Memilih Prangko dengan Tema Pramuka

laos-stamps.jpeg
(Prangko "Explorers and Ships" terbitan Laos pada 1983 ini, bisakah digolongkan prangko dengan tema Pramuka? Foto: koleksi Sudjono Adimuljo)

Seorang sahabat, yang juga pernah aktif sebagai Pembina Pramuka dan sampai sekarang masih mengoleksi berbagai benda memorabilia kepramukaan termasuk benda-benda filateli seperti prangko, sampul (amplop) surat pos, kartu pos, dan sebagainya, beberapa waktu lalu mengunggah foto satu seri prangko koleksinya. Dalam posting di akun Facebook-nya, sahabat itu menulis antara lain: Buka buka katalog SOSSI, mataku terpaku pada prangko LAOS yang terdaftar pada nomor 487-492 dengan judul Explorers ansd Ship terbitan 8 Oktober 1983.... ternyata aku juga punya yang tersimpan di binder thema kapal. Puji Tuhan.. akhirnya kupindahkan ke binder Scout ..

Sebagai informasi, SOSSI adalah singkatan dari Scouts On Stamps Society International, suatu organsiasi kolektor prangko dengan tema Pramuka/Pandu internasional yang berpusat di Amerika Serikat. Sahabat itu menyebutkan bahwa ternyata seperti dibacanya, prangko itu termasuk ke dalam tema Scout (Pramuka). Walau pun demikian, dia masih bingung mengapa prangko bergambar para petualang/penjelajah dunia yang menggunakan kapal-kapal layar, masuk ke dalam tema Pramuka.

sakabahari.jpg
(Lambang Satuan Karya Pramuka/Saka Bahari. Foto: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka)

Dia lalu bertanya, dan komentar yang muncul macam-macam. Ada yang menyebutkan kemungkinan itu adalah cikal bakal Pramuka Laut (Sea Scout), suatu bagian dalam organisasi kepramukaan yang dulu juga pernah ada di Indonesia, namun saat ini “menjelma” menjadi Satuan Karya Pramuka Bahari (Saka Bahari).

Saya sendiri sejak awal sudah yakin bahwa itu bukan prangko dengan tema Pramuka. Namun untuk meyakinkan, saya menanyakan langsung kepada Lawrence Clay, yang pernah bertahun-tahun menjadi Presiden SOSSI dan cukup luas pengetahuannya tentang prangko-prangko tema Pramuka.

Saya mengirim surat elektronik kepadanya: A friend of mine asked about these Laos stamps, are they really a Scout Stamps? Because it was put on the "Worldwide Scouting on Stamps" SOSSI catalogue by Dennis C. Shield (revised edition 2014). I'm doubt that these stamps are Scout stamps, especially when it was issued on 1983 when Laos is no longer member of the World Organization of the Scout Movement, and even the stamps did not have any related with Scouting. Can you explain it?

Ternyata sungguh cepat Lawrence Clay menjawab surat elektronik saya. Di situ dia menjelaskan sejumlah hal. Pertama, dia menegaskan bahwa katalog yang beredar di situs web SOSSI bukanlah katalog resmi SOSSI. Itu adalah katalog yang disusun salah satu anggota SOSSI, Dennis C. Shield, dan SOSSI mengizinkan Dennis untuk memuatnya di situs web SOSSI sehingga bisa diakses banyak orang.

As an author he makes a judgment as to what he thinks is or is not a "Scout" stamp (sebagai seorang penyusun dia memberi penilaian sendiri apa yang dia pikir termasuk atau tidak termasuk prangko Pramuka),” jelas Lawrence.

sossipatch.jpg
(Badge dengan lambang Scouts On Stamps Society International. Foto: SOSSI)

Mantan Presiden SOSSI itu kemudian menambahkan, di dalam seri prangko Explorers and Ships terbitan Laos itu, ada prangko yang dalam katalog Scott (salah satu penerbit katalog prangko terkemuka di Amerika Serikat) bernomor 492. Prangko itu bergambar Jean-Baptiste Charcot dan kapalnya yang diberi nama Porquoi-Pas. Pada prangko itu terdapat salah tulis nama “Charcot”, tetapi di prangko tertulis "Cabot".

Dennis Shield berpendapat bahwa prangko itu masuk tema Pramuka. Alasan Dennis adalah karena Charcot, seorang dokter asal Prancis yang juga ilmuwan dan peneliti/penjelajah kehidupan di Kutub Utara, adalah salah satu pendiri dari Eclaireurs de France, organisasi kepramukaan di Prancis, pada 1911 dan sekaligus pimpinan organisasi itu dari 1911 sampai 1925. “Karena itu sebagian kolektor mengatakan bahwa prangko yang menampilkan Charcot adalah prangko dengan tema Pramuka, sementara sebagian filatelis lainnya menyatakan bahwa itu bukan prangko tema Pramuka, hanya kebetulan saja tokohnya pernah aktif di kepramukaan di negaranya,” tulis Lawrence dalam balasan surat elektroniknya.

Mungkin bisa disamakan dengan beberapa prangko Indonesia yang pernah terbit dengan gambar KH Agus Salim. Seperti diketahui, Agus Salim adalah tokoh yang dikenal mengganti penggunaan istilah padvinder dan padvinderij dalam Bahasa Belanda, menjadi “pandu” dan “kepanduan” dalam Bahasa Indonesia. Sebelum kemudian pada masa Presiden Soekarno istilah itu diganti menjadi “Pramuka” dan “kepramukaan’ pada 1961.

prangko-agussalim.jpg
(Prangko bergambar KH Agus Salim terbitan Indonesia pada awal 1960-an. Foto: Pos Indonesia)

Jadi bisakah prangko Laos itu digolongkan ke dalam prangko tema Pramuka? Sekali lagi, menurut Lawrence, tergantung kolektor masing-masing. Kalau pun “memaksakan’ diri untuk memilih prangko dari Laos sebagai tema Pramuka, hanya satu prangko saja yaitu yang bernomor katalog Scott 492 dengan gambar Charcot yang bisa dimasukkan ke dalam tema Pramuka. Sedangkan yang lainnya, tetap tidak bisa masuk ke dalam kelompok prangko tema Pramuka.

Sort:  

Suka banget ama perangko lama itu, uniiik

Setelah membacanya, sangat banyak manfaatnya dari bacaan yang di tulis oleh penulis

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 60589.35
ETH 2628.62
USDT 1.00
SBD 2.53