Investasi Untuk Siapa..? Bagian ke 6

Jika melihat perkembangan saat ini, hampir tidak ada alasan untuk tidak memulai berinvestasi pada pasar modal. Begitu banyaknya pilihan investasi yang ditawarkan oleh banyak perusahaan pialang memungkin bagi semua orang dapat berinvestasi, tidak lagi di terbatas pada usia dan besar modal yang dimiliki oleh calon investor.

Lalu yang menjadi pertanyaan kenapa masih banyak orang yang enggan untuk memulai investasi, mungkin banyak alasan dan juga pertimbangan mengapa masih banyak orang belum memulai berinvestasi, mungkin saja salah satu alasannya adalah bagaimana cara memulai Investasi. Hampir semua kalangan calon investor pemula, dari usia mahasisea, professional muda, pensiunan, ibu rumah tangga dan juga pasangan muda yang berencana untuk mengajarkan investasi pada anak anak mereka memiliki pertanyaan “Bagaimana cara memulai sebuah investasi” Untuk menjawab perntanyaan tersebut kita bisa membagikan calon investor berdasarkan segmen usia dan sesuai dengan ke butuhan mereka, kita mengetahui bahwa setiap jenjang umur pasti akan memiliki kebutuhan dan cara berpikir yang berbeda.

1. Usia anak – anak
   Untuk usia anak – anak dengan usia sampai 16 tahun, investasi dimaksudkan untuk mengedukasi dan menanamkan kesadaran berinvestasi, mengurangi sifat konsumtif dan mengajarkan konsep uang. Pada usia 16 tahun merupakan usia yang tepat untuk melatakkan dasar investasi. Jenis Investasi untuk usia ini adalah investasi reksadana campuran, reksadana saham, dan juga inverstasi saham jangka panjang dengan srategi menabung saham.

1. Usia Muda/Dewasa
   Pada usia muda, semisal mahasiswa sampai dengan professional muda atau sekitas 17 – 39 tahun, investasi seringkali ditujukan sebagai sarana untuk melipat gandakan asset yang sudah ada. Sering kali pada usia ini calon investor akan memilih jenis investasi yang lebih tinggi hasilnya dan tentu saja dengan risiko yang tinggi juga. Calo investor usia muda atau mahasiwa ini masim dalam tahap belajar dan memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan mengevaluasi hasil/keputusan investasinya. Jenis investasi yang cocok untuk usia ini adalah investasi yang menjanjikan imbal yang besar dan risikonya juga besar, seperti pada investasi saham dengan pilihan dan variasi baik itu saham dengan jangka panjang atau saham saham trading jangka pendek dengan risiko dan hasil yang sama sama besar. Calon investor pada usia ini masih sangat agresif dan masih sangat diperlukan semangat belajar yang tinggi untuk meminimalkan risiko yang menyertai strategi trading/investasi.
2. Usia Tua/Pensiun
   Usia 40 tahun hingga 49 tahun, investasi pada usia ini memiliki tujuan yang berbeda dengan investasi pada usia muda, pada usia ini biasanya investasi bertujuan untuk melindungi aset yang sudah ada dan biasanya sudah tidak terlalu agresif seperti investor pada usia muda dan kalangan mahasiswa atau professional muda. Untuk usia di atas 40 tahun atau bahkan diatas 50 tahun, investor biasanya lebih memilih untuk menikmati hasil yang sudah ada sambil melindungi hasil kerja kerasnya yang sudah terkumpul selama puluhan tahun. Jenis investasi untuk usia senior in adalah investasi yang rendah risiko seperti surat utang/obligasi dan juga reksadana pendapatan tetap dan pasar uang.

Pada usia berapa memulai berinvestasi akan sangat menentukan hasil yang akan diperoleh, semakin cepat tentunya akan semakin baik. Di Indonesia hampir semua orang paham apa itu investasi namun lebih banyak orang masih enggan untuk melakukannya, hal ini di muat dalam sebuah artikel bisnis dan keuangan dimana 8 dari 10 orang yang memiliki pendapatan tetap belum memulai berinvestasi padahal mereka tahu manfaatnya.

Belajar menulis bagian ke 6