Katuari	$1,7 Billion
16	Kuncoro Wibowo	$1,6 Billion
17	Husodo Angkosubroto	$1,55 Billion
18	Low Tuck Kwong	$1,53 Billion
19	Theodore Rachmat	$1,5 Billion
20	Djoko Susanto	$1,47 Billion
21	Ciputra	$1,45 Billion
22	Ciliandra Fangiono	$1,42 Billion
23	Garibaldi Thohir	$1,41 Billion
24	Martua Sitoru	$1,4 Billion
25	Soegiarto Adikoesoemo	$1,35 Billion
26	Eddy Kusnadi Sariaatmadja	$1,3 Billion
27	Alexander Tedja	$1,25 Billion
28	Husain Djojonegoro	$1,2 Billion
29	Harjo Sutanto	$1,18 Billion
30	Sukanto Tanoto	$1,1 Billion
31	Hary Tanoesoedibjo	$1,05 Billion
32	Aksa Mahmud	$1,04 Billion
33	Kusnan & Rusdi Kirana	$970 Million
34	Bachtiar Karijuta	$900 Million
35	Hashim Djojohadikusumo	$850 Million
36	Sjamsul Nursalim	$830 Million
37	Arini Sarraswati Subianto	$820 Million
38	Sudhamek	$810 Million
39	Achmad Hamami	$800 Million
40	Lim Hariyanto Sarwono	$790 Million
41	Abdul Rasyid	$780 Million
42	Edwin Soeryadjaya	$720 Million
43	Osbert Lyman	$700 Million
44	Kartini Muljadi	$680 Million
45	Purnomo Prawiro	$640 Million
46	Hartono Kweefanus	$540 Million
47	Irwan Hidayat	$500 Million
48	Iwan Lukminto	$490 Million
49	Santosa Handojo	$460 Million
50	The Ning King	$450 Million

Source Forbes

Siapa Orang Kaya yang Ikut Bergerak di Bisnis Konten?

Dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes itu, tiga pengusaha ini menginvestasikan uangnya di bisnis konten media, yaitu Chairul Tanjung (#7), Eddy Kusnadi Sariaatmadja (#26) dan Hary Tanoesoedibjo (#31). Sebelumnya, Aburizal Bakrie juga pernah masuk dalam daftar orangkaya Indonesia versi Forbes (2011). Chairul Tanjung, selain ada di Trans TV dan Trans7 juga ada di media online Detik.com dan juga CNNIndonesia (tv dan media online). Eddy Kusnadi Sariaatmadja ada di Indosiar dan SCTV. Hary Tanoesoedibjo ada di RCTI, Global TV, MNC TV serta Harian Seputar Indonesia yang juga didukung media website SindoNews.com. Sedangkan Aburizal Bakrie, meski tidak masuk lagi dalam daftar 50 orang kaya tahun 2017 tapi masih ada di TVOne, AnTV dan situs berita Vivanews yang tergabung dalam Visi Media Asia (VIVA).

“Mapping Media Concentration in Indonesia" by Merlyna Lim

Bagaimana Peta Kepemilikan Media di Indonesia?

Daya tarik pengusaha kepada bisnis konten di Indonesia juga dapat dilihat dari pengelompokan group kepemilikan media, dan ini gambaran pengelompokan yang pernah dibuat oleh media Tirto.

Delapan perusahaan ini adalah CT Corp milik Chairul Tanjung; Global Mediacom milik Hary Tanoesoedibjo; EMTEK milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja; Visi Media Asia milik Bakrie Group; Media Group milik Surya Paloh; Berita satu Media Holding milik Keluarga Riady; Jawa Pos milik Dahlan Iskan; dan Kompas Gramedia milik Jakoeb Oetama. By Tirto

Jika kita rinci pengelompokan ini maka inilah gambaran penguasaaan bisnis konten di Indonesia oleh delapan pengusaha:

