Perkenalkan Saya Seorang Santri Yang Ingin Menulis
Fatin (17)
Assalamu'alaikum sahabat steemians di seluruh penjuru dunia.
Apa kabar kalian semua? Semoga baik-baik saja dan selalu dalam lindungan tuhan. Sebelum saya menceritakan pengalaman saya tentang bagaimana perjuangan yang telah saya lakukan untuk mendapatkan sebuah akun media sosial yang sangat fenomenal yang bernama steemit, saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Saya adalah seorang Perempuan yang lahir 17 tahun silam di sebuah desa yang jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota. Adalah Desa Alue Barueh namanya. Letaknya kira-kira 8 kilometer dari pusat kota Panton Labu Aceh Utara, sebuah kecamatan yang di juluki sawah luas di Aceh dan tempatnya tgk. Malem Diwa yang Alim dan gagah perkasa. Disana juga tempat lahirnya tokoh-tokoh besar seperti Nasional seperti KARKAM penyumbang Emas di Tegu Monas Jakarta, Pimpina Gam (Gerakan Aceh Merdeka MUZAKIR MANAF “Mualem” juga mantan orang No. 2 di Provinsi Aceh) dan disini juga Lahirnya Ulama-Ulama besar, Seperti Abu Keumala, Abu Alue Bili (Abu Karimuddin), Abu Panton (Abu Ibrahim Bardan) dan Abu Matang Raya. Dana masih banyak yang tidak sempat saya sebutkan, seperti Wartawan Senior (Barlian Aw), Mantan Bupati Aceh Tengah (Kol. M. Jamil Yakob) dan masih banyak lagi...
Saya terlahir dari sepasang anak Adam yang bernama Tgk. Irmia Abu dan Ummi Armiati (alm) yang diberi nama Fatin Irmia (Atin biasa teman dan keluarga memanggil saya). Saya merupakan anak ke 7 dari 7 bersaudara yang terdiri dari 3 laki-laki dan 4 perempuan. Waktu kecil saya hidup sederhana, baik dari segi finansial dan sangat mewah dengan kasih sayang dari kedua orang tua.
Masa kecil saya, saya habiskan dengan bermain layaknya anak kecil pada umumnya. Namun ketika umur saya beranjak 7 tahun semua berubah. Bermain bukanlah hal yang harus saya lakukan setiap hari, tetapi pendidikan hal yang utama buat saya, kakak dan abang saya selalu memanjakan saya dengan pendidikan dan juga orang tua saya juga sangan memperhatikan hal tersebut, apa bila saya meminta sesuatu untuk kebutuhan pendidikan semuanya dipenuhi seperti apa yang saya inginkan, tetapi aba bila untuk hura-hura saya selalu lambat untuk mendapatkannya, namun akhirnya saya baru menyadari setelah ibunda saya meninggalkan kami semua... sungguh ilmu itu sangat berarti buat saya dan sampai saat ini saya mesih merasakan kasih sayang semua anggota keluarga buat saya.
Sejak ibunda meninggalkan kami, saya merasa kesepian dan tidak memiliki tempat untuk mengadu seperti dulu, namum kakak saya yang nomor dua selalu menampung keinginan saya, walaupun dia agak berat untuk menjalankannya, namun beliau tetap memenuhi kebutuhan saya walau harus meminta kepada kakak saya yang lain...
Berangkat dari kisah saya di masa kecil yang penuh dramatis, menuntut saya untuk menjadi manusia yang lebih kuat. Dan Alhamdulillah, saya bisa tercatat sebagai salah satu santri pesantren terkenal di Aceh dan sekarang sudah menjadi orang yang mengenal diri saya sebenarnya, rasa manja telah saya buang, dan rasa takut sudah saya buang jga banyak teman-teman yang mendukung saya.
Dari Ilmu itu saya masih mengabdikan diri di jalan Agama
Sahabat steemians dimanapun berada, itulah sekelumit kisah hidup yang bisa saya bagikan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, aminnn..
Nah, sekarang saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya tentang bagaimana sulitnya untuk memiliki sebuah akun steemit. Akun yang sedanh naik daun dan digandrungi banyak orang di seluruh penjuru dunia. Termasuk saya salah satunya, hehe.
Pertama sekali saya mendengar istilah steemit itu dari rekan sejawat saya di pesantren kira-kira 6 bulan yang lalu. Pada waktu itu saya sama sekali tidak faham apa itu steemit walaupun teman saya banyak cerita tentang steemit, bahkan tak saya hiraukan mengingat Hp android pun saya tak punya (Dasar GAP Tek). Beberapa bulan setelahnya saya bertanya kepada Abang saya @abahfathir tentang Steemit dan belaiulah yang membantu saya untuk mendaftarkannya 1. Buat saya @atin01 2. Untuk Abang Sepupu Saya @epy 3. @dekdi dan ketiga kami tidak tahu bagai mana cara mendaftarkannya... karena abang kami @abahfathir tidak sempat mengajarkan kami karena belaiu tidak tinggal bersama kami, beliau sekarang tinggal di Lhoksukon dan kami di pesantrean di kawasan Ulee Glee dan Samalanga.
Dalam hal pengetahuan ini kamipun tidak sempat bertanya kepada beliau dari mana ilmu steemit itu di dapat oleh abang kami, namun kami yakin belau juga punya guru seperti abang kami.
Terimakasih sahabat steemians yang sudi membaca cerita saya yang amburadul ini. Mohon teman-teman senior bantu dan bimbing saya dalam menggunakan steemit untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang... Wassalamu'alaikum Wr Wb... Jangan lupa diupvote ya, hehe.
Hai @atin01.. Selamat gabung di Steemit! Suka melihat anda ngumpul di sini.. telah diupvote yaa.. 8-)