No	Nama Group	Nama dan Jenis Media
1	Trans Corp	Transs TV, Trans 7, Detik.com, CNNIndonesia
2	Surya Citra Media (SCM)	SCTV, Idosiar, O-Channel, dan Liputan6.com
3	MNC Grup	RCTI, Global TV, dan MNC TV (TPI), Koran Sindo, Radio Dangdut TPI, MNC Sport, Trijaya (Sindo FM), Global Radio, Okezone.com, Sun TV, Indovision, Sindo TV, Majalah Trust, Majalah High n Teen.
4	VIVA Group	TVOne, ANTV dan VIVANews.com
5	Media Group	Metro TV, Media Indonesia, Lampung Pos.
6	Berita Satu Media Holding & First Media dan Sitra wimax	Berita Satu.com, Jakarta Globe, Investor Daily, Suara Pembaruan, Campus Life.
7	Jawa Post Group	JPNN (Jawa Pos News Network – kantor berita, JPNN.com), JPMC (Jawa Pos Multimedia Center), Jawa Pos, Indo Pos, Rakyat MErdeka, Lampu Hijau, Koran Nonstop. Koran-koran lainnya di bawah grup POS seperti : Tangsel Pos, Riau Pos dan Koran dengan lebel RADAR seperti Radar Bogor, Radar Purwokerto, TV Lokal seperti : JTV di Jawa Timur, Riau TVdi Riau, Majalah RM, Tabloid Nyata.
8	Gramedia Group	Media berlebel Tribun, misal Tribun Pekanbaru, termasuk Serambi Indonesia, Tabloit Bola, Tabloit Nova, Kompas.com Kompas TV, Warta Kota.

Berdasarkan paparan pihak Dewan Pers pada Februari 2018, Indonesia memiliki banyak media, bahkan sebagai negara terbanyak media. Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo menyebut angka 47 ribu media, yang terdiri dari 2.000 media cetak, 674 radio, dan 523 televisi. Ini artinya, 43 ribu lebih adalah media online.

Distruptif Media dan Model Steemit

Tadi, dalam silaturahim dengan steemian jurnalis, @abuarkan mengabarkan tutupnya koran Bernas terhitung sejak 1 Maret 2018. Sebelumnya, wartawan senior Yarmen Dinamika, pembina Forum Aceh Menulis (FAMe) juga mengabarkan hal yang sama soal tutupnya koran Bernas akibat distruptif media online. Bahkan, sebelum era media online berjaya, kini sudah tiba era blockchain yang memungkinkan media dikelola dengan cara baru, seperti Steemit. Steemit menjadi salah satu contoh sukses era Smart Media Tokens yang didukung oleh Steem untuk keperluan monetisasi konten tanpa harus terikat dengan iklan. Dengan dukungan Steem, kreator dan kurator konten bisa saling mendapat rewards berdasarkan upvote. Skema baru yang ditawarkan oleh pihak Steemit ini menjadi penting untuk ditawakan kepada pengusaha di Indonesia, sekaligus juga penting untuk mendorong tumbuhnya media komunitas sehingga bisnis konten tidak hanya menumpuk kepada sekelompok pengusaha kaya saja sehingga distribusi konten yang bertanggungjawab dapat lebih dinikmati oleh publik.

Seluruh data di atas, menjadi tanda sekaligus inspirasi bagi steemian di Indonesia untuk mulai mengembangkan aktifitas promo-steem dan promo-steemit ke pihak pengusaha baik yang sudah bermain di bisnis konten maupun yang berpotensi untuk diajak ambil bagian dalam bisnis konten berdasarkan skema Smart Media Tokens. Saya sendiri tertantang untuk melakukannya, dan karena itu sejak dini terus mengumpulkan data agar dapat menghasilkan Peta Bisnis Konten di Indonesia sebagai bahan dasar untuk membuat strategi promosi yang tepat dan jitu. Apakah teman-teman tertantang untuk melakukan SteemFair atau Steem Investor di daerah Anda? []